- Antonio Conte sedang berjuang memperbaiki keadaan Tottenham Hotspur.
- Namun PR pelatih asal Italia itu diyakini akan berat.
- Apalagi masih ada tiga pemain terburuk peninggalan Mauricio Pochettino yang berseragam Spurs.
SKOR.id - Antonio Conte punya PR yang cukup banyak di Tottenham Hotspur. Pelatih asal Italia itu harus mengangkat klub ke posisi yang lebih baik.
Benar saja, Conte sudah membuat Spurs naik peringkat ke posisi enam klasemen sementara.
Meski demikian, ada satu catatan yang harus diperhatikan mantan pelatih Inter Milan dan Chelsea tersebut. Salah satunya adalah soal komposisi pemain.
Dilansir dari Fansided, tiga pemain terburuk di era Mauricio Pochettino diketahui masih berseragam Tottenham Hotspur.
Mereka adalah Jack Clarke, Ryan Sessegnon, dan Tanguy Ndombele. Ada alasan mengapa tiga pemain tersebut dicap sebagai yang terburuk.
Jack Clarke
Jack Clarke dibeli dari Leeds pada 2019 seharga 9,9 juta euro. Saat ini dia masih berusia 21 tahun dan mungkun masih menjadi bintang di Tottenham di masa depan.
Namun, pengaruhnya di tim senior sejauh ini hampir nihil. Selain dua penampilan di Liga Europa, satu Piala FA, dan satu kali di kualifikasi Liga Konferensi Eropa, Clarke belum mampu membuat jejaknya di tim utama.
Sejak Spurs membelinya dari klub Yorkshire kurang dari tiga tahun lalu, anak muda itu telah dipinjamkan tiga kali.
Ryan Sessegnon
Bisa dikatakan, Ryan Sessegnon belum memenuhi biaya transfernya sebesar 24,3 juta euro yang dikeluarkan Tottenham pada tahun 2019 lalu.
Bukan hanya penampilannya yang kurang bagus, sang pemain juga sering dibekap cedera.
Ia sempat dipinjamkan ke 1899 Hoffenheim musim lalu, namun Sessegnon absen lebih dari sebulan di sana karena penyakit lain.
Bahkan di bawah Antonio Conte musim ini, sang pemain masih barkutat pada cederanya yang entah karena apa.
Tanguy Ndombele
Tanguy Ndombele dianggap sebagai kegagalan paling parah di Tottenham Hotspur.
Pada awal-awal kedatangannya, sang pemain berhasil menunjukkan penampilan positif. Tanguy Ndombele mencetak gol manis pada debutnya melawan Aston Villa pada Agustus 2019.
Kemudian, ia juga tentu akan dikenal gol spesialnya melawan Sheffield United di musim berikutnya. Namun ternyata itu hanya harapan palsu.
Performa Ndombele terus menurun sejak saat itu. Ia tidak konsisten. Penampilannya di lii tengah klub tidak meyakinkan.
Bukti sejarah kehebatan Timnas Indonesia di Final SEA Games 1987.
Tonton video lengkapnya di: https://t.co/SB5PntwfSc pic.twitter.com/1hCGdu4WkL— SKOR.id (@skorindonesia) January 15, 2022
Berita Liga Inggris Lainnya:
Gelar Liga Inggris Makin Jauh dari Genggaman Chelsea, Begini Dalih Thomas Tuchel
Liga Inggris 2021-2022: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap