BPJS Akan Tanggung Biaya Pengobatan dan Gaji Pesepak Bola yang Cedera

Cedera kerap menjadi momok bagi pesepak bola termasuk pemain dari klub Liga Indonesia.
Banyak kasus pemain cedera, justru klub lepas tangan dan itu terjadi di Liga Indonesia.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) siap "masuk" ke ranah sepak bola untuk mengatasi persoalan mereka yang terlibat terutama pemain.

SKOR.id - Cedera adalah risiko pesepak bola dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menyadari kalau pemain sering dalam posisi lemah jika menghadapi persoalan itu.

Saat pemain cedera, ada banyak kasus klub yang mengontrak pemain itu lepas tangan dan itu yang terjadi di Liga Indonesia.

Klub tidak mau menanggung perawatan cedera yang dialami sang pemain tersebut. Selain mahalnya biaya perawatan, masa depan pemain juga terancam.

Semua itu terjadi jika cedera para pesepak bola itu tidak ditangani dengan serius.

Perwakilan dari BPJS, Ryan Gustav pun berbicara terkait persoalan itu dalam acara Meet Up & Speak Up: Bola, Prestasi dan Perlindungan Pemain pada Senin (22/11/2021).

Dikatakannya, pesepak bola sama dengan pekerja lainnya. Mereka mempunyai masa depan, berpenghasilan, dan juga berisiko saat mereka bekerja.

"BPJS Ketenagakerjaan berupaya untuk memberikan perlindungan," ujar Ryan Gustav dalam kesempatan itu.

"Ada empat perlindungan yang diberikan oleh BPJS yaitu jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun."

Sampai saat ini, sudah ada 21.320 atlet atau olahragawan yang terdaftar di BPJS. Dari liga 1, ada 16 tim yang sudah mendaftarkan pemain mereka untuk memperoleh jaminan perlindungan BPJS.

Namun, baru ada tiga klub yang mendaftarkan pemain mereka secara komplet. Selain jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian, juga melengkapi dengan jaminan hari tua serta jaminan pensiun.

Ryan berharap, dengan seringnya pemain pindah pindah klub, maka sebaiknya kepesertaan setiap klub bisa langsung empat program jaminan.

Sehingga, jika pemain pindah ke klub lainnya, jaminan yang sama bisa didapatkan.

Terkait pesepak bola yang mempunyai durasi kontrak yang lebih pendek dari pekerja sektor yang lainnya, Ryan juga punya mendapat.

Dia mengatakan, jika pemain tersebut pindah klub, maka klub barunya wajib mencover BPJS pemain yang pindah tersebut.

Dita Indah Sari dari staf khusus Menteri Ketenegakerjaan mengatakan, bahwa tenaga kerja (pemain) asing juga wajib didaftarkan jaminan sosial.

"Tenaga kerja (pemain) asing yang masa kerjanya di bawah enam bulan menggunakan asurasi umum (di luar BPJS)," kata Dita.

"Namun jika tenaga asing tersebut dikontrak lebih dari enam bulan, wajib menggunakan BPJS," tuturnya.

Adapun jaminan yang diwajibkan adalah jaminan kesehatan dan jaminan kematian. Dita juga menambahkan jika pesepak bola mengalami cedera maka biaya pengobatannya ditanggung oleh BPJS.

Selain itu, jika ada pemain yang terhambat bermain karena cedera pada tahun pertama, maka gajinya dibayar penuh.

"Misalnya setahun pertama, pemain dalam masa rehabilitasi dan belum bisa bermain, bagi yang ikut kepesertaan BPJS, gajinya akan dibayar penuh," ujarnya.

"Tahun kedua, gajinya dibayar 50%," kata Dita Indah Sari menjelaskan.