- Dalam kariernya sebagai pelatih, Josep Guardiola telah mendatangan pemain yang terbaik di posisinya.
- Pelatih asal Spanyol ini memiliki naluri yang tajam dalam menilai potensi sang pemain untuk klub asuhannya.
- Dari sejumlah pembelian, ada 11 pemain yang terbaik di posisinya.
SKOR.id - Josep Guardiola bukan hanya pelatih hebat dalam taktik dan strategi melainkan juga memiliki insting yang kuat dalam melihat potensi pemain.
Dalam kariernya sebagai pelatih, tidak sedikit pemain yang sukses di bawah kepelatihannya.
Mereka datang dan kemudian menjadi bagian dari serangkaian keberhasian meraih gelar.
Ederson Moraes contohnya. Sebelumnya, nama kiper ini tidak familier.
Namun, kini di Manchester City, Ederson justru menjadi salah satu kiper terbaik di Liga Inggris saat ini.
Jelang menghadapi Burnley malam ini, The Citizens ada di puncak klasemen sementara.
Sukses Josep Guardiola ketika melatih Barcelona juga tidak terlepas dari sejumlah pembeliannya yang jitu.
Keputusan Guardiola mendatangkan Dani Alves contohnya.
Bek kanan asal Brasil ini menjadi bagian penting dari serangkaian gelar yang diraih Barcelona bersama Guardiola.
Skor.id merangkum 11 pemain pembelian dalam sejarah kepelatihan Guardiola.
Mereka merupakan yang terbaik di posisinya masing-masing. Berikut XI Terbaik pembelian Guardiola:
Kiper: Ederson (168 Laga, 85 Clean Sheet)
Dalam karier Josep Guardiola, setidaknya ada lima penjaga gawang dalam pembelian.
Di antaranya adalah Ederson, Claudio Bravo, Zacary Steffen, Scott Carson, Stefen Ulrich, atau Willy Caballero.
Dari sejumlah kiper tersebut, Ederson yang tentu saja paling sukses. Bahkan, boleh dibilang, Ederson satu-satunya pembelian dari posisi kiper yang sukses.
Ederson "mewakili" visi Josep Guardiola sebagai kiper yang juga mampu membangun serangan dari posisinya.
Tipikal kiper sweaper yang menjadi impian Guardiola. Salah satu momen terbaiknya terjadi pada 19 Agustus 2018.
Ketika itu, dia tampil sebagai kiper pertama dalam sejarah Liga Inggris yang memberikan assist.
Operannya langsung kepada penyerang Sergio Aguero yang berhasil diteruskan menjadi gol pembuka dalam kemenangan 6-1 atas Huddersfield Town.
Pada 26 Juli 2020, Ederson pun terpilih sebagai kiper terbaik (Golden Glove) dengan catatan clean sheet terbanyak dalam semusim (2019-2020) dengan mencatat 16 clean sheet.
Hingga Rabu (3/2/2021) ini, Ederson tampil dalam 168 laga sejak didatangkan Josep Guardiola pada 2017 dengan torehan clean sheet total 85.
Bek kanan: Dani Alves (208 Laga, 15 Gol, 68 Assist)
Mantan pemain Sevilla yang bergabung ke Barcelona pada 2008. Dani Alves tipikal bek dengan kemampuan menyerang yang tinggi.
Karakteristik tersebut sangat cocok untuk klub seperti Barcelona. Bagi Josep Guardiola, tidak sulit untuk segera mendapatkan performa terbaik Dani Alves.
Pada musim pertamanya bersama Guardiola (2008-2009), Alves langsung memperlihatkan spesialisiasinya bek kanan yang mampu membantu serangan menciptakan assist.
Pada musim pertamanya tersebut dia memberikan 10 assist dan mencetak lima gol. Atau total 14 assist (dua assist lainnya masing-masing di Piala Raja dan Liga Champions).
Bersama Guardiola, total Dani Alves bermain dalam 208 laga, mencetak 15 gol, dan memberikan 68 assist.
Dia menjadi bagian dari skuat Barcelona yang meraih 14 gelar, di antararanya tiga gelar Liga Spanyol dan dua gelar Liga Champions.
Bek Tengah: Gerard Pique (183 Laga, 12 Gol, 7 Assist)
Keputusan Josep Guardiola mendatangkan kembali Gerard Pique ke Barcelona seperti menemukan kembali "anak yang hilang".
Gerard Pique merupakan bek jebolan akademi Barcelona yang kemudian pergi Manchester United pada 2004.
Pep membawanya kembali karena intuisinya yang sangat tajam bahwa Gerard Pique memiliki darah sepak bola Barcelona.
Keputusan tersebut memang terbukti tepat. Bahkan, pembelian Gearard Pique seperti menjdai "warisan" Guardiola untuk klub Katalunya ini karena kemudian Pique selalu menjadi benteng utama, hingga saat ini.
Bersama Josep Guardiola sejak 2008 hingga 2012, Gerard Pique tampil dalam 183 laga di semua ajang, mencetak 12 gol dan memberikan 7 assist.
Bek Tengah: Aymeric Laporte (95 Laga, 7 Gol, 3 Assist)
Keputusan Josep Guardiola mendatangkan Aymeric Laporte sempat mendapatkan kritik dari sejumlah pers dan publik sepak bola Inggris.
Semua itu karena nilai trasnsfer Laporte yuang mencapai 57 juta pounds ketika bergabung pada Januari 2018.
Namun, terlepas dari cedera yang dialami Laporte, pemain yang didatangkan dari Athletic Bilbao ini langsung memperlihatkan performa terbaiknya pada musim pertama.
Laporte mencetak gol pertamanya untuk City pada 25 Agustus 2018, gol yang membuat timnya menyamakan kedudukan 1-1 lawan Wolverhampton.
Laporte total tampil dalma 51 laga di semua ajang pada 2018-2019, musim ketika The Citizens mencatatkan tiga gelar dalam semusim: Liga Inggris, Piala FA, Piala Liga, dan ditambah Community Shield.
Hingga kini, Aymeric Laporte telah bermain dalam 95 laga bersama Josep Guardiola, mencetak tujuh gol, memberikakan tiga assist.
Bek Kiri: Oleksandr Zinchenko (81 Laga, 2 Gol, 6 Assist)
Dapat disebutkan bahwa Oleksandr Zinchenko merupakan "penemuan" Josep Guardiola untuk Manchester City.
Tidak banyak bek kiri dengan usia yang muda pula mampu bersaing baik di tim maupun dalam pertarungan di ajang Eropa.
Oleksandr Zinchenko telah membuktikan dia bisa menjadi bagian dari sukses The Citezens, termasuk di masa depan.
Awalnya, dia hanya menjadi pemain pelapis bagi bek kiri City seperti Menjamin Mendy dan Fabian Delph.
Kesempatan tersebut dimanfaatkan dengan maksimal lewat permainannya yang konstan di posisinya.
Pada 2018-2019, dia mulai menjadi pemain yang kerap diturunkan di posisinya.
Zinchenko mencetak gol pertamanya untuk City pada 9 Januari 2019, dalam kemenangan 9-0 atas Burton di ajang Piala Liga Inggris.
Hingga 3 Februari 2021 ini, Zinchenko total telah tampil dalam 81 laga di semua ajang, mencetak 2 gol, dan memberikan 6 assist.
Gelandang: Bernardo Silva (179 Laga, 33 Gol, 36 Assist)
Ketika Josep Guardiola memutuskan mendatangkan Bernardo Silva pada musim panas 2017, keputusannya pun dipertanyakan.
Pep dinilai melakukan pembelian yang mubazir karena saat itu Manchester City sudah memiliki sejumlah pemain kreatif, salah satunya David Silva.
Memiliki "2 Silva" pun menjadi bagian yang menarik. Manchester City mendatangkan Bernardo Silva dari Monaco dengan nilai transfer 43,5 juta pounds.
Bernardo Silva membuktikan dirinya mampu memberikan dimensi lain bagi permainan City tanpa bertabrakan dengan peran David Silva.
Total hingga Rabu 3 Februari 2021 ini, Bernardo Silva tampil dalam 179 laga, mencetak 33 gol, dan memberikan 36 assist bersama Guardiola.
Gelandang: Thiago Alcantara (144 Laga, 17 Gol, 25 Assist)
Thiago Alcantara pemain yang selalu mendapatkan tempat bersama Josep Guardiola. Dia adalah pemain yang selalu mengikuti ke mana pun Josep Guardiola pergi.
Guardiola pun meminta Bayern untuk membawa Thiago dari Barcelona dan jadilah gelandang ini bergabung pada 2013-2014.
Thiago jadi jantung permainan. Dialah cermin dari keinginan atau filosofi bagaimana sepak bla di mainkan, seperti keinginan Guardiola.
Bersama Josep Guardiola, dia membawa Bayern Munchen meraih tujuh trofi. Total tampil dalma 144 laga antara Barcelona dan Bayern Munchen dengan mencetak 17 gol dan memberikan 25 assist.
Kini, Thiago justru menjadi rival mantan pelatihnya ini dengan bermain untuk Liverpool sejak musim ini.
Gelandang: Javier Mascherano (97 Laga)
Dunia sudah mengetahui kualitas Javier Mascherano, bahkan ketika dirinya masih bermain di Liverpool.
Pep Guardiola kemudian membawa pemain dengan naluri bertahan ini ke Barcelona pada 2010.
Guardiola menempatkan Javier Mascherano sebagai bek tengah dan hasilnya ternyata mengagumkan.
Javier Mashcerano menjadi bagian dari kesuksesan besar Barcelona pada 2010-2011.
Dalam delapan musim di Barcelona, Mascherano bahkan memainkan peran yang fleksibel antara di jantung pertahanan dan sebagai gelandang bertahan.
Dia adalah gelandang bertahan klasik yang memiliki kemampuan dalam menjaga kedalaman timnya.
Di sisi lain, keputusan Guardiola mendatangkan Javier Mascherano karena ada kedekatan antara Mascherano dengan Lionel Messi.
Selama bermain di Barcelona di bawah asuhan Josep Guardiola, Javier Mascherano total tampil dalam 97 pertandingan. Tanpa gol dan assist, namun sangat penting dalam permainan tim.
Penyerang: Alexis Sanchez (41 Laga, 14 Gol, 7 Assist)
Momen "telenovela" persaingan antara Manchester United dan Manchester City memburu Alexis Sanchez tentu menjadi salah stu yang menarik.
Ketika itu, Alexis Sanchez akhirnya bersedia bergabung ke Manchester United, padahal dia sangat diinginkan oleh mantan pelatihnya, Josep Guardiola.
Keduanya sama-sama di Barcelona dan meraih sukses. Pep yang membawa Alexis Sanchez ke Barcelona dari Udinese pada 2011.
Hanya semusim bersama Josep Guardiola, Alexis Sanchez tampil dalam 41 laga, mencetak 14 gol dan memberikan tujuh assist.
Penyerang: Robert Lewandowski (100 Laga, 67 Gol, 19 Assist)
Dari sisi nilai transfer sangat menguntungkan sedangkan dari sisi kualitas juga jauh lebih menguntungkan.
Robert Lewandowski ke Bayern Munchen pada bursa transfer musim panas 2014. Meski hanya dua musim bermain bersama Guardiola, Lewandowski menjadi bagian sangat penting.
Bersama Josep Guardiola, Lewandowski mencetak 67 gol di semua ajang dari 100 laga dan memberikan 19 assist.
Produktivitas Lewandowski yang kemudian membawa Munchen asuhan Guardiola meraih semua gelar kompetisi domestik (2014-2016).
Penyerang: David Villa (76 Laga, 32 Gol, 14 Assist)
Sebelum Barcelona memiliki trio Neymar, Lionel Messi, dan Luis Suarez, Barcelona pernah punya kombinasi Pedro Rodriguez, Lionel Messi, dan David Villa.
Trio tersebut menjadi lini depan yang efektif dalam memberikan ancaman bagi pertahanan lawan.
David Villa salah satu penyerang sukses dalam sejarah pembelian Josep Guardiola untuk posisi penyerang.
David Villa bergabung ke Barcelona ketika namanya sudah begitu dikenal bersama Valencia. Dalam usia 28 tahun, dia semakin menjadi penyerang produktif di Barcelona.
Bersama Messi dan Pedro, membawa Barcelona asuhan Josep Guardiola meraih Liga Champions dan Liga Spanyol pada 2010-2011.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Burnley vs Manchester City: Pep Guardiola Pastikan Aguero Tidak Turun https://t.co/xJRbpZcjIE— SKOR Indonesia (@skorindonesia) February 3, 2021
Berita Manchester City Lainnya:
Pep Guardiola Tutup Pintu Manchester City untuk Edin Dzeko
Targetkan 700 Pertandingan, Josep Guardiola Tunda Waktu Pensiun