10 Mobil Ferrari Modern Termahal di Dunia, dari Rp10 Miliar hingga Rp72,8 Miliar

Kunta Bayu Waskita

Editor: Kunta Bayu Waskita

Pabrikan otomotif Ferrari dikabarkan mengundang peneliti Indonesia Aryanto Misal untuk mempresentasikan Nikuba Hidrogen buatannya (Hendy AS/Skor.id).
Ilustrasi mobil Ferrari (Hendy AS/Skor.id)
  • Dari Ferrari 488 Pista Piloti hingga LaFerrari Aperta.
  • Meski model-model klasiknya masih diminati, Ferrari terus memproduksi mobil-mobil modern.
  • Harga mobil-mobil ini tentunya juga tidak kalah fantastis.

SKOR.id – Ferrari klasik dan murni bisa dengan mudah dijual seharga puluhan juta dolar AS alias ratusan miliar rupiah di seluruh dunia. 

Banyak kolektor bercita-cita memiliki mobil paling didambakan di dunia macam Ferrari, meskipun modelnya lawas serta minim kenyamanan dan kemewahan modern. 

Tapi, meski model-model klasiknya masih diminati, Ferrari tetap memproduksi mobil-mobil modern yang luar biasa dengan segala kemudahan yang diharapkan. 

Harga mobil-mobil ini tentunya juga tidak kalah fantastis. Dikutip dari Blog Dupont Registry, inilah daftar 10 model baru Ferrari yang paling mahal di dunia.

10. Ferrari 488 Pista Piloti

Ferrari 488 Pista Piloti (Dok. Ferrari).
Ferrari 488 Pista Piloti (Dok. Ferrari).

Harga rata-rata: 700.000 dolar AS (Rp10,6 miliar)

Merayakan kemenangan dua musim pada tahun 2017 lalu, Ferrari memenangkan Constructor's and Driver's Championships berkat Ferrari 488 GTE yang tangguh. 

Sebagai penghargaan kepada semua pengemudi Ferrari, dibuatlah Ferrari 488 Pista Piloti yang didedikasikan untuk pengemudi (pilot) mereka. 

Itu adalah model khusus pertama yang dikembangkan oleh Tailor Made, dengan tiap mobil ditentukan oleh seorang pembalap Ferrari. 

Ferrari 488 Pista Piloti menggabungkan fitur terbaik dari Ferrari 488 GTE bersama dengan aerodinamika fungsional dan dihiasi corak bendera Italia.

9. Ferrari 458 Speciale A

Ferrari 458 Speciale A (Dok. Ferrari).
Ferrari 458 Speciale A (Dok. Ferrari).

Harga rata-rata: 750.000 dolar AS (Rp11,3 miliar)

Awalnya Ferrari ragu untuk menawarkan versi konvertibel dari model coupe bermesin naurally aspirated mereka yang paling kuat ini.

Klien dan kolektor mereka menyatakan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Tanpa bantuan turbo atau hybrid, mesin V8 putaran tinggi dari Ferrari 458 Speciale A ini mampu menghasilkan 597 tenaga kuda dan torsi 398 lb-ft. 

Tenaga sebesar ini dengan model tanpa atap membutuhkan penguatan pada sasis dan suspensi untuk menjaga ketenangan pada kecepatan 198 mil/jam (318 km/jam). 

Ferrari 458 Speciale A termasuk langka karena hanya 499 unit yang ditawarkan, dengan 49 unit di antaranya menggunakan setir kanan.

8. Ferrari 599 GTO

Ferrari 599 GTO (Dok. Ferrari).
Ferrari 599 GTO (Dok. Ferrari).

Harga Rata-Rata: 900.000 dolar AS (Rp13,6 miliar)

Sering terjadi, model mobil legal untuk jalan raya dari Ferrari juga mengeluarkan varian balapnya. 

Namun ketika 599XX terbukti menjadi mobil balap tercepat yang pernah diuji, aspek terbaiknya digabungkan untuk membuat Ferrari 599 GTO. 

Menghidupkan kembali nama klasik, Gran Turismo Omologato (GTO), ini adalah penghormatan yang setia kepada para pembalap homolog di masa lalu. 

Perbaikan pada intake, internal, dan knalpot memungkinkannya untuk menyemburkan 661 tenaga kuda dan torsi 457 lb-ft. 

Fasilitas seperti radio dan pengatur suhu dihilangkan, dan floormate-nya digantikan oleh pelat aluminium. 

7. Ferrari F12tdf

Ferrari F12df (Dok. Ferrari).
Ferrari F12df (Dok. Ferrari).

Harga rata-rata: 1,3 juta dolar AS (Rp19,7 miliar)

Sebelum menjadi ajang balap sepeda, Tour de France merupakan ajang balap mobil terakhir dengan rute dari kota ke kota. 

Sebuah ajang yang pernah didominasi oleh Ferrari menuntut untuk diabadikan. 

Maka itu, beberapa tahun lalu melalui kerja sama dengan divisi F1, mereka mendesain ulang mesin Ferrari F12tdf (tdf kependekan dari Tour de France) dari dalam hingga luar. 

Tappet yang padat dan intake manifold dengan variabel panjang memungkinkannya mencapai redline hingga 8.900 rpm. 

Revisi sistem injeksi bahan bakar mampu mencegah ledakan dengan rasio kompresi 13,5:1. 

Jeritan brutal knalpot dan 780 tenaga kuda bergabung untuk menawarkan pengalaman yang luar biasa, tidak seperti sebelumnya.

6. Ferrari 599 SA

Ferrari 599 SA (Dok. Ferrari).
Ferrari 599 SA (Dok. Ferrari).

Harga rata-rata: 1,6 juta dolar AS (Rp24,2 miliar)

Pada tahun 2010 lalu, tim “ayah dan anak” Pininfarina menikmati kesuksesan selama lebih dari enam dekade. 

Setelah merancang dan membangun model-model Ferrari paling populer sepanjang masa, merek tersebut menggarap versi konvertibel dari Ferrari 599. 

Ferrari 599 SA merupakan hadiah untuk Sergio dan Andrea Pininfarina, yang merupakan anak dan cucu dari pendiri Pininfarina, Battista “Pinnin” Farina. 

Dimulai dari kaca depan yang dipotong, kemudian pilar A serat karbon yang memberikan tampilan roadster. 

Atap kain disertakan, tetapi bukan berarti Ferrari 599 SA cocok untuk segala cuaca. Banyak panel bodi berbahan aluminium, dan dipinjam dari mobil balap Ferrari 599XX. 

Tenaganya berasal dari Ferrari 599 GTO, yang menghasilkan 661 tenaga kuda dan torsi 457 lb-ft dari mesin V12 yang besar. Hanya 80 unit Ferrari 599 SA tersedia di dunia.

5. Ferrari F40

Ferrari F40 (Dok. Ferrrari).
Ferrari F40 (Dok. Ferrrari).

Harga rata-rata: 1,9 juta dolar AS (Rp28,8 miliar)

Mungkin Ferrari yang paling ikonik sepanjang masa, F40, adalah mahakarya terakhir dari Enzo Ferrari. 

Dibangun untuk mendominasi trek di seluruh dunia, Ferrari F40 memberi sinyal bagi dunia bahwa mobil legal jalanan Ferrari merupakan yang paling berpengalaman di trek.

Menambahkan turbo ke mesin V8 2.9 liter, Ferrari F40 mampu menghasilkan 471 tenaga kuda dan torsi 426 lb-ft. 

Mengingat konstruksi komposit dan bobot yang ringan, performa F40 dan turunan balapnya sangat mengesankan hingga empat dekade kemudian. 

4. Ferrari 288 GTO

Ferrari 288 GTO (Dok. Ferrari).
Ferrari 288 GTO (Dok. Ferrari).

Harga rata-rata: 2,2 juta dolar AS (Rp33,3 miliar)

Mobil yang memulai semuanya. Ketika Enzo Ferrari melihat pembuat mobil lain mendapatkan ketenaran di panggung dunia, dia meminta timnya membuat mobil Grup B untuk Kejuaraan Reli Dunia. 

Dengan batasan ketat pada mesin dan suspensi, turbocharger digunakan untuk menjadikannya supercar Ferrari pertama. 

Dari kejauhan mobil ini menyerupai Ferrari 308 GTB, tetapi hampir tiap pengukuran dilebih-lebihkan.

Dengan berat hanya 2.555 lbs (1.158 kg), Ferrari 288 GTO mampu menghasilkan 396 tenaga kuda dan torsi 366 lb-ft. 

Mobil ini mampu mencapai kecepatan 125 mil/jam (201 km/jam) dalam 15 detik, dan masih menjadi salah satu Ferrari tercepat abad ke-20. 

Hanya 272 unit Ferrari 288 GTO yang dibuat, dan mereka menjadi preseden untuk diikuti semua orang.

3. Ferrari Enzo

Ferrari Enzo (Dok. Ferrari).
Ferrari Enzo (Dok. Ferrari).

Harga rata-rata: 2,9 juta dolar AS (Rp43,9 miliar)

Jika Anda pernah menginginkan mobil F1 legal jalanan, inilah dia Ferrari Enzo. 

Tim balap Ferrari menemukan cara untuk melegalkan mobil jalanan terbaik mereka dengan membuat mobil ini, sekaligus menghormati sang pendiri, Enzo Ferrari.

Dimulai dengan monocoque serat karbon, Ferrari Enzo memiliki suspensi inboard dan mesin V12 baru. 

Mesin 6 liter hadir dengan timing katup variabel untuk menyemburkan 651 tenaga kuda dan torsi 485 lb-ft. 

Mobil ini juga memasukkan teknologi yang dilarang dalam balapan seperti aero aktif, suspensi yang dapat disesuaikan, dan kontrol stabilitas. 

Hanya 400 unit Ferrari Enzo yang dibuat di dunia, dengan mobil terakhir diberikan kepada Paus.

2. Ferrari FXX-K Evo

Ferrari FXX-K EVO (Dok. Ferrari).
Ferrari FXX-K EVO (Dok. Ferrari).

Harga rata-rata: 4,1 juta dolar AS (Rp62,1 miliar)

Sebagai flagship untuk seri balap XX Ferrari, FXX-K Evo adalah mesin lintasan terbaru dan terhebat. 

Dibuat berbasis LaFerrari yang sudah kuat, mesin dan sistem hybridnya dibangun untuk performa tak terbatas. Mobil ini mampu menyalurkan 1.036 tenaga kuda dan torsi 664 lb-ft. 

Paket Evo merupakan kit aerodinamika baru yang ditawarkan kepada 40 pemilik. 

Pabrik akan mengubah bodi mobil untuk menawarkan downforce 23% lebih banyak, yang lebih dari 75% lebih banyak daripada LaFerrari yang legal di jalanan. 

Ferrari FXX-K Evo juga lebih ringan 198 lbs (90 kg) untuk menjadi Ferrari paling kuat yang pernah dijual.

1. LaFerrari Aperta

LaFerrari Aperta (Dok. Ferrari).
LaFerrari Aperta (Dok. Ferrari).

Harga rata-rata: 4,8 juta dolar AS (Rp72,8 miliar)

Inilah mobil termahal yang pernah diproduksi Ferrari. Berada di persimpangan teknologi dan gaya, LaFerrari Aperta merupakan versi konvertibel dari hypercar hybrid mereka. 

Melepas atap pada mobil konvensional memang dapat mengurangi stabilitas, namun sasis LaFerrari sudah cukup kuat. 

Masalah utama datang dari pendinginan. Alih-alih ekstraktor panas pada kap mesin, diperlukan dua radiator yang lebih kecil untuk menurunkan turbulensi saat memasuki kokpit. 

Model ini memanfaatkan komputer, mesin, suspensi, dan pemrograman dinamika kendaraan jauh lebih cepat daripada LaFerrari model coupe.

Selain atap serat karbon yang dapat dilepas, penutup kain juga tersedia untuk berkendara jika terjadi hujan. 

Source: duPont Registry

RELATED STORIES

2023, Tahun Kembalinya Dinasti Schumacher di Tim Ferrari?

2023, Tahun Kembalinya Dinasti Schumacher di Tim Ferrari?

Mick Schumacher diprediksi segera mengikuti jejak ayahnya, Michael Schumacher, sebagai pembalap Ferrari.

Alasan Bos Ferrari Dukung F1 Menerapkan Format Sprint Race

Alasan Bos Ferrari Dukung F1 Menerapkan Format Sprint Race

Team principal Ferrari, Mattia Binotto, mendukung format sprint race yang akan diuji coba mulai musim ini.

Absen Latihan demi Acara Ferrari, Cristiano Ronaldo Bikin Rekan Setim Dongkol

Absen Latihan demi Acara Ferrari, Cristiano Ronaldo Bikin Rekan Setim Dongkol

Hubungan Cristiano Ronaldo dengan rekan-rekan satu timnya di Juventus dikabarkan kian memburuk.

5 Pembalap Terbaik Ferrari Versi Motorsport.com, Michael Schumacher Paling Atas

5 Pembalap Terbaik Ferrari Versi Motorsport.com, Michael Schumacher Paling Atas

Ini 5 pembalap terbaik Ferrari sepanjang masa versi motorsport.com

2 Eks Pembalap Ferrari Lancarkan Kritik Pedas untuk Tim Kuda Jingrak

Dua mantan pembalap Ferrari, Sebastian Vettel dan Fernando Alonso, memberikan kritik pedas untuk Ferrari.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

cover reza arya pratama.jpg

Timnas Indonesia

Pulang dari Timnas Indonesia, Kiper PSM Dapat Ilmu dari Maarten Paes dan Emil Audero

Kiper PSM, Reza Arya Pratama, mengungkapkan ilmu yang didapatkannya dari Maarten Paes dan Emil Audero.

Rais Adnan | 17 Jun, 12:28

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putra, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Persaingan Menghindari Degradasi dan Lolos Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025

Kuda Laut Nusantara FC dan Halus FC masih mungkin terdegradasi sekaligus lolos ke Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 11:49

Sepak Bola ASEAN (Dede Mauladi/Skor.id)

World

Dua Klub Asing Ikuti Liga Malaysia 2025-2026, Ada dari Korea Selatan

Dua kasta kompetisi Liga Malaysia musim 2025-2026 bakal lebih berwarna lantaran ada dua klub asing yang berpartisipasi.

Rais Adnan | 17 Jun, 11:39

Menpora Dito Ariotedjo.

Esports

Menpora Sanjung Euforia Grand Final MPL ID Season 15

Dito Ariotedjo menyebut suasana di Grand Final MPL ID Season 15 mirip dengan olahraga lain seperti sepak bola dan bulu tangkis.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:25

eLigue 1 Tour. (FC Mobile)

Esports

Ligue 1 dan FC Mobile Buat Kompetisi Resmi di Indonesia Bertajuk eLigue 1 Tour

Turnamen ini didedikasikan bagi komunitas pemain FC Mobile di seluruh Indonesia.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:13

Arema FC.jpg

Liga 1

Anggap Serius Piala Presiden 2025, Arema FC Ingin Pertahankan Gelar Juara

Arema FC sudah memulai latihan bersama atau tim sebagai persiapan Piala Presiden 2025 mulai Senin (16/6/2025).

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 10:07

Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

PON Bela Diri Akan Digelar untuk Pertama Kalinya, KONI Gandeng Djarum Foundation

PON Bela Diri 2025 mempertandingkan 10 cabang olahraga bela diri di GOR Djarum Kaliputu, Kudus, pada Oktober mendatang.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 08:48

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat. (Grafis: Skor.id)

Timnas Indonesia

Ingin Cetak Sejarah bersama Timnas Indonesia, Denny Landzaat Tolak Ajax

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat, menegaskan komitmennya bersama skuad Garuda.

Rais Adnan | 17 Jun, 08:46

Timnas putri U-19 Myanmar vs Timnas putri U-19 Indonesia pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025 di Vietnam pada 18 Juni 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Myanmar vs Indonesia di Piala AFF Wanita U-19 2025

Kedua tim mirip jelang perebutan peringkat ketiga ASEAN U-19 Girls Championship 2025, Rabu (18/6/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 07:56

12 Alumni Liga TopSkor di Timnas U-23 Indonesia.

Liga TopSkor

Belasan Alumni Liga TopSkor Ikuti TC Timnas U-23 Indonesia

Total 12 Alumni Liga TopSkor akan menjadi bagian dalam pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia untuk persiapan berlaga di Piala AFF U-23 2025.

Nizar Galang | 17 Jun, 07:40

Load More Articles