Mengenang Ayi Beutik: Panglima Perintis Jalan Damai dengan Bonek

Nugraha Pratama

Editor:

  • Sebelum meninggal dunia pada 9 Agustus 2014, Ayi Beutik punya dua anak yang namanya identik dengan Persib. 
  • Ayi Beutik merupakan sosok yang mendamaikan hubungan dengan fan Persib dan Persebaya yang sempat bermusuhan.
  • Dalam organisasi, Ayi Beutik dikenal sebagai sosok demokratis, kritis, berani, tetapi juga seorang yang homoris.

SKOR.id - Enam tahun sudah Ayi Suparman alias Ayi Beutik, pergi menghadap Sang Pencipta. Ayi meninggal dunia pada 9 Agustus 2014.

Kepergiannya, menimbulkan duka mendalam bagi para bobotoh Persib. Bahkan, suporter klub lainnya juga merasakan hal sama.   

Dalam ranah suporter sepak bola di Jawa Barat, khususnya Bandung, Ayi tak ubahnya legenda. Kiprahnya sebagai suporter Persib tak diragukan. 

Ayi adalah sosok utama dari sejarah terbentuknya Viking Persib Club (VPC) pada 1993. Ayi Beutik pun menduduki posisi sebagai panglima.

Dikisahkan salah satu pentolan VPC, Rudi Boseng, Ayi jadi salah satu pencetus terbentuknya VPC bersama Heru Joko, Hendra Bule, Asep Ucok, Dodi Pesa, hingga Aris Primat.

"Kalau saya, terus terang, adalah generasi kedua di VPC. Kurang lebih ada 10 orang yang mencetuskan terbentuknya VPC," kata Rudi, Jumat (7/8/2020).

"Nah, yang memberikan nama Viking itu adalah mang Ayi. Kalau dulu, saya memang sudah sering nonton dan ketemu juga sama mereka," ucap Boseng kepada Skor.id.

Selain sebagai pencetus VPC, Boseng menilai Ayi sebagai sosok yang loyal dan total terhadap VPC dan juga Persib. Fanatismenya untuk Persib tak diragukan.

Saking cintanya terhadap Persib, Ayi sampai menamai kedua anaknya dengan nama yang kental dengan identitas Persib, Jayalah Persibku dan Usab Perning.

Jayalah Persibku adalah anak pertama Ayi Beutik bersama Mia Dasmawati. Jaya, lahir pada 25 Juli 2003, ketika prestasi Persib tengah melorot drastis. 

Selama satu musim kompetisi, Persib kesulitan beranjak dari zona degradasi. Maung Bandung bahkan sempat menduduki posisi juru kunci.

Maksudnya, sebagai doa dan harapan Ayi agar Persib bisa keluar dari keterpurukan dan kembali berjaya di belantika sepak bola nasional.

Sementara Usab Perning, adalah anak kedua Ayi bersama Mia. Cerita di balik pemberian nama ini tak berbeda jauh dengan saat kelahiran Jayalah Persibku.

Usab Perning lahir pada 22 September 2006. Kebetulan, pada musim 2006, Persib juga mengalami keterpurukan prestasi hingga hampir terdegradasi.

Ayi, kemudian memberikan anak keduanya Usab Perning, dengan maksud agar Persib bisa kembali berjaya di kompetisi nasional.

Usab perning merupakan istilah atau nama lain bagi Persib yang kesohor pada medio 1980-an. Masa ketika Maung Bandung berjaya di kompetisi nasional.

"Kami semua, bobotoh, pasti fanatik terhadap Persib, tetapi saya melihat kecintaan mang Ayi ini terhadap Persib sangatlah mendalam," ucap Boseng.

"Kalau saya, secara pribadi, belum berani untuk bisa seperti itu. Teman-teman bobotoh yang lain juga ada yang menamai anaknya dengan nama pemain Persib," ujar Boseng. 

Apa yang dilakukan Ayi, terbilang ekstrim dan nyeleneh. Namun, siapa sangka bila apa yang dilakukan Ayi justru menginspirasi banyak suporter di Tanah Air.

Misalnya, Daeng Uki, pentolan suporter PSM Makassar, juga menamai anaknya dengan nama Jayalah PSM Reski Ilahi.

Selain itu, Ayi juga diketahui sebagai salah satu sosok sentral yang merekatkan hubungan bobotoh dengan suporter Persebaya Surabaya, Bonek Mania.

Sebelumnya, kedua kelompok suporter ini dikenal kurang harmonis. Cerita berubah pada 2003, ketika Persib akan tampil dalam babak play-off Liga Indonesia.

Boseng bercerita, pada saat itu dia dan Heru Joko datang lebih awal ke Solo, dengan niat untuk berkoordinasi bersama kelompok suporter Pasoepati.

Dalam pertemuan antara pengurus VPC dan Pasoepati, ternyata ada dua perwakilan Bonek. Akhirnya, Boseng dan Heru berinisiatif berkomunikasi dengan perwakilan Bonek. 

"Nah, ketika mang Ayi dan rombongan dari Bandung tiba di Solo, akhirnya kami semua kembali melakukan pertemuan dengan perwakilan Bonek itu," ia mengisahkan. 

"Dalam pertemuan saat itu Mang Ayi bilang 'Di sini kita buat sejarah, agar Viking bisa masuk Jawa Timur dan Bonek bisa masuk Jawa Barat'," katanya.

Panglima yang Humoris

Menyoal kepribadian, Boseng yang sudah berteman lama dengan Ayi Beutik bercerita bahwa Ayi adalah orang yang bersahaja dan humoris.

Ayi juga ternyata memiliki sifat jahil. Kendati demikian, kejahilan Ayi dimaksudkan untuk menghibur saja, tanpa ada tendensi apapun.

"Kalau keseharian, almarhum itu orangnya humoris dan suka bercanda. Sangat bersahaja sekali. Beliau juga jahil, tetapi bukan jahil yang konotasinya negatif," katanya.

"Kecuali kalau orang yang baru kenal, mungkin agak tersinggung. Tetapi jahilnya juga untuk penghibur. Bukan untuk apa-apa," Boseng mengungkapkan.

Meski begitu, Boseng tak menampik bahwa Ayi adalah orang yang tegas di dalam organisasi. Meski gemar bercanda, ketika bicara organisasi, Ayi memosisikan diri dengan tepat. 

Ayi pun merupakan sosok pemimpin yang sangat mengayomi. Kepada para anggotanya, Ayi selalu menanamkan prinsip rasa saling memiliki.

Sikap demokratis jadi jalan pikirnya. Dia tidak pernah mengambil keputusan sendiri terhadap suatu hal, melainkan lebih mengedepankan musyawarah dan mufakat.

"Beliau juga ke anggota selalu mengayomi, dan menanamkan rasa memiliki. Sering juga memberikan doktrin yang positif kepada para anggota," ucap Boseng.

"Ya itu, karena beliau pemimpin. Jadi di mata anggota harus karismatik. Walaupun aslinya itu, orangnya sangat humoris, someah, ya baik sekali orangnya," Boseng memungkasi.

(Tulisan ini merupakan bagain dari rangkaian tulisan untuk memperingati meninggalnya Ayi Beutik, pentolan fan Persib, pada 9 Agustus 2014.)

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia. 

Baca Juga Berita Ayi Beutik Lainnya: 

Mengenang Ayi Beutik: Dosa Saya Bikin Ribuan Fan Persib dan Persija Ribut

VIDEO: Tangisan Rindu untuk Ayi Beutik

Amanat Ayi Beutik ke Daeng Uki, Dua Jayalah Harus Bersua 

RELATED STORIES

Mahmoud Eid: Tak Banyak Suporter di Eropa yang Semilitan Bonek

Mahmoud Eid: Tak Banyak Suporter di Eropa yang Semilitan Bonek

Penyerang asing Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid, menjelaskan arti penting Bonek Mania bagi timnya

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Sabar Karyaman/Moh Reza Pahlevi

Badminton

Final Macau Open 2025: Head-to-Head Sabar/Reza vs Junaidi/Roy

Sabar/Reza akan berhadapan dengan Junaidi/Roy di final Macau Open 2025, bagaimana rekor head-to-head kedua pasangan?

Thoriq Az Zuhri | 03 Aug, 00:18

Pebulu tangkis muda Indonesia Alwi Farhan

Badminton

Final Macau Open 2025: Head-to-Head Alwi Farhan vs Justin Hoh

Alwi Farhan akan berhadapan dengan Justin Hoh di final Macau Open 2025, bagaimana rekor head-to-head kedua pemain?

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:48

Skin Nathan MSC Pass 2025. (Moonton)

Esports

Daftar Lengkap Peraih Penghargaan di MSC 2025

Turnamen Mobile Legends, MSC 2025, telah usai. Berikut ini mereka yang meraih penghargaan di turnamen ini.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:36

Team Liquid. (Yusuf/Skor.id)

Esports

Daftar Prestasi Team Liquid PH usai Juara MSC 2025

Turnamen Mobile Legends, MSC 2025, menjadi koleksi gelar juara terbaru bagi tim Filipina, Team Liquid PH.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:25

Ilustrasi Cover PUBG Mobile. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

PMWC 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal lengkap, format, dan klasemen lengkap turnamen PUBG Mobile tingkat dunia, PMWC 2025 alias PUBG Mobile World Cup 2025.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:02

Ilustrasi Cover Mobile Legends. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

MSC 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Gelaran MSC 2025 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen tingkat dunia Mobile Legends: Bang Bang ini.

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:01

macau open '25

Badminton

Jadwal 2 Wakil Indonesia di Final Macau Open 2025, Sama-sama Ketemu Malaysia

Alwi Farhan dan Sabar/Reza berpeluang persembahkan gelar buat Indonesia di Macau Open 2025, Minggu (3/8/2025).

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 19:08

Pebulu tangkis muda Indonesia Alwi Farhan

Badminton

Capai Final Macau Open 2025, Alwi Farhan Berharap Bawa Pulang Gelar

Pebulu tangkis Indonesia, Alwi Farhan, di ambang gelar juara BWF World Tour Super 300 perdana dalam kariernya.

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 18:34

tim voli putri indonesia

Other Sports

Timnas Voli Putri Indonesia Dipastikan Gagal Juara Leg Pertama SEA V.League 2025

Kalah lagi lawan Thailand, Sabtu (2/8/2025), Timnas Voli Putri Indonesia tak mungkin lagi juara leg pertama SEA V.League 2025.

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 16:56

Erick Thohir

National

Erick Thohir Apresiasi Dukungan Pemprov Jatim dalam Pengembangan Sepak Bola Daerah

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut baik kesiapan Pemprov Jawa Timur dalam menyukseskan Liga 3 dan Liga 4 musim depan.

Teguh Kurniawan | 02 Aug, 16:08

Load More Articles