Alex Pastoor dan Formasi 3 Bek untuk Timnas Indonesia

Thoriq Az Zuhri

Editor: Thoriq Az Zuhri

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor. (Jovi Arnanda/Skor.id)
Asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor. (Jovi Arnanda/Skor.id)

SKOR.id - Jika memang ditugasi mengurus taktik, Alex Pastoor bisa saja menurunkan formasi tiga bek untuk Timnas Indonesia. Mari bedah lewat artikel Skor Special berikut ini.

(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).

Timnas Indonesia kini memasuki era baru bersama pelatih anyar Patrick Kluivert.

Patrick Kluivert tak sendiri, ia membawa rombongan tim kepelatihan yang berisi beberapa nama besar, termasuk asisten pelatih Denny Landzaat dan Alex Pastoor.

Kabarnya, ketiganya memiliki peran yang berbeda di Timnas Indonesia nanti.

Kluivert sebagai pelatih kepala bertugas menjadi pengambil keputusan, Denny Landzaat yang bisa berbahasa Indonesia akan jadi jembatan kepada pemain, sedangkan Alex Pastoor bertanggung jawab soal taktikal di atas lapangan.

Jika benar demikian, formasi apa yang akan diturunkan oleh Timnas Indonesia nanti, sedikit banyak akan terpengaruh dengan gaya dan skema yang diinginkan oleh Alex Pastoor.

Soal hal ini, Pastoor sedikit berbeda dengan Kluivert.

Kluivert lebih condong menggunakan formasi empat bek lewat 4-2-3-1 atau varian 4-3-3 lainnya, sedangkan Pastoor lebih fleksibel.

(Baca selengkapnya soal formasi andalan Kluivert: Prediksi Starting XI Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert)

Sebelumnya di akhir era Shin Tae-yong, Timnas Indonesia kerap memakai formasi tiga bek di lini belakang. Hal ini bisa jadi kembali dilakukan oleh Pastoor, dilihat dari sejarah kepelatihannya.

Perlu diingat, Pastoor adalah pelatih yang suka mengubah skema tergantung kondisi tim dan lawan yang dihadapi, jadi tak ada pakem khusus yang kerap ia pakai di semua tim yang pernah ia tangani.

Lalu, bagaimana biasanya skema yang diturunkan oleh Pastoor? Mari membedah hal tersebut, setidaknya untuk 10 tahun terakhir.

Sparta Rotterdam

Pada awal tahun 2015, Pastoor ditunjuk menjadi pelatih tim divisi dua Liga Belanda, Sparta Rotterdam, usai sebelumnya pernah menangani Excelsior, NEC Nijmegen, hingga Sparta Praha.

Musim berikutnya alias musim penuh pertamanya bersama Sparta Rotterdam, ia mampu membawa klub ini jadi juara dan promosi ke Eredivisie alias kasta teratas.

Ia bertahan satu setengah musim di kasta teratas sebelum berpisah dengan Sparta Rotterdam karena hasil buruk yang diraih.

Di sini, ia sempat memakai formasi 4-4-2 diamond di awal masa kepelatihan sebelum beralih ke 4-3-3, formasi yang membawa mereka juara kasta kedua.

Di kasta teratas, Pastoor kadang memakai pola 5-3-2 untuk melawan beberapa tim.

SCR Altach

Pastoor juga sempat berpetualang di Liga Austria bersama SCR Altach, tim yang juga sempat ia bela sebagai pemain.

Dua tahun melatih di sini sejak awal 2019, Pastoor hampir tak pernah memakai pola 4-3-3, formasi andalannya di Sparta Rotterdam.

Keadaan tim membuatnya memutuskan untuk memakai formasi 4-4-2 dengan dua holding midfielder di tengah.

Hanya sesekali ia mengubah sedikit formasi ini menjadi 4-4-1-1, 4-1-4-1, atau 4-2-3-1 dan 4-3-3.

Di akhir-akhir masa kepelatihannya, ia kemudian kerap memakai pola tiga bek di lini belakang.

Almere City

Pastoor kembali ke kasta kedua Liga Belanda pada Desember 2021, kini melatih Almere City.

Tiga tahun di sana, Almere City berhasil dibawanya untuk kali pertama promosi ke kasta teratas Liga Belanda.

Saat masih bermain di kasta kedua, Pastoor menggunakan formasi 4-3-3 untuk tim asuhannya.

Hal ini berubah kala Almere City bermain di Eredivisie setelah promosi, Pastoor justru lebih sering memakai pola tiga bek di belakang dalam formasi 3-4-1-2.

Kini, melihat materi pemain yang dimiliki oleh Timnas Indonesia, Pastoor sepertinya leluasa untuk memilih formasi apa yang ingin ia turunkan, tergantung kondisi tim dan lawan yang dihadapi.

Source: TransfermarktWikipedia

RELATED STORIES

Kini, Thom Haye (Mungkin) Bisa Main 90 Menit di Timnas Indonesia

Kini, Thom Haye (Mungkin) Bisa Main 90 Menit di Timnas Indonesia

Bermain penuh 90 menit mungkin kini bisa dilakukan oleh Thom Haye bersama Timnas Indonesia usai kedatangan Quentin Jakoba.

Kisah Kombinasi 356 Menit Patrick Kluivert dan Denny Landzaat

Kisah Kombinasi 356 Menit Patrick Kluivert dan Denny Landzaat

Timnas Indonesia bukan kali pertama Patrick Kluivert dan Denny Landzaat bekerja sama, mereka pernah menjalin kombinasi sebelumnya.

Jalan Karier Berbeda Ange Postecoglou dan Patrick Kluivert

Ange Postecoglou dan Patrick Kluivert pernah bersama sebagai pelatih dan asisten, kemudian mereka memiliki jalan karier yang berbeda.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

ibl all indonesian 2025

Basketball

IBL All Indonesian 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen IBL All Indonesian 2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Teguh Kurniawan | 23 Aug, 17:50

UMKM di GIC 2025.

Liga TopSkor

GIC 2025 Berdayakan UMKM Lokal Selama Turnamen Bergulir

Garuda International Cup (GIC) 2025 mewarnai turnamen dengan memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Nizar Galang | 23 Aug, 16:19

9th Asian Schools Basketball Championship 2025 (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id).

Basketball

Indonesia Siap Menyambut Kejuaraan Basket Pelajar Asia 2025 di Solo

Indonesia siap menggelar 9th Asian Schools Basketball Championships (ASBC) 2025 di Solo.

Pradipta Indra Kumara | 23 Aug, 16:01

Pemain Asiop U-12, Cristiano Marcelo Junior dan sang ayah Marthen Tao.

Liga TopSkor

Anak Mantan Legenda Sepak Bola dari Timur Indonesia Hiasi GIC 2025

Turnamen Garuda International Cup (GIC) 2025 banyak dihiasi oleh pemain-pemain bertalenta.

Nizar Galang | 23 Aug, 15:15

IESF World Esports Championship. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Timnas Dota 2 Indonesia Raih Peringkat Pertama di IESF Regional Qualifier

Kabar gembira tersebut diumumkan oleh PB ESI melalui laman media sosial Instagram mereka.

Gangga Basudewa | 23 Aug, 14:30

Persebaya Surabaya vs Bali United di pekan ketiga Super League 2025-2026 pada 23 Agustus 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Hujan Gol di Surabaya, Persebaya Tekuk Bali United

Persebaya Surabaya menundukkan Bali United dengan skor telak 5-2 di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (23/8/2025)

Gangga Basudewa | 23 Aug, 14:22

Cover GIC 2025.

Liga TopSkor

Tim Indonesia Dominasi Semifinal GIC U-15 2025

Garuda International Cup (GIC) 2025 sudah memasuki fase akhir yaitu babak semifinal dan final yang akan berlangsung pada Minggu (24/8/2025).

Nizar Galang | 23 Aug, 13:08

Persija Jakarta. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Panpel Persija Warning Jakmania, tapi Ada Pelemparan Lagi

Ketua panitia pelaksana (panpel) Persija, Ferry Indrasjarief sebelum laga Persija vs Malut United ingin Jakmania berlaku tertib.

Estu Santoso | 23 Aug, 12:49

EVOS Esports. (Hendy Andika./Skor.id)

Esports

EVOS Resmi Umumkan Berpisah dengan Depezett

Depezett terbilang cukup singkat perjalanannya bersama dengan tim berjuluk Macan Putih itu.

Gangga Basudewa | 23 Aug, 12:29

Erick Thorir Buka Liga 4 Nasional di Depok pada Sabtu (23/8/2025). (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

National

Erick Thohir Buka Liga 4 Nasional yang Bergulir di Depok

Ketum PSSI Erick Thohir menyebut penyelenggaraan Liga 4 Nasional di Depok jadi Tonggak Baru Sepak Bola Akar Rumput Indonesia.

Gangga Basudewa | 23 Aug, 12:10

Load More Articles