5 Pelatih Indonesia yang Layak Berkarier Bersama Klub Luar Negeri

Adif Setiyoko

Editor:

  • Tak banyak pelatih lokal Tanah Air yang saat ini atau sempat berkarier di luar negeri.
  • Skor.id mencoba merangkum daftar lima pelatih Indonesia yang layak berkarier di luar negeri.
  • Selain karena pengalaman dan prestasi, pelatih-pelatih tersebut juga telah mengantongi lisensi AFC Pro sejak beberapa tahun lalu.

SKOR.id – Sampai saat ini, tak banyak pelatih Indonesia yang bekerja untuk menangani klub luar negeri.

Setidaknya, hanya ada Kurniawan Dwi Yulianto yang berstatus sebagai pelatih kepala sekarang. 

Eks-striker andalan timnas Indonesia itu kini bekerja untuk klub Liga Super Malaysia, Sabah FA.

Sebelumnya pada 2016, Rahmad Darmawan menangani T-Team FC atau kini bernama Terengganu FC II.

Lalu ada, Yance Matmey melatih klub Timor Leste Lalenok United FC pada 2019.

Sementara itu, pelatih lain hanya berstatus sebagai asisten atau pelatih kiper di luar negeri.

Mereka adalah Sofie Imam Faizal yang membantu Kurniawan pada musim lalu, dan Nanang Hidayat yang menjadi pelatih kiper Lalenok United FC sampai akhir 2020.

Sejatinya, Indonesia memiliki banyak pelatih yang berkualitas. Beberapa di antaranya pun telah mengantongi lisensi kepelatihan AFC Pro.

Sertifikat ini bisa menjadi modal besar bagi juru taktik tersebut untuk membuktikan kualitasnya di kompetisi luar negeri.

Setidaknya pada 2019, PSSI berhasil meluluskan 20 pelatih saat menggelar kursus AFC Pro yang telah digelar sejak tahun 2018.

Sementara itu, pada Maret 2020, PSSI kembali menggelar kursus serupa. Kali ini diikuti 22 pelatih, dengan rincian 19 pelatih lokal dan sisanya pelatih luar negeri.

Karena lisensi AFC Pro kini menjadi salah satu syarat untuk melatih di berbagai kompetisi sepak bola di Asia, maka itu sebetulnya membuka peluang bagi juru taktik lokal untuk mencoba peruntungan.

Berikut Skor.id merangkum daftar lima pelatih Indonesia yang layak untuk mencoba peruntungan berkarier di luar negeri:

1. Seto Nurdiyantoro

Pelatih kelahiran Kalasan, Kabupaten Sleman, ini menjadi semakin mendapat sorotan saat sukses membawa PSS Sleman promosi ke Liga 1 2019.

Hal itu setelah anak asuh Seto Nurdiyantoro berhasil menjadi juara Liga 2 2018. Semusim berikutnya, tim Elang Jawa juga terbilang impresif di bawah arahan Seto.

Meski berstatus tim promosi, Seto Nurdiyantoro berhasil membawa PSS Sleman nangkring di peringkat delapan klasemen akhir.

Tentu ini adalah pencapaian yang terbilang cemerlang, mengingat dua klub promosi lainnya harus terdegradasi pada musim berikutnya.

Kiprah inilah yang kemudian membuat nama Seto disebut-sebut bakal menjadi nakhoda timnas Indonesia.

Kini, pelatih berusia 46 tahun itu membimbing PSIM Yogyakarta. Di tengah ketidakjelasan nasib sepak bola di Indonesia, peluangnya untuk berkarier di luar negeri kian terbuka.

Lagi pula, mantan pemain timnas Indonesia itu juga telah mengantongi lisensi AFC Pro sejak 2019.

2. Fakhri Husaini

Kiprah kepelatihan Fakhri Husaini selama ini memang terbilang moncer saat mengasuh timnas Indonesia di kelompok usia muda.

Barangkali, nama pelatih berusia 54 tahun ini merupakan salah satu yang paling layak untuk melanjutkan karier kepelatihannya di luar negeri.

Selama ini, Fakhri memang menolak tawaran-tawaran dari klub karena alasan pekerjaan. Statusnya sebagai pegawai PT Pupuk Kaltim membatasi pergerakannya.

Sebab, ikatan kepegawaian itu tak memungkinkan Fakhri untuk terikat kontrak dengan klub. Hal ini berbeda dengan pekerjaannya sebagai pelatih timnas.

Akan tetapi, saat nanti berusia tepat 55 tahun, ia akan meninggalkan statusnya sebagai pegawai PT Pupuk Kaltim karena telah memasuki masa pensiun.

Momen ini bisa dijadikan langkah awal bagi lelaki asal Lhoksumawe, Aceh, itu untuk meniti karier melatih klub di luar negeri.

Saat ini, pelatih yang sukses membawa timnas U-16 Indonesia menjuarai Piala AFF U-16 2018 itu tengah bekerja untuk mempersiapkan tim PON Aceh.

Selain itu pula, Fakhri juga tengah mengikuti kursus lisensi AFC Pro. Sertifikat ini semakin membuka peluang sang juru racik untuk berkelana di kompetisi luar negeri.

3. Aji Santoso

Seperti nama-nama sebelumnya, Aji Santoso juga merupakan salah satu pelatih yang dianggap layak untuk berkarier di luar negeri.

Selain karena segudang pengalamannya melatih klub-klub Indonesia, ia juga pernah menjadi asisten pelatih timnas Indonesia.

Pelatih asal Malang itu juga pernah menangani skuad timnas U-23 pada ajang SEA Games 2013. Ketika itu, dia berduet dengan Rahmad Darmawan.

Sayangnya, Aji gagal mempersembahkan medali emas. Saat itu skuad Garuda takluk di final dan hanya mampu membawa medali perak.

Karier kepelatihannya pun berlanjut bersama sejumlah klub seperti Arema FC, Persela Lamongan, dan kini Persebaya Surabaya.

Salah satu pencapaian terbaiknya di Liga 1 terjadi pada musim 2019. Saat itu, Persebaya Surabaya sukses merangsek ke jajaran atas klasemen.

Di tangan Aji, tim berjulukan Bajul Ijo itu berhasil menjadi runner-up setela kalah 10 poin dari Bali United yang sukses menjuarai Liga 1 2019.

Selain itu pula, sejak 2019, Aji juga telah mendapatkan lisensi kepelatihan AFC Pro. Ini bisa menjadi modal berharga baginya untuk mencari pengalaman baru bersama klub luar negeri.

4. Indra Sjafri

Serupa dengan Fakhri Husaini, Indra Sjafri merupakan salah satu pelatih yang sukses bersama timnas Indonesia di kelompok usia muda.

Indra pernah membawa timnas U-19 Indonesia menjuarai Piala AFF U-19 pada 2013. Bersama timnas U-22, ia juga sukses menjuarai Piala AFF U-22 pada tahun 2019.

Sayangnya, sebagian skuad yang menjuarai Piala AFF U-22 itu gagal mempersembahkan medali emas saat diterjunkan ke SEA Games 2019.

Mereka harus puas meraih medali perak usai dihantam Vietnam dengan skor 0-3 di laga puncak.

Sebetulnya, meski memiliki catatan mentereng di level timnas, sepak terjang Indra Sjafri terbilang kurang impresif di level klub.

Saat menjabat sebagai juru taktik Bali United pada 2015, misalnya, Indra tak bisa membuat timnya berbicara banyak.

Pelatih asal Sumatera Barat ini akhirnya mengakhiri kerja sama dengan manajemen tim berjuluk Serdadu Tridatu itu pada 2017, meskipun sebenarnya ia dikontrak selama lima tahun.

Saat ini, Indra bertugas di federasi dan menduduki jabatan sebagai direktur teknik (dirtek).

Lelaki kelahiran Pesisir Selatan, Sumatera Barat, itu juga telah mengantongi lisensi kepelatihan AFC Pro sejak 2019.

5. Rahmad Darmawan

Dari sekian daftar pelatih yang telah disebutkan sebelumnya, hanya Rahmad Darmawan yang memiliki pengalaman melatih klub luar negeri.

Pelatih berusia 54 tahun itu pernah merasakan kompetisi sepak bola Malaysia saat menakhodai T-Team.

Pekerjaan itu dijalani pelatih yang akrab dipanggil RD ini selama rentang waktu 2015 hingga 2017.

Sebab, pada akhir musim 2017, T-Team harus dibubarkan lantaran keberhasilan Terengganu promosi ke kasta tertinggi (Liga Super Malaysia).

Saat ini, pelatih Madura United itu telah mengantongi lisensi AFC Pro sejak 2019.

Jika dibandingkan dengan nama-nama yang disebutkan sebelumnya, RD sudah banyak mempersembahkan gelar juara di level klub.

Klub pertama yang berhasil dibawa juara oleh RD ialah Persipura saat menjuarai Liga Indonesia 2005.

Kemudian, Sriwijaya FC juga berhasil dibawa RD bersinar pada Liga Indonesia musim 2007-2008.

Bersama tim berjulukan Laskar Wong Kito itu pula, purnawirawan anggota TNI berpangkat akhir Mayor itu juga menjuarai Copa Indonesia sebanyak dua kali, yakni pada musim 2007-2008 dan 2008-2009.

Selain itu pula, RD juga pernah dua kali mempersembahkan medali emas, yakni pada SEA Games 2011 dan 2013.

Sederet pengalaman itu barangkali bisa menjadi modal berharga bagi Rahmad Darmawan untuk kembali merantau bersama klub luar negeri.

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Baca Juga Berita Liga Indonesia Lainnya:

Persib Berduka, Bek Mereka saat Juarai Liga Indonesia Pertama Wafat

4 Pelatih Paling Sukses Bersama Persija Jakarta Era Liga Indonesia hingga Liga 1 

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Uber Cup/Piala Uber

Badminton

Uber Cup 2024: Tanpa Hambatan, Cina Atur Pertemuan dengan Jepang di Semifinal

Tuan rumah Cina akan bertemu Jepang dalam semifinal Uber Cup 2024 setelah kedua tim menang telak di babak delapan besar.

I Gede Ardy Estrada | 02 May, 06:52

Liga TopSkor

SSB Nafri Pinjam 7 Pemain untuk Tambah Kekuatan di TopSkor Cup National Championship U-16 2024

SSB Nafri Papua sudah mulai menatap seri nasional Liga TopSkor tahun ini.

Sumargo Pangestu | 02 May, 05:15

MPL Indonesia (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Jadwal Pekan Ketujuh MPL ID Season 13, Ada Royal Derbi

Laga Royal Derbi antara ONIC menghadapi RRQ akan menjadi penutup pekan ketujuh.

Gangga Basudewa | 02 May, 04:58

AS Roma vs Bayer Leverkusen di semifinal Liga Europa 2023-2024. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

World

5 Alasan Bayer Leverkusen akan Kalahkan AS Roma di Liga Europa

Berikut ini 5 faktor yang membuat Bayer Leverkusen bisa mengalahkan AS Roma di semifinal Liga Europa.

Pradipta Indra Kumara | 02 May, 04:32

Petenis Rusia Andrey Rublev

Tennis

Madrid Open 2024: Tembus Semifinal, Andrey Rublev Putus Rekor Carlos Alcaraz

Petenis Andrey Rublev akan bertemu Taylor Fritz di semifinal Madrid Open 2024 usai mengubur asa Carlos Alcaraz untuk hat-trick gelar.

I Gede Ardy Estrada | 02 May, 04:08

Stadion GBK untuk sementara ditutup untuk umum termasuk untuk kegiatan olahraga pada Selasa dan Rabu (14-15/11/2023) namun ada sejumlah lokasi yang bisa jadi pengganti. (Hendy AS/Skor.id)

All Culture

Gaya Hidup Sehat Bisa Imbangi Faktor Genetik hingga 60% dan Menambah Usia

Orang dengan gaya hidup tidak sehat memiliki peluang kematian dini 78%, terlepas dari risiko genetik

Kunta Bayu Waskita | 02 May, 02:56

Chelsea vs Tottenham Hotspur di Liga Inggris 2023-2024. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

Liga Inggris

Prediksi dan Link Live Streaming Chelsea vs Tottenham Hotspur di Liga Inggris 2023-2024

berikut ini prediksi dan link live streaming Chelsea vs Tottenham Hotspur pada pertandingan Liga Inggris 2023-2024.

Pradipta Indra Kumara | 02 May, 01:50

MPL Indonesia (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Daftar Pemenang Penghargaan Mingguan MPL Indonesia Season 13

Di MPL Indonesia Season 13, ada beberapa penghargaan mingguan yang diberikan. Berikut ini adalah daftar pemenangnya.

Thoriq Az Zuhri | 02 May, 00:51

MDL Indonesia (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

MDL Indonesia Season 9: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran MDL Indonesia Season 9 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen kasta kedua Mobile Legends Indonesia.

Thoriq Az Zuhri | 02 May, 00:48

Laga Borussia Dortmuns vs Paris Saint-Germain (PSG) di leg pertama semifinal Liga Champions 2023-2024, di Stadion Signal Iduna Park, Kamis (2/5/2024) dini hari WIB. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).

World

5 Catatan Laga Borussia Dortmund vs PSG di Semifinal Liga Champions 2023-2024

Berikut ini 5 catatan yang tercipta pada laga Borussia Dortmund vs Paris Saint-Germain (PSG), di semifinal Liga Champions 2023-2024.

Pradipta Indra Kumara | 01 May, 23:53

Load More Articles