Lahir di Madrid, Dibesarkan Real Madrid, Achraf Hakimi Pulangkan Spanyol dan Bawa Maroko Masuk Sejarah

Nurul Ika Hidayati

Editor:

  • Penalti panenka Achraf Hakimi memastikan Maroko ke perempat final Piala Dunia 2022 Qatar dengan menyingkirkan juara dunia 2010, Spanyol.
  • Yang ironis bintang Tim Singa Atlas tersebut lahir dan besar di Spanyol.
  • Faktanya pemain PSG itu merasa berada di rumah, dalam budaya Arab, sebagai orang Maroko.

SKOR.id - Achraf Hakimi lahir dan besar di Spanyol dari orangtua asal Maroko dan meskipun mewakili La Furia Roja di level remaja, dia tidak pernah merasa di 'rumah'.

Sekarang dia telah merasakan itu dan kemenangannya bersama Tim Singa Atlas pada hari Selasa - Rabu dini hari WIB - adalah pesan untuk semua imigran Maroko yang saat ini bermukim di Spanyol.

Penalti panenka yang dingin dari Hakimi mengantarkan Maroko ke perempat final Piala Dunia 2022 di Qatar, menyingkirkan mantan juara dunia Spanyol melalui drama adu penalti.  

Sebuah sejarah tercipta di kaki Hakimi. Tetapi yang penting itu rasanya seperti pertandingan kandang bagi negara Afrika Utara dan bagi banyak orang Maroko, ini adalah pertandingan yang benar-benar istimewa.

Mungkin, karena tidak ada dua negara lain di dunia yang menempati benua berbeda secara geografis tetapi lebih terhubung secara historis, sosial dan budaya daripada Spanyol dan Maroko.

 

Ada hampir satu juta orang Maroko yang tinggal di Spanyol, yang saat ini telah berkembang menjadi komunitas imigran terbesar di sudut Eropa barat tersebut.

Namun, kedatangan mereka bukan tanpa masalah dan ada orang-orang tertentu di Spanyol dengan prasangka tertentu yang mendarah daging karena keberadaan mereka di tanah Iberia menjadi masalah.

Sebelum pertandingan Real Madrid dan Atletico Madrid, kelompok Ultras sayap kanan telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mengklaim bahwa mereka akan berpatroli di jalanan ibukota Spanyol jika terjadi euforia Maroko yang berlebihan.

Sifat pernyataan itu sangat mengganggu dan pasti dirasakan begitu ofensif bagi orang-orang asal Afrika utara yang telah menempatkan diri mereka di Madrid.

Bagi banyak dari orang-orang Maroko itu, Spanyol adalah satu-satunya rumah yang pernah mereka kenal, namun banyak yang akan memberi tahu Anda bahwa rumah merupakan tempat di mana hati berada, dan hati mereka ada di Maroko.

 

 

Tanyakan saja pada Achraf Hakimi.

Bek kanan Paris Saint-Germain (PSG) itu lahir dan besar di kota satelit Getafe di pinggiran ibukota Spanyol, datang melalui akademi muda Real Madrid sebelum pindah. Setelah dipanggil oleh tim nasional Spanyol di tingkat junior, dia memutuskan untuk mewakili negara kelahiran orangtuanya daripada negaranya sendiri.

“Rasanya (Spanyol) bukan tempat yang tepat untuk saya, karena saya tidak merasa seperti di rumah sendiri,” kata Hakimi tentang waktunya bersama tim junior nasional Spanyol.

Dan, Spanyol mengoyak-koyak hati Hakimi itu di babak pertama.

Pelatih Luis Enrique suka membuat kejutan di starting XI-nya dan dia memutuskan untuk menempatkan gelandang Atletico Madrid, Marcos Llorente, di bek kanan untuk melawan Maroko.

Spanyol memiliki dua pemain spesialis yang sangat berpengalaman dan berprestasi yang tersedia di posisi itu, Dani Carvajal dan Cesar Azpilicueta, tetapi keduanya hanya masuk skuad cadangan.

Llorente memiliki banyak kelebihan: kuat, tampan, pemilik sepasang mata berbinar yang luar biasa, keponakan dari legenda Real Madrid, Paco Gento.

 

Masalahnya, Llorente bukan bek kanan.

Ini bukan pertandingan pertama yang dimainkan Llorente di posisi itu, tetapi bisa dibilang itu pengalaman paling sialnya dan pemain berusia 27 tahun itu dibuat kewalahan oleh Sofian Boufal dari Maroko.

Sedemikian rupa sehingga Pedri diperintahkan untuk kembali ke posisinya untuk membantu.

Llorente tidak terlalu menderita di babak kedua karena penguasaan bola Spanyol berhasil menghambat Maroko yang mulai kelelahan setelah memainkan begitu banyak permainan tanpa bola.

Tetapi Walid Reragui mengatur Maroko dengan luar biasa, dua garis pertahanan agresif yang ketat dengan panik menutup ruang dan mencoba melakukan serangan balik.

Ada peluang bagi Spanyol di babak kedua, tetapi tidak banyak, dan tidak jelas, dan masalah yang coba dipecahkan oleh Enrique tanpa keberhasilan yang konsisten muncul kembali; bagaimana mendobrak pertahanan terorganisir lawan meski mendominasi penguasaan bola.

Sebelum lawan Maroko, masing-masing dari empat pertandingan sistem gugur terakhir La Furia Roja di turnamen besar dilakukan dengan perpanjangan waktu, jadi hampir pasti pertandingan berakhir imbang setelah 90 menit.

Kemudian menyusul 30 menit hambar lainnya di mana Spanyol memiliki semua penguasaan bola dan gagal merepotkan kiper Maroko yang bermain untuk Sevilla, Yassine Bono, yang telah memenangkan trofi Zamora sebagai stopper terbaik di kompetisi LaLiga musim lalu dan tampaknya ditakdirkan untuk menggagalkan negara tempatnya berkarier.

Permainan berlanjut adu penalti dan Spanyol pun hancur berkeping-keping. Tiga penendang penalti mereka gagal, juara dunia 2010 itu akhirnya tersingkir oleh aksi dingin Hakimi.

Pria asal selatan Madrid yang berbicara bahasa Spanyol dengan aksen yang sama dengan Iker Casillas ini adalah pria yang menyingkirkan negara kelahirannya dari Piala Dunia.

Pembenaran untuk Hakimi dan pilihan hidupnya, dia bermain dengan urgensi dan keyakinan seseorang yang mengetahui nilai dirinya yang sebenarnya.

 

Berbicara di podcast GegenPod Optus Sport minggu ini, mantan striker Liga Premier, Michael Bridges mengatakan: "Hakimi benar-benar sensasional. Dia benar-benar aneh. Terakhir kalinya saya melihat seseorang menempuh jarak yang dia lakukan di Piala Dunia adalah Cafu asal Brasil yang biasa naik turun lapangan."

Dalam istilah sepakbola, Achraf Hakimi memang orang aneh. Dia bisa saja mewakili Spanyol, dengan mudah. Tetapi dia memutuskan untuk tidak melakukannya, mendengarkan suara kecil itu jauh di dalam dirinya.

Ketika ditanya mengapa dia tidak ingin mewakili Spanyol, bek kanan itu menjawab: “Tidak ada yang spesifik, hanya bukan itu yang saya rasakan. Karena bukan bagaimana saya dibesarkan dan apa yang saya alami di rumah, yaitu budaya Arab, menjadi orang Maroko. Dengan siapa saya ingin berada di sini (Qatar)."

Pada akhirnya keputusan hidup Hakimi itu akan diterima oleh anak-anak imigran di seluruh dunia. Bersyukur selamanya untuk negara kelahiran mereka, dan selamanya terhubung dengan akar orangtua mereka.***

Berita Timnas Maroko Lainnya:

Piala Dunia 2022: 3 Hal yang Membuat Maroko Layak Lolos ke Perempat Final

Piala Dunia 2022: Achraf Hakimi, Man of The Match Laga Kanada vs Maroko

VIDEO: Indahnya Hubungan Spesial Kylian Mbappe dan Achraf Hakimi

Source: Optus Sport

RELATED STORIES

Presiden FIFA Gianni Infantino Sebut Fase Grup Piala Dunia 2022 yang Terbaik dalam Sejarah

Presiden FIFA Gianni Infantino Sebut Fase Grup Piala Dunia 2022 yang Terbaik dalam Sejarah

Presiden FIFA Gianni Infantino memberikan penilaian terkait Piala Dunia 2022 yang telah berjalan ini.

Piala Dunia 2022: Maroko Tim Keempat asal Afrika yang Tembus Perempat Final World Cup

Piala Dunia 2022: Maroko Tim Keempat asal Afrika yang Tembus Perempat Final World Cup

Maroko menjadi tim Afrika keempat yang mampu mencapai 8 besar Piala Dunia setelah menumbangkan Spanyol (6/12/2022).

Piala Dunia 2022: Postingan Sofyan Amrabat Dinilai Berlebihan dalam Merayakan Kemenangan Maroko

Piala Dunia 2022: Postingan Sofyan Amrabat Dinilai Berlebihan dalam Merayakan Kemenangan Maroko

Sofyan Amrabat mendapatkan kritik terkait ilustrasi yang ditampilkannya dalam media sosial terkait kemenangan Maroko atas Spanyol.

Piala Dunia 2022: Tampil Impresif bersama Maroko, Sofyan Amrabat Dilirik Klub Liga Inggris

Sofyan Amrabat kabarnya dipantau sejumlah klub Liga Inggris setelah penampilan apiknya bersama Maroko di Piala Dunia 2022.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

cover bursa transfer Liga 1.

Liga 1

Update Bursa Transfer Liga 1 Menuju Musim 2025-2026

Aktivitas keluar-masuk pemain dan jajaran pelatih tim 18 klub Liga 1 2025-2026 pada awal musim, yang diperbaharui berkala.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 04:52

Kompetisi futsal putri kasta tertinggi di Indonesia untuk musim terbaru, Women Pro Futsal League 2024-2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

Women Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Women Pro Futsal League 2024-2025 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 04:48

Logo baru kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2023-2024 terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 04:45

Team Vitality. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Pemain Team Vitality Sebut Indonesia Kekurangan Kompetisi Ladies

Team Vitality sendiri baru menjalani satu kompetisi ladies saja di tahun ini yakni Battle of Gamehers.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 04:39

PMSL SEA Summer 2025. (PUBG Mobile)

Esports

Daftar 16 Tim di Grand Final PMSL SEA Summer 2025

Dari 16 tim, tujuh (7) tim merupakan perwakilan dari Indonesia di PMSL SEA Spring 2025.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 04:39

 Enzo Fernandez, pesepak bola Chelsea. (Dede Mauladi/Skor.id)

World

Hasil Piala Dunia Antarklub: Chelsea Menang, Boca Imbang

Chelsea menang dan Boca Juniors imbang lawan Benfica menghiasi hasil Piala Dunia Antarklub 2025 hari ini.

Thoriq Az Zuhri | 17 Jun, 02:58

Trofi baru Piala Dunia Antarklub FIFA didesain inovatif dengan sarat makna. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Dunia Antarklub 2025, yang akan diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 17 Jun, 02:58

Adrian Wibowo, pemain keturunan Indonesia yang membela LA FC. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Tak Main vs Chelsea, Adrian Wibowo Menanti Kesempatan Main

Penyerang Los Angeles FC, Adrian Wibowo, masih menanti kesempatan bermain usai tak turun lawan Chelsea di Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 23:32

Inter Milan dikabarkan sepakat dengan Cristian Chivu sebagai pengganti Simone Inzaghi. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Monterrey vs Inter Milan di Piala Dunia Antarklub 2025

Berikut ini adalah prediksi pertandingan dan link live streaming Monterrey vs Inter Milan dalam laga Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 23:10

Piala Dunia Esports alias Esports World Cup. (Hendy Andika/Skor.id)

Esports

Daftar Tim Mobile Legends yang Sudah Lolos MSC 2025

Mid-Season Cup 2025 alias MSC 2025 akan segera bergulir, ini deretan tim Mobile Legends yang sudah lolos.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jun, 22:47

Load More Articles