APPI: Pemotongan Gaji Harus Akomodasi Pendapat dari Pemain

Adif Setiyoko

Editor:

  • Wacana pemotongan gaji pemain yang dikeluarkan oleh PSSI mendapat respons dari APPI.
  • General Manager APPI, Ponaryo Astaman, menyebut bahwa pemain juga harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
  • Sebab, kontrak kerja sama merupakan hasil kesepakatan antara klub dan pemain yang bersangkutan.

SKOR.id - Wacana pemotongan gaji pemain karena kompetisi Liga 1 2020 telah mendapat respons dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).

General Manajer APPI, Ponaryo Astaman, mengaku telah bersurat kepada PSSI untuk mencari solusi terbaik perihal wacana pemotongan gaji pemain.

Sebelumnya, PSSI telah memberikan lampu hijau kepada klub kontestan untuk membayar gaji pemain sebesar 25 persen selama kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 diliburkan karena wabah virus corona.

Baca Juga: CEO PSIS: Pemotongan Gaji Justru Melindungi Pemain

Keputusan itu tertuang pada surat bernomor 48/SKEP/III/2020. Hasilnya, pro dan kontra mulai mencuat menanggapi keputusan tersebut.

Menurut Ponaryo, pemain semestinya menjadi salah satu pihak yang memiliki hak untuk bersuara terkait keputusan pemotongan gaji.

Sebab, pemain dan klub adalah dua pihak yang menjalin kesepakatan dalam kerja sama kontrak.

 

"Ingin meminta komunikasi atau pembicaraan dengan seluruh stakeholder yang terlibat, terutama klub dengan pemain," ujar Ponaryo, kepada Skor.id, Selasa (31/3/2020).

"Sehingga, jika ada perubahan, tentunya dua belah pihak harus menyepakati apa saja yang menjadi poin-poin dalam perubahan kontrak tersebut," katanya menambahkan.

Baca Juga: Soal Pemotongan Gaji Pemain, Bhayangkara FC Patuhi Putusan PSSI

Perbedaan pendapat antara klub dan pemain menyoal kesepakatan pemotongan gaji merupakan hal yang lumrah.

Sebab, kata Ponaryo, kedua pihak memang memiliki kepentingannya masing-masing.

Oleh karena itu, PSSI juga semestinya memberikan ruang bagi pemain untuk menyuarakan pendapatnya terkait isu ini.

"Surat putusan yang dikeluarkan PSSI itu yang dimintai pertimbangan adalah klub. Sementara pemain berpikir bahwa sebetulnya mereka juga memiliki porsi untuk memberikan masukan," ujar Ponaryo.

"Karena sekali lagi, yang terlibat dalam kerja sama kontrak tersebut adalah pemain dengan klub," katanya menegaskan.

Dengan pertimbangan itu, mantan pemain timnas Indonesia itu meminta klub untuk memberikan kesempatan bagi pemain yang ingin menyampaikan pendapatnya.

Baca Juga: Curahan Hati Bek PSS Sleman soal Rencana Pemotongan Gaji Pemain

Itu bisa ditempuh dengan melakukan komunikasi sebelum memutuskan besaran gaji yang dipotong sesuai kontrak yang sebelumnya disepakati.

"Oleh karena itulah, kami menilai bahwa perlu ada komunikasi dan pertemuan untuk membahas solusi yang fair dan berdasarkan asas respect antara kedua belah pihak," ujar pria berusia 40 tahun itu.

Ponaryo juga menyebut dua poin terpenting dalam surat yang dikirimkan APPI kepada PSSI.

Pertama, apapun keputusan yang dihasilkan seyogyanya melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk menyepakati perubahan

Kedua, pemain bukannya tidak memahami kondisi ini. Pemain juga tidak serta merta menuntut gaji tetap utuh seratus persen.

Tetapi, pemain hanya keberatan perihal gaji dipotong 25 persen menggunakan sistem pukul rata.

 

Source: Skor.id

RELATED STORIES

Alasan APPI soal Potong Gaji Sebesar 75 Persen Tak Adil Bagi Pemain

Alasan APPI soal Potong Gaji Sebesar 75 Persen Tak Adil Bagi Pemain

APPI memberikan ilustrasi mengapa pemotongan gaji sebesar 75 persen yang bersifat memukul rata ini merupakan wacana yang tidak adil.

APPI: Harus ada Adendum dari Klub soal Pemotongan Gaji

APPI: Harus ada Adendum dari Klub soal Pemotongan Gaji

Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) angkat bicara mengenai klub-klub yang sudah memutuskan pemotongan gaji pemain.

Presiden Madura United Tanggapi Protes APPI dengan Kalimat Tegas

Presiden Madura United tanggapi protes APPI dan sebut pemotongan gaji pemain tak perlu dipermasalahkan lagi.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Pebulu tangkis muda Indonesia Alwi Farhan

Badminton

Usai Juara Macau Open 2025, Alwi Farhan Ingin Lengkapi Gelar

Alwi Farhan ingin melengkapi gelar yang ia miliki usai ia berhasil jadi juara tunggal putra di Macau Open 2025.

Thoriq Az Zuhri | 03 Aug, 07:24

jakarta international stadium

Liga 1

Stadion Terbesar dan Terkecil di Super League 2025-2026

Di Super League 2025-2026, mana stadion kandang tim yang terbesar dan terkecil? Berikut ini daftar lengkapnya!

Thoriq Az Zuhri | 03 Aug, 07:16

Arema FC.jpg

Liga 1

Profil Klub Super League 2025-2026: Arema FC

Arema FC akan ambil bagian pada kompetisi kasta tertinggi terkini dengan gairah yang baru pula.

Taufani Rahmanda | 03 Aug, 06:41

Patrick dos Santos Cruz (Patrick Cruz). (Foto: Dok. Kendal Tornado FC/Grafis: Skor.id)

Liga 2

Patrick Cruz, Pernah PHP Persib Kini Gabung Kendal Tornado FC

Patrick Cruz melengkapi kuota pemain asing Kendal Tornado FC untuk Championship 2025-2026.

Rais Adnan | 03 Aug, 06:15

hokky caraka - pss

Liga 2

Alasan PSS Sleman Lepas Hokky Caraka ke Persita Tangerang

Hokky Caraka resmi dilepas PSS Sleman ke Persita Tangerang.

Rais Adnan | 03 Aug, 05:02

bojan hodak persib

Liga 1

Persib Bukan Sekadar Menang Atas Western Sydney Wanderers

Pelatih Persib, Bojan Hodak, mengakui uji coba melawan Western Sydney Wanderers hasilnya sesuai harapan.

Rais Adnan | 03 Aug, 03:41

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 03 Aug, 02:34

Cover ASEAN MISG Serenity Cup 2025 atau ASEAN Women’s Championship 2025 atau Piala AFF Wanita 2025. (Foto: Dok. AFF/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Piala AFF Wanita 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen ASEAN Women's Championship 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 03 Aug, 02:33

Sabar Karyaman/Moh Reza Pahlevi

Badminton

Final Macau Open 2025: Head-to-Head Sabar/Reza vs Junaidi/Roy

Sabar/Reza akan berhadapan dengan Junaidi/Roy di final Macau Open 2025, bagaimana rekor head-to-head kedua pasangan?

Thoriq Az Zuhri | 03 Aug, 00:18

Pebulu tangkis muda Indonesia Alwi Farhan

Badminton

Final Macau Open 2025: Head-to-Head Alwi Farhan vs Justin Hoh

Alwi Farhan akan berhadapan dengan Justin Hoh di final Macau Open 2025, bagaimana rekor head-to-head kedua pemain?

Thoriq Az Zuhri | 02 Aug, 23:48

Load More Articles