9 Lelaki Brasil yang Main dan Melatih Klub Indonesia, Dua Tangani Timnas

Estu Santoso

Editor:

  • Brasil adalah pengekspor pemain asing terbanyak pada kasta teratas Liga Indonesia musim ini atau Liga 1 2020.
  • Pada Liga 1 2020, Brasil juga mengirim pelatih asing terbanyak dan ini menjaga dominasi mereka pada Liga Indonesia.
  • Alumni pemain asing asal Brasil pada Liga Indonesia yang berkarier sebagai pelatih di negeri ini juga cukup banyak.

SKOR.id - Timnas Brasil mungkin bukan lagi pemimpin pada ranking FIFA, tetapi mereka tetap "penguasa" dari jajaran pemain dan pelatih asing Liga Indonesia.

Pada Liga 1 2020 saja, dari 72 plus dua pemain asing yang ada, 24 nama adalah pesepak bola dengan paspor Brasil.

Para pemain asing berjumlah 72 itu yang aktif sedangkan dua lain telah dicoret klubnya pada awal musim ini.

Dari total 24 nama pemain asing asal Brasil di Liga 1 2020, ada tiga nama pesepak bola kelahiran Negeri Samba yang sudah berstatus Warga Negara Indonesia (WNI) via naturalisasi.

Baca Juga: Peri Sandria, Pemain Lokal Tersubur Liga Indonesia yang Kini Melatih Tentara

Mereka adalah Otavio Dutra (Persija), Fabiano Rosa Beltrame (Persib), dan Alberto Goncalves (Madura United).

Namun terlepas dari itu, sejumlah pemain asing pada era sebelum maupun Liga Indonesia ada yang kini melatih. Mereka menjadi pelatih klub Liga Indonesia.

Skor.id merangkum ada delapan pemain yang merupakan lelaki asal Brasil dan pernah main serta melatih untuk klub Liga Indonesia:

Jairo Matos

Pria asal Brasil ini merupakan kelompok pertama pesepak bola Brasil yang berkarier di Indonesia. Jairo Matos datang ke Tanah Air pada awal 1980-an.

Jairo Matos membela Yomiuri FC (Tokyo Verdy), klub Liga Jepang, dan menarik minat Johny Pardede, bos klub Galatama, Pardedetex.

Baca Juga: Skorpedia: 7 Komposisi Pemain Asing Juara Liga Indonesia Era ISL dan IPL

Akhirnya, Jairo Matos direkrut klub semi-pro asal Sumatera Utara itu pada 1982. Pada era awal 1980-an, Galatam masih diperkenankan memakai pemain asing.

Sayang, kran pemain asing Galatama hanya dua musim dan Jairo Matos pada 1984 pulang ke Brasil. Namun pada 1988 setelah pensiun, Jairo memboyong keluarganya kembali ke Medan.

Sejak itu, Jairo tinggal di Sumatera Utara dan memiliki karier melatih klub Indonesia seperti PS Tapanuli Utara, Harimau Tapanuli, serta PSMS Medan.

Jacksen F Tiago

Jika Jairo masuk kloter pertama pemain asing ke Indonesia asal Brasil era 1980-an, Jacksen juga rombongan awal pesepak bola impor Negeri Samba era Liga Indonesia.

Jacksen datang ke Indonesia pada 1994 dan membela Petrokimia Putra pada Liga Indonesia pertama musim 1994-1995. Saat itu, Petro diantarkan ke final tetapi kalah dari Persib Bandung.

Baca Juga: Skorpedia: 11 Komposisi Pemain Asing Klub Juara Liga Indonesia dari 1994 sampai 2007

Selain membela Petrokimia Putra dua edisi (serta musim 2001), Jacksen pernah main untuk PSM Makassar dan Persebaya (1996-1998 dan 1999-2000).

Bersama Persebaya, Jacksen merasakan juara pada Liga Indonesia 1996-1997. Saat itu, pemilik posisi striker ini menjadi top skor dengan 26 gol.

Sejak 2001, Jacksen memutuskan menjadi pelatih. Assyaabaab, tim amatir anggota kompetisi internal Persebaya, yang pertama dilatih Jacksen.

Setelah itu, Jacksen melatih banyak klub Liga Indonesia seperti Persebaya Surabaya, Persita Tangerang, Persiter Ternate, Mitra Kukar, dan Persitara Jakarta Utara.

Jacksen juga melatih Persipura Jayapura (dua periode), dan Barito Putera. Pada 2013, Jacksen ditunjuk membesut timnas Indonesia.

Baca Juga: Skorpedia: 14 Kiper Asing Klub Indonesia era 1980-an sampai 2020, Hanya 3 yang Rasakan Juara

Gelar juara saat melatih diraih saat menangani Persebaya dan Persipura. Jacksen membawa Persebaya menjuarai Divisi I Ligina 2003 dan Divisi Utama Ligina 2004.

Bersama Persipura, skuad Mutiara Hitam tiga kali dibawa jadi juara oleh Jacksen pada era Indonesia Super League musim 2008–2009, 2010–2011, dan 2012-2013

Denimar Carlos Jacintho

Pertama kali berkarier di Liga Indonesia pada 2004, Denimar sangat kerasan di negara ini.

Barito Putera, Persiba Balikpapan, Persikab Kabupaten Bandung, Persisam Putra Samarinda, dan Persipur Purwodadi adalah tim yang pernah dia bela.

Sebagai pelatih, Denimar memulai karier pada 2009 dengan menjadi asisten pelatih Persebaya Surabaya. Setelah itu, Denimar menjadi asisten pelatih Persija dan Borneo FC.

Musim 2017, Denimar menangani Persijap Jepara sebagai pelatih kepada pada Liga 3.

Wanderley Da Silva

Pemilik nama lengkap Wanderley Machado Da Silva Junior datang ke Indonesia pada 2003 dibawa Jacksen F Tiago. Dia gabung Persid Jember untuk tim pertama Liga Indonesia.

Semusim selanjutnya, Wanderley gabung Persibo Bojonegoro dan musim 2007 memutuskan pensiun dari sepak bola aktif.

Dia lalu melatih untuk sejumlah tim junior. Pertama, dia menangani Persela Lamongan U-23 pada Piala Gubernur pada 2007.

Baca Juga: Pemain Asing Persita Ungkapkan Rasa Haru karena Rindu dan Ingin Mudik

Selepas dari Kota Lamongan, pelatih yang juga menguasai Bahasa Prancis, Thailand, Inggris, Spanyol, dan Italia lalu PSMS Medan U-21 pada 2008.

Tahun selanjutnya, dia beralih ke Yogyakarta dengan membesut Pro Duta. Musim 2012, Wanderley menjadi asisten pelatih Persibo pada Indonesia Premier League (IPL).

Sebelumnya, dia menyandang sebagai status asisten pelatih Paulo Camargo di klub tersebut pada 2011. Pada 2017, Wanderley melatih Persipura pada Liga 1 tetapi tak lama.

Luciano Leandro

Lelaki asal Brasil ini datang ke Indonesia untuk memperkuat PSM Makassar dari 1995 sampai 1998. Lalu, dia pindah ke Persija pada 2001 dan bertahan sampai 2004.

Musim pertama bersama Persija, playmaker elegan ini membawa skuad Macan Kemayoran menjadi jawara Liga Indonesia.

Baca Juga: 5 Pemain Asing dengan Jumlah Gol Terbanyak di Liga 1

Setelah tak lagi main, Luciano Gomes Leandro melatih dan juga memiliki karier di Indonesia mulai 2007. Dia melatih Persma Manado pada tahun itu, tetapi tak lama.

Pada November 2008 sampai Januari 2009, Luciano melatih PSMS Medan. Musim 2011, ia menjadi asisten pelatih Persibo Bojonegoro mendampingi pelatih Sartono Anwar pada Indonesian Premier League.

Klub pertamanya di Indonesia, PSM Makassar ditangani Luciano pada Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Musim 2019, dia melatih Persipura Jayapura pada Liga 1, tetapi tak terlalu lama.

Gomes de Olivera

Mário Gomes de Olivera main pada Liga Indonesia pada 1995 dan gabung Mitra Surabaya. Setelah itu, dia membela Mataram Indocement (Yogyakarta), Semen Padang, dan Persedikab Kabupaten Kediri.

Mulai 2008, dia memulai menekuni dunia kepelatihan dengan membesut Persebaya U-21. Lalu, naik pangkat menjadi asisten pelatih untuk Persebaya Surabaya (2010-2011) dan Perseru Serui (2011-2012).

Baca Juga: KONI DIY Minta Pemerintah Tak Buru-buru Putuskan Nasib PON Papua

Musim 2013, Gomes menangani Persiwa Wamena dan Persiram Raja Ampat (kini Tira-Persikabo). Dari 2016 sampai 2018, Gomes melatih Madura United.

Pada 2019, Gomes menangani Kalteng Putra pada Liga 1.

Fabio Oliviera

Lelaki kelahiran Rio de Janeiro ini mulai 1996 merintis karier di Liga Indonesia. Persita Tangerang jadi klub Tanah Air pertama yang mengontraknya.

Semusim kemudian, gelandang serang kelahiran 25 Juni 1973 ini pindah ke Sumatera Barat. Mulai 1998 sampai 2000, dia hijrah ke Ranah Minang untuk bergabung dengan PSP Padang.

Pada musim ketiga, dia kembali bergabung kembali dengan Persita Tangerang sebelum mengakhiri karier sepak bola di Indonesia.

Baca Juga: Perbandingan Statistik Pemain Asing Asia vs Afrika di Liga 1 2020

Lalu, Fabio direkrut PSIM Jogyakarta dan Persiter Ternate diperkuatnya pada 2005. Persiter jadi tim terakhir yang dibela Fabio.

Untuk karier Pelatih, setelah gantung sepatu dari dunia sepak bola, Fabio kembali ke Brazil untuk mengikuti pelatihan menjadi pelatih sepak bola profesional (treinador de futebol profissional).

Setelang mengantongi lisensi resmi, dia mulai melatih pada 2007 untuk Brazillian Soccer Academy di Indonesia.

Satu tahun berlalu, Fabio melatih tim amatir anggota kompetisi Persebaya, Suryanaga FC. Lalu pada 2009, dia berkesempatan melatih Persebaya U-23 selama semusim.

Kariernya mulai serius dengan diawali menjadi asisten pelatih PSM Makassar (2010-2011).

Fabio lalu hijrah ke Jakarta untuk menjadi kepala pelatih Persija Jakarta (yang berkompetisi pada IPL) pada musim 2012.

Baca Juga: Ringankan Beban Korban Corona, Pelatih Timnas Vietnam Sumbang Uang dan Sungkup Muka

Kemudian, Fabio diberikan kesempatan untuk menjadi asisten pelatih timnas Indonesia level senior selama satu musim. Saat itu, pelatih timnas Indonesia dipegang Nilmaizar.

Selanjutnya, dia melatih Persebaya Surabaya (2013-2014) dan Persita Tangerang (2014-2015).

Fabio sempat jadi Sport Research and Development of PERSSOCI Street Soccer Indonesia (2015) dan jadi Technical Coordinator Madura United (2017).

Musim 2017, dia membantu Wanderley sebagai analis teknik Persipura. Awal musim 2019, dia melatih Persijap Jepara untuk Liga 3 tetapi hanya tiga bulan.

Baca Juga: Hasil Swab Test, Gong Oh-kyun Dinyatakan Negatif dari Virus Corona

Akhir Oktober 2019, Fabio kembali bersatu dengan Nilmaizar. Dia membantu Nilmaizar yang menangani Persela dan jadi asisten pelatih pada Liga 1.

Carlos de Mello Macedo

Gelandang elegan pada jamannya, Antonio Carlos de Mello Macedo. Dia datang barenga Jacksen F Tiago dan membela Petrokimia Putra pada Liga Indonesia edisi pertama.

Mampu membawa Petrokimia Putra ke final, Carlos lalu dibajak Persebaya dan bawa klub ini juara Ligina 1996-1997 bersama Jacksen.

Lalu, lelaki bertubuh subur sejak jadi pemain ini membela PSM Makassar dan klub asal Sulawesi Selatan itu juga dibawanya juara Ligina 1999-2000.

Selain membela Persebaya dan PSM, Carlos de Mello juga sempat berseragam Persib Bandung serta Persita Tangerang.'

Musim 2005, Carlos mulai melatih dan PSM Makassar adalah tim Liga Indonesia yang pertama ditanganinya.

Baca Juga: Bek Muda Arema Optimistis Bawa Arema FC ke Papan Atas Liga 1 2020

Carlos de Mello juga sempat melatih timnas pelajar Indonesia pada 2011-2013. Musim 2017, dia melatih PSGC Ciamis pada Liga 2 tetapi tak sampai satu musim.

Danilo Fernando

Eks-gelandang serang bernama lengkap Danilo Fernando Bueno De Almeida ini masuk Indonesia pada 2003. Saat itu, dia membela Petrokimia Putra.

Setelah itu, Danilo gabung Persebaya sampai 2005 dan bawa skuad Bajul Ijo juara Ligina 2004. Persik Kediri memakai jasa Danilo mulai musim 2005 sampai 2008.

Danilo jadi bagian Persik juara Ligina 2006. Setelah itu, dia main untuk Deltras Sidoarjo dan Pusamania Borneo (kini Bali United) masing-masing dua edisi.

Per 2014, Danilo menekuni dunia kepelatihan dan jadi direktur teknik Pusamania Borneo FC. Musim 2019, Danilo menjadi asisten pelatih PSS Sleman dan kini jadi manajer di klub yang sama.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Daftar pemain asing yang berasal dari negara CONCACAF sepanjang sejarah kompetisi Liga Indonesia. - #keithkayamba #concacaf #liga1

A post shared by Skor Indonesia (@skorindonesia) on

 

RELATED STORIES

Main Game hingga Jadi Petani, Ragam Kegiatan Pesepak Bola Indonesia Selama Libur Kompetisi

Main Game hingga Jadi Petani, Ragam Kegiatan Pesepak Bola Indonesia Selama Libur Kompetisi

Berbagai kegiatan dilakukan pesepak bola Indonesia untuk mengisi kekosongan akibat Liga 1 2020 yang ditunda.

Pelatih Bali United Sebut Pemain Brasil Cocok dengan Sepak Bola Indonesia

Stefano Cugurra sebut banyaknya pemain Brasil yang merumput di Liga 1 2020 karena mudah adaptasi.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)

National

PSSI Sukses Gelar Kepelatihan Perdana untuk Instruktur Pelatih Futsal

PSSI menggelar kegiatan kepelatihan instruktur pelatih futsal untuk pertama kalinya pada 15-17 Maret 2024, di Jakarta.

Nizar Galang | 19 Mar, 10:23

Cover Semen Padang vs PSBS Biak pada leg 2 final Liga 2 2023-2024, 9 Maret 2024. (Yusuf/Skor.id)

Liga 2

Semen Padang Didenda Rp100 Juta karena Kerusuhan di Final Liga 2 2023-2024

Semen Padang juga harus mengawali kiprahnya di musim baru Liga 1 dengan tiga laga kandang tanpa suporter.

Taufani Rahmanda | 19 Mar, 08:34

Marselino Ferdinan.jpg

Timnas Indonesia

Marselino Ferdinan Tak Takut Bersaing dengan Thom Haye di Timnas Indonesia

Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan menyambut baik kehadiran Thom Haye di skuad Garuda.

Taufani Rahmanda | 19 Mar, 07:47

Poster film Gatta Kusthi (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Films

Gatta Kusthi, Film tentang Gulat Tradisional India Berbalut Konflik Asmara

Keerthi menyembunyikan identitasnya sebagai pegulat demi mendapatkan cinta Veera.

Kunta Bayu Waskita | 19 Mar, 07:44

Xavi Hernandez (kanan) dan Diego Simeone. (Hendy Andika/Skor.id).

La Liga

Xavi Hernandez Patahkan Rekor Luis Enrique Lawan Atletico Madrid

Xavi Hernandez pelatih pertama Barcelona yang mampu mencatat lima kemenangan beruntun atas Atletico Madrid.

Irfan Sudrajat | 19 Mar, 03:37

ragnar oratmangoen - fortuna sittard

Timnas Indonesia

Resmi Jadi WNI, Ragnar Oratmangoen Berharap Bisa Lolos Piala Dunia bersama Timnas Indonesia

Ragnar Oratmangoen sudah tidak sabar untuk laga melawan Vietnam.

Rais Adnan | 19 Mar, 03:37

MPL Indonesia (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Esports

Daftar Julukan Tim-Tim MPL Indonesia

Berikut ini adalah asal usul dan daftar julukan tim-tim Mobile Legends di MPL Indonesia Season 13.

Thoriq Az Zuhri | 19 Mar, 00:38

EVOS Glory (Hendy Andika/Skor.id)

Esports

5 Statistik Buruk EVOS Glory di MPL Indonesia Season 13

Dalam dua pekan awal MPL Indonesia Season 13, EVOS Glory mendapatkan hasil buruk, berikut statistik buruk mereka.

Thoriq Az Zuhri | 19 Mar, 00:18

FFWS alias Free Fire World Series (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Esports

FFWS SEA Spring 2024: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran FFWS SEA Spring 2024 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen Free Fire se-Asia Tenggara ini.

Thoriq Az Zuhri | 18 Mar, 23:54

Turnamen Valorant, VCT 2024 Masters Madrid (Yusuf/Skor.id).

Esports

VCT 2024 Masters Madrid: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran VCT 2024 Masters Madrid sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen Valorant dunia ini.

Thoriq Az Zuhri | 18 Mar, 21:25

Load More Articles