- Rematch Deontay Wilder vs Tyson Fury akan berlangsung pada 22 Februari 2020.
- Pertarungan pertama antara kedua petinju kelas berat tersebut berakhir draw.
- Deontay Wilder dan Tyson Fury sama-sama dua kali naik ring sepanjang 2019.
SKOR.id – Duel ulang (rematch) antara Deontay Wilder dan Tyson Fury akan digelar pada 22 Februari 2020. Sebelumnya, kedua petinju kelas berat tersebut telah berhadapan di Staples Center, Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS), pada 1 Desember 2018.
Ketika itu setelah melalui 12 ronde, duel berakhir imbang (draw). Juri memberikan 115-111 untuk Wilder, 114-110 bagi Fury, dan 113-113. Ini membuat sabuk juara tinju kelas berat versi WBC tetap menjadi milik Wilder.
Kedua petinju sama-sama yakin mampu menang KO (knock-out) dalam rematch nanti. Namun terlepas siapa pun yang jadi kampiun di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, AS, bulan depan, potensi duel ketiga sangat mungkin digelar.
Hal ini diungkapkan promotor asal Inggris Frank Warren yang mengonfirmasikan bahwa skenario trilogi antara Wilder dan Fury telah disiapkan. Dalam klausul perjanjian, ada opsi untuk duel ketiga.
Kepada talkSport, Warren mengungkapkan: "Petinju yang kalah dalam #WilderFury2 pada 22 Februari nanti memiliki pilihan untuk mengaktifkan duel ketiga."
Potensi trilogi duel Wilder versus Fury juga telah disampaikan promotor Bob Arum beberapa waktu lalu. Bahwa mereka telah sepakat terkait kemungkinan laga ketiga yang tak menutup peluang berlangsung di Inggris.
"Bukan hanya rematch, namun duel ketiga juga telah disepakati," kata Arum kepada BT Sport. "Mungkin (digelar) di Inggris, tetapi efeknya pemasukan dari pay per view (bayar per tayang) lebih rendah."
Arum menjelaskan jika digelar di AS, kedua petinju akan menerima bayaran lebih besar. Untuk rematch saja, diperkirakan 2 juta orang akan rela menyisihkan 40 dolar (Rp556 ribu) demi menyaksikan dari TV di rumah mereka.
"Jika digelar di Inggris, pertarungan berarti akan disiarkan sore hari di AS. Anda tidak bisa menembus 80 juta dolar (Rp1,11 triliun) dari pay per view," ujar Arum, 88 tahun, menjelaskan.
Sepanjang 2019, masing-masing petinju dua kali naik ring. Wilder sukses mempertahankan titel WBC berkat kemenangan KO atas Dominic Breazeale dan Luis Ortiz. Sedangkan Fury mengalahkan Tom Schwarz dan Otto Wallin.
Pekan lalu, Warren mengatakan jika rematch nanti akan jauh lebih menarik dibandingkan duel pertama di LA. Pasalnya, publik meyakini jika Fury bisa merebut gelar sabuk WBC dari tangan Wilder.
"Di LA, Fury memperlihatkan dia petinju yang lebih baik. Tentu dia akan membuktikannya lagi bulan depan," ujar Warren. "Yang pasti, ini bakal menjadi pertarungan kelas berat terbesar selama beberapa dekade."
Wilder dan Fury sama-sama belum pernah kalah sepanjang kariernya. Wilder, dalam 43 laga, mencatat 42 kemenangan (41 KO) dan sekali draw. Fury, dari 30 laga, membukukan 29 kemenangan (20 KO) dan sekali seri.*
