• Tiga mantan pemain Persija kini sudah beralih profesi menjadi pelatih tim Liga 1 2020.
• Eks-Persija itu adalah Rahmad Darmawan, Widodo Cahyono Putro, dan Budi Sudarsono.
• Ada pula eks-Persija yang menjabat asisten pelatih, seperti Budiman dan Charis Yulianto.

SKOR.id - Persija Jakarta merupakan salah satu tim yang kerap melahirkan pemain berkualitas. Bahkan, banyak jebolan Persija, setelah pensiun jadi pelatih.

Setidaknya, ada sembilan alumni Macan Kemayoran yang menjadi pelatih tim Liga 1 2020, baik itu sebagai pelatih kepala maupun sebagai asisten pelatih.

Nama pertama adalah arsitek Madura United, Rahmad Darmawan. Persija merupakan klub terlama yang pernah dibela pelatih asal Metro, Lampung itu.

Musim pertamanya di klub ibu kota dilakoni pada 1986. Berkat penampilan cemerlangnya, Rahmad Darmawan sempat memperkuat timnas Indonesia.

Saat ini Rahmad Darmawan tercatat sebagai salah satu pelatih lokal tersukses yang telah malang-melintang dan mempersembahkan sejumlah gelar juara.

Selanjutnya ada pelatih Persita, Widodo Cahyono Putro. Persija memang tak bisa lepas dari pemain yang akrab dengan nomor punggung tujuh ini.

Widodo menjadi andalan Macan Kemayoran pada periode 1996-2001, termasuk saat Persija meraih juara Liga Indonesia ke-10 pada musim terakhirnya di Jakarta.

Kemudian ada Budi Sudarsono yang kini melatih Persik Kediri. Sama seperti Widodo, Budi adalah bagian tim saat Persija meraih gelar juara pada 2001.

Selain tiga pelatih kepala tersebut, juga ada enam asisten pelatih yang pernah memperkuat Persija dan kini sedang merintis karier sebagai asisten pelatih.

Keenam pemain yang dimaksud itu adalah Budiman, Charis Yulianto, Francis Wewengkang, Imran Nahumarury, Eko Purdjianto, dan Antonio "Toyo"Claudio. 

Saat ini Budiman menjadi asisten pelatih Persib, setelah beberapa musim sebelumnya menangani tim usia muda Maung Bandung dalam Elite Pro Academy. 

Sedangkan Charis menjadi asisten pelatih Arema FC, setelah dua musim sebelumnya mendampingi Mario Gomez saat menangani Borneo FC. 

Selanjutnya Francis yang mendampingi Widodo di dalam skuad Pendekar Cisadane. Dengan kata lain, saat ini Persita ditangani duet pelatih jebolan Persija. 

Kemudian Imran Nahumarury, yang adalah gelandang Persija saat juara Liga Indonesia 2001, kini menjadi asisten pelatih Dragan Djukanovic di PSIS. 

Lantas Toyo menjadi asisten pelatih di dalam tim Pesut Etam, julukan Borneo FC, setelah dua musim sebelumnya menjadi bagian dari tim kepelatihan Persija. 

Terakhir, Eko Purdjianto yang kini menjadi asisten pelatih Bali United. Namun, Eko membela Persija hanya sebagai pemain pinjaman untuk turnamen internasional.

9 Mantan Pemain Persija yang Jadi Pelatih Tim Liga 1 2020: 

1. Rahmad Darmawan (Madura United) 
2. Widodo C Putro (Persita) 
3. Budi Sudarsono (Persik) 
4. Budiman (Persib) 
5. Charis Yulianto (Arema FC) 
6. Francis Wewengkang (Persita) 
7. Imran Nahumarury (PSIS) 
8. Antonio Claudio (Borneo FC) 
9. Eko Purdjianto (Bali United) 

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Siapa pemain Asia milik Persija favorit Skorer? Sejak Liga Indonesia membuka pintu masuk pemain asing, Persija Jakarta jadi salah satu klub yang rajin mendatangkan pemain asal Benua Asia. Namun, Macan Kemayoran, julukan Persija, baru mulai percaya dengan kualitas pemain Asia pada musim 2009. Itu setelah ada kebijakan jatah pemain Asia. Pemain Asia pertama yang didatangkan Persija adalah pemain asal Singapura, Baihakki Khaizan dan Mustafic Fachruddin pada musim 2009-2010. Musim 2010-2011, klub berlambang Tugu Monumen Nasional ini kembali mendatangkan dua pemain asal Singapura, yakni Precious Emuejeraye dan Agu Casmir. Berikutnya, pada 2011-2012, saat tampuk kepemilikan saham Persija dikendalikan Ferry Paulus, pemain asal Korea Selatan jadi bidikan ketimbang Asia Tenggara. Pemain Korea Selatan yang pertama kali didatangkan adalah Jeong Kwan-sik. Selama membela Persija dalam 17 pertandingan, Kwan-sik melesakkan dua gol. Sedangkan pada musim 2013, Persija mendatangkan pemain asal Korea Selatan lainnya, Park Kyeong-min. Semusim membela Persija, Kyeong-min tampil 12 kali. Pada musim yang sama, yakni 2013, Persija juga mendatangkan pemain asal Hong Kong, yaitu Lam Hok-hei. Sayangnya, Hok-hei kalah saing dengan pemain lain. Pemain Korea Selatan ketiga yang membela klub kelahiran 28 November 1928 ini adalah Hong Son-hak, yakni dalam musim transisi kompetisi, 2016. Sejatinya Son-hak tampil cukup memukau. Buktinya, ia dipercaya tampil sebanyak 27 kali dalam semusim dan melesakkan dua gol. Sayang Persija tak cukup puas. Selanjutnya pada musim 2017, Persuha mengontrak pemain berdarah Brasil tapi berpaspor Australia, Reinaldo Elias da Costa, pada pertengahan musim. Juga ada Jakhongir Abdumuminov pada musim 2019, yang didaftarkan Persija untuk tampil dalam Pra Liga Champions Asia, karena Rohit Chand belum kembali. Adapun Rohit tercatat sebagai pemain asal Asia yang paling lama membela Persija, yakni dalam dua periode berbeda. Pertama musim 2013-2015 dan musim 2017 hingga kini.

A post shared by Skor Indonesia (@skorindonesia) on Oct 24, 2020 at 11:29pm PDT

Baca Juga Berita Persija Lainnya: 

11 Pemain Persija Asal Benua Asia, Striker Singapura Dominan

Kisah Iswadi Idris: Kejinya Propaganda Singapura dan Tukang Pukul Persija

Kisah Pengorbanan Widodo C Putro untuk Persija, Rela Jadi Cadangan Mati Trio BBG