(EKSKLUSIF) Egy Maulana Vikri: Soal Melawan Homesick dan Rencana Setelah Pensiun

Abdul Susila

Editor:

  • Homesick menjadi kendala terberat Egy Maulana Vikri pada masa awal di Polandia.
  • Egy suka memasak sendiri saat libur dari aktivitas bersama Lechia Gdansk.
  • Jika pensiun sebagai pemain, Egy Maulana Vikri ingin menjadi pelatih. 

SKOR.id – Egy Maulana Vikri sudah akil balig. Kini usianya 19 tahun. Sebagai pria dewasa, anak Asam Kumbang, Medan Selayang, Medan ini mulai tegas berpikir.

Ia tak lagi anak-anak yang senantiasa memikirkan kesenangan. Dalam usia pubertas ini, Egy Maulana Vikri mulai ingin mewujudkan impiannya satu demi satu.

"Mama-bapak sudah daftar haji. Berangkatnya 10 tahun lagi. Mereka tidak mau berangkat haji yang plus (berangkat tanpa harus menunggu 10 tahun)," kata Egy Maulana Vikri, kepada Skor.id.

Masih banyak lagi berbagai impian yang ingin ia wujudkan. Salah satunya menjadi pemain Indonesia pertama yang tampil dalam Liga Champions Eropa.

Baca Juga: Atribut Menjanjikan Egy Maulana Vikri di Football Manager 2020

Mimpi yang sama sekali tidak mudah. Bahkan, menurut sebagian orang itu mustahil bagi Egy. Tetapi Egy bergeming. Ia percaya tidak ada yang mustahil.

Kini, dia pun sudah melangkah lebih jauh dengan dikontrak klub asal Polandia, Lechia Gdansk.

Baca Juga: (EKSKLUSIF) Egy Maulana Vikri: Saya Masih Sering Down

Pemain terbaik Gothia Cup 2016 di Swedia, untuk kategori usia 15 tahun itu mengisahkan, banyak hal sulit yang ia alami pada masa awal di Polandia.

Bagaimana Egy menjalani dan menatap mimpi-mimpinya tersebut, berikut wawancara eksklusif bersama pemain yang baru saja membawa timnas Indonesia U-22 meraih medali perak SEA Games 2019 itu:

Anda tidak ingin sambil kuliah di Polandia?

Pengennya sih kuliah, tapi kalau kuliah di sana (Polandia) rasanya sulit juga. Pengen kuliah di Indonesia, ya tapi belum tau gimana. Nanya-nanya saja gimana kalau saya kuliah di sana nanti gimana. Kalau orang tua tidak maksa, cuma ngingetin 'Kamu coba cari kuliah. Itu juga bakalan membantu untuk kamu ke depannya nanti.' Pengennya sih kuliah. Cuma kalau saat ini belum tahu seperti apa.

Mau ambil jurusan apa?

Jurusan olahraga. Karena tidak bisa jauh dari sepak bola. Nanti kalau sudah selesai (gantung sepatu) inginnya jadi pelatih. Ya enggak jauh-jauhlah dari sepak bola.

Kenapa memutuskan berkarier di Eropa?

Karena kesempatan. Saya berpikir, apa kesempatan ini akan datang dua kali? Ada kesempatan sekarang, saya juga masih muda, masih harus banyak belajar, karena takutnya saat saya salah pilih saya langsung habis. Lebih baik saya pilih rasain langsung di sana (Polandia), pengalaman di sana, kerja keras di sana, karena target saya juga pengen main di luar negeri, ingin nyenengin orang tua, banggain Negara, karena saya yakin kesempatan itu bakalan jarang datang dua kali. Jadi, kesempatan itu lebih baik dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Apa saran Anda untuk pemain muda yang ingin berkarier di luar negeri?

Saya rasa itu sangat bagus untuk mereka. Enggak hanya untuk individu ya. Kalau mereka bisa berpikir, itu juga bagus untuk Negara. Jadi, semakin banyak orang di luar sana tahu Negara kita, tentang sepak bola kita. Itu salah satu hal positif yang kita dapat di sana. Paling ada rasa takut, tidak enak, karena Indonesia itu apa sih, mereka tidak tahu apa-apa soal Indonesia, pemain bola juga.

Jadi, lawan rasa takut itu. Kalau mau hal yang lebih tinggi lagi ya harus siap dengan tantangan yang lebih besar lagi. Jadi harus berani. Mau di mana pun pasti ada jalan untuk kita menuju ke lebih tinggi, asal kita kerja keras dan berusaha di sana.

Kendala yang Anda hadapi selama di Eropa?

Setiap orang berbeda-beda. Kalau saya tentang makanan, cuaca. Saya cuaca sedikit ngaruh, kalau makanan enggak, tapi homesick. Kangen rumah itu paling berat sih. Awal-awalnya paling berat karena kita di sana tidak ada teman, apalagi kalau orang luar (Eropa) itu kalau belum kenal lebih cuek ke kita. Cuma, tahan saja sudah. Tahan saja dulu, nanti lama kelamaan bakalan enak. Ya, mau enggak mau itu risikonya yang harus kita hadapi kalau mau ke depannya enak. Susahnya harus kita hadapi, harus kita lewati.

Apa kegiatan Anda saat libur?

Kalau libur, masak pasti. Kecuali lagi capek banget, ya pesan saja. Kadang jalan sama teman juga. Dulu pas pertama tidak ada teman, jadi tidak bisa beli makan. Sekarang sudah punya teman, diajak mereka jalan juga, diajak ke pantai. Duduk-duduk di sana, ngopi. Gitu rata-rata, ya hang out sama teman lah.

Masak apa paling sering?

Pertama, yang sering saya masak itu nasi. Nasi putih. Itu harus ada. Kalaupun enggak ada, di sana ada restoran Thailand, jadi makanannya tidak jauh beda. Terus nasi goreng. Mereka jual di restoran Thailand. Kalau saya libur saya telepon orang tua atau teman, tanya resep-resepnya. Beli ini beli itu, jadi ya enak buat saya saja. Kalau buat orang lain enggak tahu. Kadang juga masak ayam, ikan. Beli di pasar, terus masak sendiri. Namanya chef baru ya coba-coba terus. Kalau enak ya syukur, kalau enggak ya sudah.

Pernah ajak teman makan bareng masakan Egy?

Saya enggak berani (ngajak teman). Saya takut. Daripada nanti terjadi apa-apa, mendingan enggak usah. Kami order makanan saja kalau ada teman.

Soal makanan ada instruksi khusus dari klub?

Kalau di sana itu cuma dikasih tahu saja. Sama saja kayak kuliah, cuma dikasih tahu, tapi yang mau ngelakuin ya lakuin, yang enggak ya enggak. Di sana (Polandia) kan sudah sepak bola profesional, jadi harus tahu diri lah. Kecuali kalau libur, mau makan apa pun tidak apa-apa.

 

RELATED STORIES

Egy Maulana Vikri Jadi Bagian Kekalahan Terbaru Lechia Gdansk

Egy Maulana Vikri Jadi Bagian Kekalahan Terbaru Lechia Gdansk

Lech Poznan menumbangan tamu terbaru mereka, Lechia Gdansk dengan skor 2-0 pada akhir pekan lalu, Minggu (23/2/2020)

Kabar Terbaru Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman dari Eropa

Dari Eropa pada laga kompetisi domestik akhir pekan lalu, duo pemain Indonesia, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaiman tak terlihat ada.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

cover reza arya pratama.jpg

Timnas Indonesia

Pulang dari Timnas Indonesia, Kiper PSM Dapat Ilmu dari Maarten Paes dan Emil Audero

Kiper PSM, Reza Arya Pratama, mengungkapkan ilmu yang didapatkannya dari Maarten Paes dan Emil Audero.

Rais Adnan | 17 Jun, 12:28

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putra, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Persaingan Menghindari Degradasi dan Lolos Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025

Kuda Laut Nusantara FC dan Halus FC masih mungkin terdegradasi sekaligus lolos ke Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 11:49

Sepak Bola ASEAN (Dede Mauladi/Skor.id)

World

Dua Klub Asing Ikuti Liga Malaysia 2025-2026, Ada dari Korea Selatan

Dua kasta kompetisi Liga Malaysia musim 2025-2026 bakal lebih berwarna lantaran ada dua klub asing yang berpartisipasi.

Rais Adnan | 17 Jun, 11:39

Menpora Dito Ariotedjo.

Esports

Menpora Sanjung Euforia Grand Final MPL ID Season 15

Dito Ariotedjo menyebut suasana di Grand Final MPL ID Season 15 mirip dengan olahraga lain seperti sepak bola dan bulu tangkis.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:25

eLigue 1 Tour. (FC Mobile)

Esports

Ligue 1 dan FC Mobile Buat Kompetisi Resmi di Indonesia Bertajuk eLigue 1 Tour

Turnamen ini didedikasikan bagi komunitas pemain FC Mobile di seluruh Indonesia.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:13

Arema FC.jpg

Liga 1

Anggap Serius Piala Presiden 2025, Arema FC Ingin Pertahankan Gelar Juara

Arema FC sudah memulai latihan bersama atau tim sebagai persiapan Piala Presiden 2025 mulai Senin (16/6/2025).

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 10:07

Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

PON Bela Diri Akan Digelar untuk Pertama Kalinya, KONI Gandeng Djarum Foundation

PON Bela Diri 2025 mempertandingkan 10 cabang olahraga bela diri di GOR Djarum Kaliputu, Kudus, pada Oktober mendatang.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 08:48

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat. (Grafis: Skor.id)

Timnas Indonesia

Ingin Cetak Sejarah bersama Timnas Indonesia, Denny Landzaat Tolak Ajax

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat, menegaskan komitmennya bersama skuad Garuda.

Rais Adnan | 17 Jun, 08:46

Timnas putri U-19 Myanmar vs Timnas putri U-19 Indonesia pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025 di Vietnam pada 18 Juni 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Myanmar vs Indonesia di Piala AFF Wanita U-19 2025

Kedua tim mirip jelang perebutan peringkat ketiga ASEAN U-19 Girls Championship 2025, Rabu (18/6/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 07:56

12 Alumni Liga TopSkor di Timnas U-23 Indonesia.

Liga TopSkor

Belasan Alumni Liga TopSkor Ikuti TC Timnas U-23 Indonesia

Total 12 Alumni Liga TopSkor akan menjadi bagian dalam pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia untuk persiapan berlaga di Piala AFF U-23 2025.

Nizar Galang | 17 Jun, 07:40

Load More Articles