Tiga Pelatih Penyelamat Persija dari Ancaman Degradasi (1994-2020)

Abdul Susila

Editor:

  • Pada awal Liga Indonesia, 1994-1997, Persija Jakarta menjadi tim papan bawah dan hampir degradasi. 
  • Persija kesulitan bersama Atanas Georgiev dalam Liga Indonesia 2003, sebelum diganti Herry Kiswanto. 
  • Benny Dolo menjadi penyelamat Persija pada musi 2013, saat tim dalam krisis keunganan dan kepemimpinan.

SKOR.id - Persija Jakarta merupakan satu dari empat tim yang belum pernah turun kasta sejak 1994, namun bukan berarti tak pernah mengalami masa sulit. 

Pada awal Liga Indonesia, yakni musim 1994-1995, 1995-1996, dan 1996-1997, Persija manjadi tim papan bawah, layaknya tim guram karena keuangan tak mapan. 

Pada musim 1994-1994 atau edisi perdana Liga Indonesia, Persija menghuni peringkat ke-13 wilayah barat atau hanya terpaut dua tangga dari tim degradasi. 

Berita Persija Lainnya: Pulang ke Brasil, Sergio Farias Tetap Kontrol Pemain Persija

Saat itu Persija ditangani Sugih Hindarto. Pada musim ini Persija dikurangi tiga poin dan denda Rp5 juta karena menolak melanjutkan laga saat jumpa Bandung Raya.  

Berikutnya, pada musim 1995-1996, Persija menempati peringkat ke-14 wilayah barat, lebih buruk dari musim sebelumnya atau satu strip dari posisi degradasi.

Ketika itu Persija ditangani Jairo Matos, didampingi Risdianto dan Hindarto. Meski ditangani pelatih asing, kualitas permainan Persija tidak terkatrol.  

Musim berikutnya, 1996-1997, Risdianto naik kasta sebagai pelatih. Ia didampingin Robby Binur dan Rony Pattinasarani sebagai asisten pelatih.

Sayang, tiga mantan pemain timnas ini gagal mengangkat harkat Macan Kemayoran. Pada akhir musim Persija menempati peringkat ke-10 wilayah barat dari 11 kontestan. 

Namun, setelah tersebut Gubernur DKI Jakarta saat itu, Sutiyoso, menjadi pembina. Keuangan Persija membaik dan akhirnya bisa membeli pemain bintang. 

Perlahan, penampilan Persija terkatrol bersama pelatih Sinyo Aliandoe (1997-1998), Albert Fafie (1998-1999), Ivan Kolev (1999-2000), dan Sofyan Hadi (2000-2003). 

Herry Kiswanto 

Atanas Georgiev ditunjuk menjadi pelatih Persija pada awal 2003, namun perjalanannya hanya sampai lima pekan, setelah Persija tiga kali kalah dan dua kali imbang.

Saat itu Persija berada di papan bawah, yakni zona degradasi, tepatnya peringkat ke-20 atau juru kunci, lebih buruk dari PSDS Deli Serdang dan Barito Putera.

Dalam asuhan Herkis, yang baru saja gantung sepatu dan mengikuti kursus kepelatihan, penampilan Macan Kemayoran, perlahan meningkat. 

Herkis, sapaannya, memulai debut dengan kemenangan atas PSDS, skor 4-0, lantas imbang 1-1 melawan Persikota, dan dan menang 2-1 atas Persib.

Persija pun kembali ke papan atas. Sayang, saat sedang garang-garangnya, Herkis dipanggil PSSI untuk menjadi asisten pelatih Henk Wullems. 

Herkis menerima tawaran tersebut, lantas Persija kembali ditangani Georgiev. Bersama Georgiev penampilan Persija angin-anginan sehingga mentok di papan tengah.

Benny Dolo 

Iwan Setiawan dipertahankan pada musim 2013, setelah mengakhiri musim 2011-2012 di peringkat kelima, yang saat itu sedang didera dualisme Persija. 

Sayangnya, penampilan Persija pada awal musim kacau balau. Itu tak lain karena sejumlah pilar menolak perpanjang kontrak karena masih menunggak gaji. 

Karena Persija tampil masuk angin dalam 10 laga awal musim 2013: menelan enam kekalahan, dua kali imbang, dan dua kali kalah. 

Hal ini membuat Iwan mundur pada  27 Februari lantas ditunjuklah Benny Dolo pada 19 Maret. Harapannya Persija tak terdegradasi pada akhir musim. 

Lewat pembelian bijak pada paruh musim, salah satunya Emanuel Kenmogne dan kembalinya kiper muda harapan The Jakmania, Andritany Ardhiyasa.

Persija akhirnya selamat dari degradasi, menempati peringkat ke-11. Pencapaian yang sudah bagus dengan komposisi pemain yang juga ala kadarnya. 

Edson Tavares 

Masa kelam Persija lainnya terjadi pada musim 2019. Ini ironis sebab tim kelahiran 1928 ini merupakan juara bertahan, yakni kampiun Liga 1 2018.

Awalnya asa Persija mempertahankan gelar menyemburat dengan direkrutnya Ivan Kolev, sebab Stefano Cugurra, yang mengantar juara 2018, dilepas ke Bali United. 

Sayang, baru tiga laga berjalan, Kolev diminta minggat. Sebagai gantinya pelatih asal Spanyol, mantan asisten pelatih timnas Indonesia, Julio Banuelos, direkrut. 

Namun, Persija sudah patah mental sejak awal musim, karena pergeseran tampuk organisasi manajemen klub, membuat kondisi internal klub tak sehat. 

Berita Persija Lainnya: 4 Impian Gelandang Asing Persija, Termasuk Bela Timnas Indonesia

Pada akhirnya Banuelos diminta hengkang secara baik-baik. Sebagai gantinya pria Brasil yang telah malang-melintang di Asia, Edson Tavares, didatangkan. 

Bersama Tavares, penampilan Persija tak langsung melejit, tetapi setidaknya Ismed Soyfan dan kawan-kawan bisa keluar dari ancaman degradasi. 

 

RELATED STORIES

Berstatus Pengantin Baru, Ini Cara Bek Persija Ngabuburit di Tengah Wabah Corona

Berstatus Pengantin Baru, Ini Cara Bek Persija Ngabuburit di Tengah Wabah Corona

Bek Persija Jakarta, Alfath Faathier mengaku ngabuburit di tengah wabah virus corona dengan cara membakar lemak.

Ini Anjuran Dokter Persija untuk Para Pemain Selama Bulan Ramadan

Ini Anjuran Dokter Persija untuk Para Pemain Selama Bulan Ramadan

Dokter tim Persija Jakarta, Donny Kurniawan membagikan tips aktivitas olahraga dan nutrisi makanan saat menjalani ibadah puasa.

Bek Persija U-18 Tetap Jadikan Pendidikan Bekal Nomor Satu

Bek Persija U-18 Tetap Jadikan Pendidikan Bekal Nomor Satu

Tak sedikit atlet yang tetap mementingkan pendidikan formal bisa berjalan beriringan dengan pencapaian prestasi di lapangan.

Otavio Dutra Ceritakan Hukum-hukum Tak Tertulis Sepak Bola Brasil

Otavio Dutra Ceritakan Hukum-hukum Tak Tertulis Sepak Bola Brasil

Bek Persija, Otavio Dutra, bercerita tentang awal kariernya hingga akhirnya menjadi bek tangguh.

Bek Persija, Marco Motta, Tak Bisa Melupakan Kekalahan dari AC Milan

Bek Persija, Marco Motta, Tak Bisa Melupakan Kekalahan dari AC Milan

Bek Persija Jakarta, Marco Motta, sebut pertandingan Genoa versus AC Milan sebagai salah satu pengalaman terbaiknya.

Tak Pulang Kampung, Ini Kegiatan Otavio Dutra Saat Pandemi Virus Corona

Tak Pulang Kampung, Ini Kegiatan Otavio Dutra Saat Pandemi Virus Corona

Otavio Dutra mengaku tetap melakukan aktivitas, walaupun ditengah situasi pandemi virus corona.

Firman Utina Turunkan Bakat Sepak Bola ke Anak

Rayhan Utina menjadikan sang ayah, Firman Utina sebagai panutan pada kariernya di dunia sepak bola.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Richard Sam Bera

Other Sports

Richard Sam Bera Sebut Akuatik Indonesia Menuju Generasi Emas

Legenda renang Indonesia, Richard Sam Bera, menilai prestasi tim Akuatik Indonesia di SEA Games 2025 bukti regenerasi berjalan baik.

Nizar Galang | 17 Dec, 12:00

timnas putri thailand vs indonesia

Timnas Indonesia

Kalah dari Thailand, Timnas Putri Indonesia Gagal Bawa Pulang Medali Perunggu SEA Games 2025

Timnas Putri Indonesia kalah 0-2 dari Thailand pada laga perebutan medali perunggu SEA Games 2025, Rabu (17/12/2025).

Teguh Kurniawan | 17 Dec, 11:47

Cabang Olahraga Futsal Putra SEA Games 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Kiper Vietnam Tangguh, Timnas Futsal Indonesia Alami Kekalahan Perdana di SEA Games 2025

Hasil dan jalannya pertandingan Timnas futsal Indonesia pada futsal putra SEA Games 2025 Thailand, Rabu (17/12/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 17 Dec, 11:02

Ilustrasi cabang olahraga panahan pada SEA Games 2025 di Thailand. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

SEA Games 2025: Panahan Indonesia Sukses Kawinkan Medali Emas pada Beregu Recurve

Tim panahan Indonesia beregu meraih medali emas SEA Games 2025 usai mengalahkan Malaysia dan Vietnam (putri-putra).

Taufani Rahmanda | 17 Dec, 07:49

FAM

World

Imbas Pemain Tidak Sah, FIFA Resmi Hukum Timnas Malaysia dengan Tiga Kekalahan 0-3

FAM juga dijatuhi hukuman denda dan respons, FIFA diminta mengeluarkan penjelasan secara tertulis.

Taufani Rahmanda | 17 Dec, 06:51

Timnas futsal putri Vietnam vs Timnas futsal putri Indonesia dalam perebutan medali emas futsal putri SEA Games 2025 di Thailand pada 18 Desember 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas Futsal Putri Indonesia vs Vietnam di SEA Games 2025

Final atau perebutan medali emas cabang olahraga futsal putri SEA Games 2025 pada Kamis (18/12/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 17 Dec, 06:12

Cover NBA Cup

NBA

New York Knicks Sejajarkan Diri dengan Lakers dan Bucks

New York Knicks Juara NBA Cup 2025 usai menang 124-113 atas San Antonio Spurs.

Gangga Basudewa | 17 Dec, 05:58

Esppanyol tampil gemilang di La Liga musim ini. (Foto: LaLiga/Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id).

La Liga

Espanyol Gemilang di La Liga, Mimpikan Kompetisi Eropa

Espanyol tampil gemilang di La Liga musim ini, berpeluang kembali ke kompetisi Eropa.

Pradipta Indra Kumara | 17 Dec, 04:21

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 17 Dec, 03:58

Kompetisi sepak bola kasta ketiga di Indonesia untuk musim baru, Liga Nusantara 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Liga Nusantara 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga Nusantara 2025-2026, yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 17 Dec, 03:57

Load More Articles