Kisah Inspiratif The Cruz Sang Juara Dunia Free Fire yang Sempat Ditentang Orang Tua

The Cruz, satu pemain asal Thailand yang berhasil menjadi juara dunia Free Fire bersama Phoenix Force.
Dirinya memutuskan untuk terjun di dunia esports meskipun sempat ditentang oleh orang tuanya.
Berkat perjuangan gigihnya, The Cruz mampu membuktikan bahwa dunia esports adalah satu hal yang menjanjkan.

SKOR.id - The Cruz adalah satu pemain dari tim Phoenix Force asal Thailand yang berhasil menyandang gelar juara pada kejuaraan dunia Free Fire World Series (FFWS) 2021.

Bahkan dirinya berhasil menyabet gelar pemain terbaik di kompetisi tersebut dan membawa pulang hadiah uang sekitar Rp7 miliar.

Tentu gelar juara tersebut adalah hasil dari perjuangan keras yang sangat berharga.

Perjuangan The Cruz untuk sampai di titik ini bukanlah suatu perjalanan yang mudah.

Dalam awal karirnya, The Cruz sempat mendapat larangan dari orang tuanya yang menginginkan anaknya untuk fokus di dunia pendidikan saja, seperti dilansir dari One Esports.

Namun tekadnya untuk terjun di dunia esports sudah benar-benar bulat.

Tim pertama yang membesarkan namanya adalah Xavier Esports.

Bersama dengan Xavier Esports The Cruz berhasil menembus babak kualifikasi hingga memenuhi syarat untuk bersaing di Free Fire Pro League Thailand Season 1.

Dan hal tersebut menjadi kompetisi resmi pertama yang menjadi langkah awal The Cruz berkecimpung di dunia esports.

Dalam dua musim bersama Xavier Esports akhirnya The Cruz resmi bergabung dengan tim EVOS Thailand.

Sampai pada Free Fire Pro League Thailand Season 3, The Cruz berhasil memenangkan liga tersebut dan akan mewakili negaranya untuk bertanding di kejuaraan dunia Free Fire World Series 2021.

Namun EVOS yang waktu itu memiliki dua tim perwakilan sekaligus harus mengganti bendera tim mereka, alhasil EVOS Thailand berganti nama menjadi Phoenix Force.

Sejak gelaran FFWS 2021 dimulai, Phoenix Force terus menampilkan performa yang memukau dan berhasil menyingkirkan lawan-lawan mereka.

"Saya pikir saat itu peluang menjadi juara sangat tinggi karena kita sudah memperbaiki masalah tim. Di kepala saya hanya ada juara. Jika gagal, itu akan sangat menyedihkan."

"Ini sebuah tantangan, tim Thailand belum pernah memenangkan kejuaraaan internasional sebelumnya. Tapi kami sudah mempersiapkan diri dengan baik, istirahat, dan latihan. Kami merasa paling siap sejak tiba di Singapura." ungkap The Cruz dikutip dari One Esports.

Pada akhirnya, Phoenix Force menjadi yang terbaik berkat empat BOOYAH! dari enam pertandingan mereka, mengumpulkan 113 poin, dan memenangkan gelar World Championship pertama mereka.

"Itu adalah waktu terbaik saya sejak masuk ke industri ini. Menjadi juara dunia telah menjadi impian saya sejak hari pertama di Pro League Season 1. Saya sudah menunggu untuk waktu yang lama." ungkap The Cruz.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.