14 Pelatih yang Diberi Kesempatan Dua Kali Menangani Real Madrid

Bagaskara Setyana AP

Editor:

  • Real Madrid beberapa kali memberikan 'kesempatan kedua' untuk para mantan pelatihnya.
  • Setidaknya ada 14 nama pelatih yang pernah kembali dipercaya oleh Real Madrid.
  • Zinedine Zidane menjadi nama paling anyar yang melatih Real Madrid untuk kedua kalinya.

SKOR.id - Jika menilik sejarah, Real Madrid ternyata cukup sering membawa kembali pelatih yang sudah dipecat atau mengundurkan diri.

Tercatat, setidaknya ada 14 pelatih yang kembali ditunjuk Real Madrid untuk mengisi pos pelatih, usai sebelumnya dipecat atau mengundurkan diri.

Dan berikut ini adalah 14 pelatih memiliki kesempatan melatih Real Madrid untuk kedua kalinya, seperti dilansir dari Marca:

1. Santiago Bernabeu (keluar 1927, kembali 1928 dan 1932)

Sang legenda Real Madrid, Santiago Bernabeu, ternyata juga sempat menjadi pelatih yang ditunjuk ulang oleh manajemen.

Musim pertama Santiago Bernabeu terjadi pada 1926-1927, kala itu Real Madrid kalah di semifinal turnamen Spanyol, ketika liga belum dibentuk.

Kemudian ia ditunjuk sebagai manajer teknik untuk menggantikan Juan de Carcer pada musim selanjutnya.

Pada 1928, Bernabeu kembali melatih Real Madrid selama tiga bulan untuk menggantikan Kose Angel Berraondo.

Pada 1932, ia kembali mengambil alih posisi pelatih, sebagai pelatih interim selama sebulan menggantikan Lippo Hertzka.

2. Pablo Hernandez Coronado (keluar 1934, kembali 1942)

Pablo Hernandez Coronado sempat melatih sebulan untuk Real Madrid pada musim 1933-1934.

Kemudian mantan kiper dan wasit itu kembali menjadi pelatih sementara pada musim 1942-1943.

3. Jacinto Quincoces (keluar 1946, kembali 1947)

Jacinto Quncoces berhasil meraih trofi Copa del Rey 1945-1946 pada kesempatan pertamanya melatih Real Madrid. Akan tetapi, setelah meraih trofi tersebut Jacinto Quincoces tak lagi melatih Real Madrid.

Pada 1947, Quincoces kembali dipercaya untuk melatih Real Madrid, tetapi ia hanya bisa membawa Real Madrid meraih lima kemenangan dalam 18 laga.

Ia pun dipecat dan digantikan oleh Michael Alexander Keeping.

4. Baltasar Albeniz (keluar 1947, kembali 1950)

Baltasar Albeniz bisa dibilang memiliki karier yang sama seperti Quincoces ketika melatih Real Madrid.

Pada musim pertamanya, Albeniz berhasil membawa Real Madrid meraih trofi Copa del Rey 1945-1946.

Ia kemudian kembali ke Real Madrid pada musim 1960-1961, tetapi Albeniz hanya bertahan selama 16 laga sebelum akhirnya dipecat.

5. Luis Carniglia (keluar 1959, kembali 1959)

Cerita Luis Carniglia mungkin berbeda dengan pelatih lain. Carniglia menjadi pelatih Real Madrid pada 1957.

Di tengah periodenya melatih Real Madrid pada Februari 1959, Carniglia menderita penyakit Renal Colic yang membuat posisinya digantikan selama dua bulan oleh Miguel Munoz.

Setelah kembali pulih, ia kembali melatih Real Madrid hingga Juli 1959.

6. Miguel Munoz (keluar 1959, kembali 1960)

Miguel Munoz pertama kali melatih Real Madrid pada 1959 sebagai pelatih sementara menggantikan Luis Carniglia yang sedang sakit.

Munoz ditunjuk lagi menjadi pelatih Real Madrid pada musim 1960.

Dalam kesempatan keduanya, Munoz berhasil membawa Real Madrid meraih kesukesan.

Real Madrid di bawah asuhan Munosz berhasil meraih 9 gelar Liga Spanyol dan 2 Liga Champions dalam kurun waktu 14 tahun.

Sejak saat itu, Munoz dianggap sebagai salah satu pelatih tersukses dan terhormat sepanjang sejarah Real Madrid.

7. Luis Molowny (1974, kembali 1977, 1982, dan 1985)

Luis Molowny ditunjuk sebagai suksesor Miguel Munoz pada 1074.

Pada musim perdananya, Molowny berhasil membawa Real Madrid meraih gelar Copa del Rey.

Akan tetapi, setelah itu ia kembali ke tim cadangan, dan kemudian ditunjuk lagi sebagai pelatih pada 197 untuk menggantikan Miljan Miljanic.

Pada kesempatan keduanya, Molowny berhasil mengantarkan Real Madrid meraih gelar liga dua kali beruntun.

Sempat meninggalkan kursi pelatih utama Real Madrid lagi, Molowny kembali ditunjuk sebagai pelatih untuk menggantikan Boskov pada 1982-1983. Ia kembali berhasil membawa Real Madrid meraih trofi Copa del Rey kala itu.

Molowny kemudian mendapatkan kesempatan keempatnya untuk melatih Real Madrid pada April 1985, dan saat itu ia berhasil meraih trofi Piala UEFA dua musim berturut-turut.

8. Alfredo di Stefano (keluar 1984, kembali 1990)

Setelah melanglang buana ke berbagai klub, Alfredo di Stefano pertama kali ditunjuk melatih Real Madrid pada 1982.

Tetapi ia gagal memberikan trofi kepada Real Madrid. Pada 1984, ia meninggalkan klub yang telah membesarkan namanya.

Namun, pada 1990, ia kembali ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid dan berhasil meraih gelar Piala Super Spanyol pada Maret 1991.

9. Leo Beenhakker (keluar 1989, kembali 1992)

Leo Beenhakker juga menjadi salah satu pelatih sukses Real Madrid.

Dalam tiga musim pertamanya sebagai pelatih Real Madrid, Beenhakker berhasil menyapu bersih gelar Liga Spanyol dan memberikan trofi Copa del Rey sekaligus Piala Super Spanyol.

Namun, kesukesan Beenhakker tak bisa terulang ketika mendapat kesempatan kedua utuk melatih Real Madrid menggantikan Radomir Antic pada 1992.

Kala itu, Real Madrid hanya mampu menjadi runner-up liga dan Copa del Rey.

10. Vicente del Bosque (keluar 1994, kembali 1996 dan 1999)

Vicente del Bosque pertama kali melatih Real Madrid ketika ditunjuk sebagai pelatih sementara pada 1994 dan 1996.

Kemudian, pada 1999, Del Bosque akhirnya dipercaya menjadi pelatih utama untuk menggantikan John Toshack yang dipecat.

Del Bosque juga menjadi salah satu pelatih sukses Real Madrid, karena di bawah asuhannya Real Madrid berhasil meraih dua gelar Liga Champions, dua gelar Liga Spanyol, satu Piala Intercontinental, Piala Super Eropa, dan Piala Super Spanyol.

 11. John Toshack (keluar 1990, kembali 1999)

Pada musim pertamanya, John Toshack berhasil membawa Real Madrid meraih gelar La Liga pada musim 1989-1990.

Setelah keluar pada tahun 1990, Toshack kembali ditunjuk sebagai pelatih pada 1999, akan tetapi kesempatan keduanya gagal memberikan prestasi bagi Real Madrid sehingga ia dipecat pada November 1999.

12. Jose Antonio Camacho (keluar 1998, kembali 2004)

Jose Antonio Camacho pertama kali ditunjuk melatih Real Madrid pada tahun 1998, akan tetapi kesempatan pertamanya itu hanya bertahan selama 22 hari karena adanya ketidaksepakatan dengan manajemen.

Kemudian, ia kembali ditunjuk sebagai pelatih 2004. Pada 2004 pun, Camacho hanya bertahan selama enam pertandingan sebelum akhirnya digantikan oleh Mariano Garcia Remon.

13. Fabio Capello (keluar 1997, kembali 2006)

Fabio Capello sempat melatih Real Madrid pada musim 1996-1997, pada musim tersebut ia berhasil membawa Madrid meraih gelar liga.

Kemudian, Capello kembali melatih Real Madrid pada musim 2006-2007, kala itu skuad Real Madrid dipenuhi dengan para pemain bintang.

Pada kesempatan keduanya tersebut, Capello juga berhasil membawa Real Madrid meraih trofi Liga Spanyol.

14. Zinedine Zidane (keluar 2018, kembali 2019)

Zinedine Zudane pertama kali ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid pada 2016, kala itu ia naik kasta dari Castilla ke tim senior untuk menggantikan Rafael Benitez.

Selama kurang lebih 2,5 musim pertamanya sebagai pelatih Real Madrid, Zidane berhasil memberikan satu trofi La Liga, satu trofi Supercopa Spanyol, dua trofi Piala Super Eropa, serta tiga trofi Liga Champions.

Pada Mei 2018, Zidane mengundurkan diri sebagai pelatih Real Madrid dan posisinya kemudian digantikan oleh Julen Lopetegui.

Zidane kemudian kembali ke Real Madrid pada musim 2019-2020, untuk menggantikan Santiago Solari yang dipecat.

Pada kesempatan keduanya tersebut, Zidane langsung berhasil memberikan trofi Liga Spanyol untuuk Real Madrid.

Source: Marca

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

cover reza arya pratama.jpg

Timnas Indonesia

Pulang dari Timnas Indonesia, Kiper PSM Dapat Ilmu dari Maarten Paes dan Emil Audero

Kiper PSM, Reza Arya Pratama, mengungkapkan ilmu yang didapatkannya dari Maarten Paes dan Emil Audero.

Rais Adnan | 17 Jun, 12:28

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putra, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Persaingan Menghindari Degradasi dan Lolos Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025

Kuda Laut Nusantara FC dan Halus FC masih mungkin terdegradasi sekaligus lolos ke Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 11:49

Sepak Bola ASEAN (Dede Mauladi/Skor.id)

World

Dua Klub Asing Ikuti Liga Malaysia 2025-2026, Ada dari Korea Selatan

Dua kasta kompetisi Liga Malaysia musim 2025-2026 bakal lebih berwarna lantaran ada dua klub asing yang berpartisipasi.

Rais Adnan | 17 Jun, 11:39

Menpora Dito Ariotedjo.

Esports

Menpora Sanjung Euforia Grand Final MPL ID Season 15

Dito Ariotedjo menyebut suasana di Grand Final MPL ID Season 15 mirip dengan olahraga lain seperti sepak bola dan bulu tangkis.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:25

eLigue 1 Tour. (FC Mobile)

Esports

Ligue 1 dan FC Mobile Buat Kompetisi Resmi di Indonesia Bertajuk eLigue 1 Tour

Turnamen ini didedikasikan bagi komunitas pemain FC Mobile di seluruh Indonesia.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:13

Arema FC.jpg

Liga 1

Anggap Serius Piala Presiden 2025, Arema FC Ingin Pertahankan Gelar Juara

Arema FC sudah memulai latihan bersama atau tim sebagai persiapan Piala Presiden 2025 mulai Senin (16/6/2025).

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 10:07

Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

PON Bela Diri Akan Digelar untuk Pertama Kalinya, KONI Gandeng Djarum Foundation

PON Bela Diri 2025 mempertandingkan 10 cabang olahraga bela diri di GOR Djarum Kaliputu, Kudus, pada Oktober mendatang.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 08:48

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat. (Grafis: Skor.id)

Timnas Indonesia

Ingin Cetak Sejarah bersama Timnas Indonesia, Denny Landzaat Tolak Ajax

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat, menegaskan komitmennya bersama skuad Garuda.

Rais Adnan | 17 Jun, 08:46

Timnas putri U-19 Myanmar vs Timnas putri U-19 Indonesia pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025 di Vietnam pada 18 Juni 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Myanmar vs Indonesia di Piala AFF Wanita U-19 2025

Kedua tim mirip jelang perebutan peringkat ketiga ASEAN U-19 Girls Championship 2025, Rabu (18/6/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 07:56

12 Alumni Liga TopSkor di Timnas U-23 Indonesia.

Liga TopSkor

Belasan Alumni Liga TopSkor Ikuti TC Timnas U-23 Indonesia

Total 12 Alumni Liga TopSkor akan menjadi bagian dalam pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia untuk persiapan berlaga di Piala AFF U-23 2025.

Nizar Galang | 17 Jun, 07:40

Load More Articles