5 Tak Terlupakan Juventus vs AC Milan

Xaveria Yunita

Editor:

  • Pertemuan antara Juventus dan AC Milan merupakan salah satu yang paling antik di Italia.
  • Sejak dihelat pertama kali pada 28 April 1901, mereka telah berhadapan 191 kali di berbagai ajang resmi.
  • Skor.id memilih lima pertandingan Juventus versus AC Milan yang berkesan.

SKOR.id – Duel antara Juventus dan AC Milan merupakan salah satu yang paling tua dalam sejarah sepak bola Italia.

Mereka bertemu pertama kali di laga persahabatan pada 22 April 1900 di mana I Rossoneri keluar sebagai pemenang dengan skor 2-0.

Sementara pertandingan resmi Liga Italia dihelat satu tahun kemudian, tepatnya 28 April 1901. Saat itu, Milan begitu mendominasi sehingga memetik skor 3-2.

Sejak saat itu, mereka berhadapan dalam 191 pertandingan di berbagai ajang (173 di Liga Italia).

La Vecchia Signora berangsur menguat dibuktikan dengan 76 kemenangan, sedangkan Milan mengemas 49 sukses.

Kubu Milanello mengoleksi 231 gol dan kebobolan 267. Di antara ratusan pertemuan itu, Skor.id memilih lima yang paling berkesan.

Berita Juventus Lainnya: Dipepet Barcelona, Miralem Pjanic Sebut Juventus adalah Keluarga

1. 5 Februari 1950, sihir trio Swedia lemahkan Juventus

Pertandingan pertama yang ditayangkan di televisi. Cuaca Turin yang sangat dingin juga turut berpengaruh.

Ketika itu, Juventus baru tiba dari pemusatan latihan di tempat yang hangat, Riviera Romagnala. Sementara tim tamu sudah tiba sehari sebelum laga untuk beradaptasi dengan lapangan.

John Hansen membuka keunggulan tuan rumah dalam 12 menit. Tapi kegembiraan Juventus hanya bertahan tiga menit saja.

Trisula Swedia yang terdiri dari Gunnar Gren, Gunnar Nordahl dan Nils Liedholm menyihir Stadion Comunale di Torino.

Nordahl yang jadi pencetak gol terbanyak di akhir musim itu, berhasil menciptakan hattrick, sementara dua kompatriotnya menyumbang masing-masing satu gol dengan kepala.

Kemenangan 7-1 Milan juga terjadi akibat gol Renzo Burini dan Enrico Candiani. Sementara Juventus, harus bermain dengan 10 orang karena Carlo Parola diusir wasit.

Dipermalukan Milan menjadi satu noda dalam prestasi raksasa Turin yang musim itu menaklukkan Scudetto.

2. 6 April 1997, Juventus balas dendam

San Siro menjadi saksi pembalasan si Nyonya Tua setelah 47 tahun berselang. Skuat besutan Marcelo Lippi menghancurkan AC Milan, 6-1.

Kala itu, Juventus menjadi salah satu klub terkuat di Eropa setelah menaklukkan beberapa turnamen internasional.

Alessandro Del Piero dan kawan-kawan menjadi kampiun di Piala Intercontinental, Piala Super Eropa, scudetto ke-24.

Euforia itu membuat mereka sangat percaya diri dan tidak memberi banyak kesempatan kepada tim Milan terburuk di era Silvio Berlusconi.

Berturut-turut Vladimir Jugovic dan Christian Vieri menyuplai dua gol untuk tim tamu, Zinedine Zidane dan Nicola Amoruso melengkapi pesta.

Sedangkan Marco Simone memberi gol semata wayang untuk I Rossoneri. Partai ini meruntuhkan psikologis tim tersebut sehingga bertengger di peringkat ke-11 di akhir musim.

 

3. 28 Mei 2003, All-Italian Finals pertama di Liga Champions

Untuk pertama kalinya, wakil Italia bertemu di partai pamungkas Liga Champions. Duel Juventus dan AC Milan dipanggungkan di tempat netral, yakni Old Trafford.

Pertandingan ini dihiasi dengan gol Andriy Shevchenko yang dianulir, Gianluigi Buffon menepis tembakan dengan kepala Filippo Inzaghi dan Dida menghalau bahaya yang diterbarkan Antonio Conte.

Karena skor 0-0 hingga akhir, maka pemenang ditentukan lewat penalti. Dida mematahkan penalti David Trezeguet, Marcelo Zalayeta dan Paolo Montero.

Buffon mementahkan tembakan Clarence Seedorf dan Kaka Kaladze. Milan jadi raja Eropa berkat gol Shevchenko sehingga skor akhir jadi 3-2.

4. 8 Mei 2005, Fabio Capello benang merah

Pelatih Fabio Capello yang menukangi Juventus bertemu masa lalunya AC Milan di San Siro.

Skuatnya yang diperkuat para striker brilian, yakni Zlatan Ibrahimovic, Alessandro Del Piero dan David Trezeguet membawa pulang tiga poin setelah menang 1-0.

Adegan assist salto dari Alessandro Del Piero yang disundul Trezeguet masih dikenang penggemar Zebra Turin.

Kala itu, tim tamu mengunci scudetto empat pekan lebih cepat. Sayangnya, perjuangan mereka terasa sia-sia karena gelar juara Juventus dicopot akibat skandal Calciopoli.

Berita AC Milan Lainnya: Zlatan Ibrahimovic Kirim Pesan Misterius ke AC Milan

5. 25 Februari 2012, gol hantu Sulley Muntari

Rivalitas antara Juventus dan AC Milan sangat sengit. Di pekan ke-25, kedua tim sama-sama mengumpulkan 50 poin.

Il Diavolo memimpin lewat gol Antonio Nocerino. Tandukan Philippe Mexes diblok Gianluigi Buffon, bola muntah tersebut dilesakkan kembali oleh Sulley Muntari yang dihalau kiper itu.

Hanya saja, hakim garis tidak melihat bola melewati garis gawang. Wasit Paolo Tagliavento pun tidak menganggap gol itu eksis.

Kedudukan 1-0 berlangsung hingga menit ke-83 disamakan oleh Alessandro Matri. Hingga saat ini, gol hantu Muntari terus jadi buah bibir.

Juventus pada akhirnya naik ke podium teratas Liga Italia di akhir musim.

 

 

Source: esquire.comGianlucadimarzio

RELATED STORIES

Gelandang Incaran PSG, Ismael Bennacer Enggan Tinggalkan AC Milan

Gelandang Incaran PSG, Ismael Bennacer Enggan Tinggalkan AC Milan

Ismael Bennacer nampaknya tidak ingin meninggalkan AC Milan dan berharap bisa memenangkan segalanya bersama klub tersebut.

Inilah Nasib Tiga Pemain yang Pernah Tolak Liverpool

Inilah Nasib Tiga Pemain yang Pernah Tolak Liverpool

Nama besar Juventus dan Liverpool tak membuat semua pemain tertarik.

Daftar Gaji Pemain Inti Juventus Terungkap, Banyak yang Cemburu

Daftar Gaji Pemain Inti Juventus Terungkap, Banyak yang Cemburu

Kedatangan Cristiano Ronaldo pada musim panas 2018 memang telah merusak struktur gaji di Juventus.

Susunan Pemain Coppa Italia Juventus vs AC Milan: Tanpa Striker Andalan

Paulo Dybala dan Ante Rebic diplot sebagai ujung tombak dalam laga semifinal Coppa Italia antara Juventus vs AC Milan.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Mario Pineida, pemain asal Ekuador yang menjadi korban penembakan. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id).

World

Mario Pineida dan 6 Pesepak Bola Lain yang Tewas karena Ditembak

Pesepak bola asal Ekuador, Mario Pineida, dikabarkan tewas setelah ditembak.

Pradipta Indra Kumara | 19 Dec, 08:48

logo timnas vietnam

Timnas Indonesia

Vietnam Sabet Emas Sepak Bola Putra, Alarm untuk Timnas Indonesia

Vietnam berhasil meraih medali emas sepak bola putra SEA Games 2025, usai menaklukkan Thailand.

Rais Adnan | 19 Dec, 07:27

adam alis - persib bandung

Liga 1

Persib Dapat Kabar Baik Jelang Lawan Bhayangkara FC

Persib mendapatkan kabar baik menjelang laga melawan Bhayangkara FC. Apa itu?

Rais Adnan | 19 Dec, 04:34

Cabang Olahraga Futsal Putra SEA Games 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Futsal Putra SEA Games 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen futsal putra SEA Games 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 19 Dec, 03:53

medali sea games 2025

Other Sports

Update Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025 di Thailand

Tabel perolehan medali SEA Games 2025 yang terus diperbarui sepanjang berjalannya event.

Teguh Kurniawan | 19 Dec, 03:51

sea games 2025 cover

Other Sports

SEA Games 2025: Jadwal Atlet Indonesia yang Berpotensi Raih Medali Emas Hari Ini

Jadwal Atlet Indonesia yang berpotensi raih medali emas SEA Games 2025 hari ini.

Pradipta Indra Kumara | 19 Dec, 03:49

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 19 Dec, 03:09

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 19 Dec, 03:09

Kompetisi sepak bola kasta ketiga di Indonesia untuk musim baru, Liga Nusantara 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Liga Nusantara 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga Nusantara 2025-2026, yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 19 Dec, 03:08

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2025-2026 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 19 Dec, 03:08

Load More Articles