Barcelona Enam Tahun Lalu dan Blaugrana yang Kini di Bawah Asuhan Xavi Hernandez

Irfan Sudrajat

Editor:

  • Xavi Hernandez resmi sebagai pelatih Barcelona sejak Senin (8/11/2021) lalu.
  • Xavi Hernandez datang lagi setelah enam tahun meninggalkan Blaugrana.
  • Barcelona saat ini jauh berbeda dengan Blaugrana yang kali terakhir ditinggalkannya.

SKOR.id - Senin (8/11/2021) lalu di Stadion Camp Nou, Barcelona memulai lembaran baru untuk mencatat sejarah baru bersama Xavi Hernandez.

Xavi Hernandez kembali ke Barcelona setelah selama hampir enam tahun berkarier di Qatar sebagai pemain dan pelatih.

Kehadiran Xavi Hernandez sebagai pelatih diharapkan sebagai solusi dari situasi atau persoalan yang dihadapi Barcelona baik di dalam maupun di luar lapangan.

Faktanya, meski sempat muncul sejumlah nama, tapi Barcelona sejatinya menjadikan Xavi Hernandez memang sebagai satu-satunya kandidat pelatih mereka setelah pemecatan Ronald Koeman.

Xavi Hernandez adalah satu-satunya yang dinilai sangat memahami apa yang tengah terjadi di Barcelona dan sosok yang juga memiliki peluang besar untuk mengatasi persoalan yang ada.

 

Semua itu tidak lain karena sejarahnya dengan klub ini. Xavi Hernandez bermain di Barcelona di tim senior selama hampir 18 musim di mana sepanjang kariernya tampil dalam 767 pertandingan.

Selain itu, Xavi Hernandez dalam kariernya sebagai pemain Barcelona telah membawa klub ini meraih total 25 gelar termasuk Liga Spanyol di Liga Champions.

Jadi, tidak ada figure yang lebih ideal untuk membawa Barcelona keluar dari krisis kecuali Xavi Hernandez.

El Maestro memiliki misi yang tidak mudah tentunya. Barcelona yang dilihatnya saat ini berbeda dengan enam tahun lalu ketika kali terakhir dirinya bermain untuk Blaugrana.

Xavi Hernandez yang memiliki kontrak di Barcelona hingga juni 2024 tidak hanya menghadapi tantangan dari aspek teknik di lapangan melainkan juga bersinggungan dengan situasi keuangan Blaugrana belakangan ini.

El Maestro juga menyadari Barcelona yang ketika ditinggalkannya pada enam tahun lalu itu berbeda dengan Blaugrana saat ini.

Ketika Xavi Hernandez meninggalkan Barcelona pada 2015, tim tersebut berada di bawah asuhan Luis Enrique.

Barcelona ketika itu sukses meraih gelar Liga Champions dan juga gelar Liga Spanyol dengan torehan 94 poin.

Poin yang diraih Barcelona saat itu dua poin lebih banyak dibandingkan dengan Real Madrid dan 16 poin lebih banyak dibandingkan dengan Atletico Madrid pada akhir musim.

Skuad Barcelona 2014-2015 juga memiliki banyak pemain bintang seperti Lionel Messi, Neymar, Dani Alves, LUis Suarez, Andres Iniesta, Javier Mascherano, Gerard Pique, atau Sergio Busquets.

Barisan pemain ini pula yang terlihat dari laga terakhir Xavi Hernandez sebagai pemain Barcelona, tepatnya dalam final Liga Champions pada 2014-2015 lalu.

Xavi Hernandez masuk menggantikan Andres Iniesta pada menit ke-77. Ketika itu pula, Andres Iniesta memberikan ban kapten kepada rekannya ini.

Saat itu sudah diketahui bahwa ini merupakan musim terakhir, laga terakhir Xavi Hernandez. Trofi Liga Champions 2014-2015 menjadi perpisahan yang sangat manis bagi Xavi dan Barca.

Dari line-up tersebut, hanya tersisa Gerard Pique, Jordi Alba, dan kiper Marc-Andre Ter Stegen. Kini, wajah Barcelona telah jauh berbeda.

Bukan hanya terkait level kualitas pemain saat itu dibandingkan dengan saat ini melainkan juga tidak ada lagi bintang seperti Lionel Messi yang kini telah bergabung ke Paris Saint-Germain.

Xavi Hernandez juga menghadapi kenyataan bahwa Barcelona asuhannya saat ini hanya meraih satu gelar dalam dua musim terakhir yaitu Piala Raja.

Sementara keinginan untuk meraih gelar seperti Liga Champions menjadi sangat sulit. Langkah Barcelona diadang oleh Liverpool, Bayern Munchen, dan Paris Saint-Germain.

Pola 4-3-3

Satu hal utama yang juga menjadi perhatian besar yaitu permainan Barcelona.

Dari aspek permainan secara tim, kombinasi, penguasaan bola, hingga sentuhan terhadap bola yang menjadi identitas Barcelona selama bersama Xavi Hernandez, telah berbeda saat ini.

Barcelona era Xavi Hernandez sebagai tim yang tidak memainkan tiga bek di pertahanan.

Untuk lini depan, Barcelona juga tidak identik dengan dua penyerang sayap murni melainkan pemain dengan kemampuan berimprovisasi, kreatif, di dua sisinya.

Ya, Xavi Hernandez kini berada di Barcelona yang jauh berbeda dengan ketika dirinya pergi meninggalkan klub ini.

Situasi ini yang membuat Barcelona tidak terkoneksi dengan para Cules (fans).

Kini, Xavi Hernandez untuk kali kedua akan mencoba mengembalikan identitas Barcelona yang dikenalnya, kali ini sebagai pelatih.

Berita Barcelona Lainnya:

Apa Pun yang Terjadi, Xavi Ingin Pertahankan Ousmane Dembele di Barcelona

Tugas Utama Xavi Hernandez di Barcelona, Manfaatkan Dominasi untuk Raih Kemenangan

Source: Marca

RELATED STORIES

VIDEO: Xavi Hernandez Minta Fans Dukung Barcelona di Kala Duka

VIDEO: Xavi Hernandez Minta Fans Dukung Barcelona di Kala Duka

Xavi Hernandez meminta para fans untuk tetap mendukung Barcelona di tengah keterpurukan.

Xavi Hernandez Mau Boyong Striker asal Mesir ke Barcelona

Xavi Hernandez Mau Boyong Striker asal Mesir ke Barcelona

Xavi Hernandez dikabarkan tertarik untuk memboyong satu striker dari mantan klub asuhannya, Al Sadd, yaitu Baghdad Bounedjah.

Xavi Hernandez Harus Waspada, Barcelona Terancam Tak Lolos ke Liga Champions Musim Depan

Xavi Hernandez Harus Waspada, Barcelona Terancam Tak Lolos ke Liga Champions Musim Depan

Ini menjadi perolehan poin terendah kedua sejak 2002-2003, yang saat itu Blaugrana gagal menyegel tiket Liga Champions.

Philippe Coutinho Balas Komentar yang Menyebutnya Pemain Malas di Barcelona

Gelandang Barcelona, Philippe Coutinho, memberikan balasan, terkait komentar yang menyebutkan dirinya sebagai pemain malas.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

FAM

World

Tolak Banding FAM, FIFA Tetap Jatuhkan Hukuman kepada Federasi dan 7 Pemain Naturalisasi Malaysia

FIFA menolak banding yang diajukan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terhadap kasus pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi.

Teguh Kurniawan | 03 Nov, 21:01

Penyerang Adhyaksa FC, Adilson Gancho da Silva. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Player of The Week Championship 2025-2026: Adilson Silva, Hentikan Paceklik dengan Quat-Trick

Adilson Silva tampil tajam dengan mencetak quat-trick saat Adhyaksa FC menundukkan PSPS Pekanbaru.

Rais Adnan | 03 Nov, 14:25

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 03 Nov, 14:10

Ilustrasi Super League 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Hasil Super League 2025-2026: Persijap dan Semen Padang Tumbang di Kandang

Kekalahan ini semakin membuat kedua tim tersebut terseok-seok di papan bawah klasemen.

Rais Adnan | 03 Nov, 14:04

Penyerang sayap Liverpool, Mohamed Salah. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

6 Gol Terbaik Mohamed Salah di Liverpool setelah Tembus Catatan ke-250

6 Gol terbaik dari Mohamed Salah untuk Liverpool setelah menembus catatan ke-250.

Pradipta Indra Kumara | 03 Nov, 12:10

FFWS Global Finals 2025. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

JKT48 Bakal Jadi Pembuka Grand Final FFWS Global Finals 2025 di Indonesia Arena

Kabar tersebut disampaikan oleh Garena Free Fire lewat akun Instagram Free Fire Esports Indonesia.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 11:45

Timnas U-17 Indonesia (Indonesia U-17) vs Zambia U-17 di Piala Dunia U-17 2025. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas U-17 Indonesia vs Zambia di Piala Dunia U-17 2025

Laga Timnas U-17 Indonesia vs Zambia akan digelar di Aspire Zone, Qatar, Selasa (4/11/2025) malam WIB.

Rais Adnan | 03 Nov, 11:37

Advance to Swiss Stage Clash Squad FFWS Global Finals 2025 Jakarta. (Garena)

Esports

Delapan Tim Siap Tampil di Swiss Stage FFWS Global Finals 2025 Jakarta Mode Clash Squad

RRQ Kazu akan menjadi satu-satunya wakil Indonesia di turnamen internasional mode Clash Squad tahun ini.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 11:18

RRQ(Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

RRQ Jadi Wakil Keempat Indonesia di KIC 2025

RRQ lolos bersama tiga tim lain yakni Bigetron Esports, Kagendra, dan Vesakha Esports.

Gangga Basudewa | 03 Nov, 10:47

Pemain Timnas U-17 Indonesia, Fadly Alberto. (Foto: Dok. Timnas Indonesia/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

FIFA Soroti Kualitas Penyerang Timnas U-17 Indonesia Fadly Alberto

FIFA menilai Fadly Alberto menjadi salah satu talenta dari Asia yang bakal bersinar di Piala Dunia U-17 2025.

Rais Adnan | 03 Nov, 08:39

Load More Articles