SKOR.id - Dua ganda putri Indonesia mengalami nasib bertolak belakang di babak 16 besar Kejuaraan Dunia BWF 2025.
Satu berhasil melaju ke perempat final, sementara lainnya harus angkat koper lebih dini.
Pasangan yang masih bertahan adalah Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi. Tak tanggung-tanggung, mereka sukses mengandaskan unggulan keempat asal Korea Selatan, Baek Ha-na/ Lee So-hee.
Bertanding di Adidas Arena, Paris, Prancis, Kamis (28/8/2025), Ana/Tiwi menang dua gim langsung, 21-16/ 21-15.
Sebuah kejutan, mengingat dua pertemuan sebelumnya, mereka selalu kalah dan kesulitan ketika bertemu Baek/Lee.
Namun, kali ini, strategi yang diterapkan pasangan Indonesia membuahkan hasil. Mereka lebih sabar dalam mengantisipasi serangan lawan.
"Game kedua sebenarnya mereka menang angin, tetapi mereka sengaja bolanya dibuat tanggung terus baru balik serang. Nah, pas bola tanggung itu, kami nafsu banyak smash dan malah sering mati-mati sendiri. Akhirnya, kami lebih banyak turunkan bola dengan arah yang lebih menyusahkan lawan daripada full smash," kata Ana.
"Kami benar-benar menyiapkan mau main seperti apa. Di game pertama, kami menang angin. Kami usahakan menyerang dulu, tapi tidak buru-buru, melihat moment yang pas, jadi mainnya lebih efisien," Tiwi menambahkan.

Mencapai perempat final Kejuaraan Dunia BWF 2025 merupakan rekor terbaik Ana/Tiwi sebagai pasangan. Namun, mereka tak mau berhenti di sini.
Harapannya adalah melaju sejauh mungkin, apalagi setelah turnamen keduanya akan dipecah dan memiliki pasangan baru.
Ana/Tiwi dijadwalkan menghadapi ganda Jepang, Rin Iwanaga/Kie Nakanishi, di perempat final, penyandang unggulan kesembilan.
Cukup berat, tapi kemenangan atas Baek/Lee telah meningkatkan kepercayaan diri mereka.
"Ke depannya kami sudah tidak bersama lagi, tetapi kemenangan ini membuktikan bahwa kami secara individual mempunyai kualitas yang mampu mengimbangi pemain top dunia," tegas Tiwi.
Lanny/Fadia tumbang
Nasib berbeda dialami Lanny Tria Mayasari/ Siti Fadia Silva Ramadhanti, yang terpaksa mengakhiri perjuangan mereka di Kejuaraan Dunia BWF 2025.
Jumpa wakil Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, Lanny/Fadia menyerah dalam pertarungan dua gim, 12-21/ 11-21.
Kesulitan beradaptasi dengan lapangan disebut sebagai kendala terbesar.
"Dari awal game, kami terus melakukan kesalahan sendiri dan otomatis tidak bisa menjalankan pola permainan sama sekali. Berbagai cara sudah kami coba, tapi tetap tidak bisa," kata Lanny.
Sayang sekali penampilan terakhir sebagai ganda justru berakhir pahit. Namun, Fadia percaya mereka akan bangkit lagi bersama pasangan baru di turnamen berikutnya.
"Habis ini kami sudah tidak ber-partner lagi. Ya tentunya kami harus tetap semangat, dengan siapa pun kami dipasangkan," pungkasnya.