Erling Haaland dan Darwin Nunez, Menandai Kembalinya Tren Bomber Jangkung di Liga Inggris

Dewi

Editor:

  • Satu dekade lalu terdapat lebih dari 30 penyerang dengan tinggi 185 cm atau lebih meramaikan Liga Inggris.
  • Angka ini terus berkurang seiring berubahnya gaya bermain tim-tim peserta dalam beberapa tahun terakhir.
  • Liverpool dan Manchester City mungkin akan mengembalikan tren striker jangkung dengan kehadiran Erling Haaland dan Darwin Nunez.

SKOR.id - Striker bertubuh jangkung pernah mendominasi Liga Inggris. Mereka aktif meneror lini belakang lawan, tapi penyerang tipe ini mulai langka dalam satu dekade terakhir.

Pernah terdapat 30 penyerang tengah dengan tinggi 6 kaki (183 cm) atau lebih menghuni Liga Inggris 2011-2012, namun angka tersebut terus mengalami penurunan hingga kurang dari setengahnya di musim lalu.

Catatan ini dipengaruhi karena adanya perubahan gaya bermain sepak bola Inggris dalam beberapa musim terakhir.

Tidak hanya mengandalkan striker jangkung, tapi kini bayak tim-tim yang mengadopsi penguasaan bola dan counter-pressing, sehingga kebutuhan akan target man yang mampu berduel dengan bek lawan dan hanya menunggu bola di garis terdepan mulai memudar.

Namun kehadiran Erling Haaland di Manchester City dan Darwin Nunez di Liverpool, kemungkinan akan mengembalikan kenangan bomber jangkung di Liga Inggris.

Dengan tinggi masing-masing 195 cm dan 187 cm, maka bukan tidak mungkin tren merekrut penyerang jangkung kembali muncul.

“Dulu di Liga Inggris, ada asumsi bahwa penyerang akan berhadapan dengan bek tengah dengan postur besar dan fisik yang kuat, sehingga klub melirik postur tubuh saat mencari pemain,” ujar analis Ai Abacus, Andy Forrester.

“Namun karena tim kini lebih memainkan penguasaan, maka permain sepak bola direct berkurang beberapa tahun terakhir. Sekarang, setidaknya sepuluh dari 20 tim Liga Ingris berusaha memulai permainan dari belakang.”

Tapi dengan kehadiran Haaland dan Nunez, memungkinkan mitos bahwa sepak bola Inggris diisi penyerang-penyerang jangkung kembali mencuat.

Erling Haaland dan Darwin Nunez memiliki fisik yang membuat para bek lawan waspada.

Tak hanya unggul dari segi postur, mereka juga memiliki skill, pergerakan, dan mentalitas sebagai bomber mengerikan yang siap jadi mimpi buruk lawan.

Haaland (21 tahun) mengemas 59 gol dalam 65 penampilan untuk Borussia Dortmund di Bundesliga Jerman. Sementara musim lalu, Nunez melesakkan 26 gol hanya dalam 28 pertandingan Primeira Liga untuk Benfica di Portugal.

Mereka ini tipe pemain yang senang melakukan counter-press, namun tidak terlalu tertarik turun ke belakang mencari bola. Mereka lebih banyak bekerja di ujung depan tim. Itulah mengapa Erling Haaland mendominasi area penalti.

Di musim 2020-2021, Manchester City memenangkan Liga Inggris tanpa penyerang murni, dan Pep Guardiola lebih banyak menerapkan ‘false nine’.

Sementara di musim lalu, Gabriel Jesus menjadi salah satu tonggak sukses the Citizens, meski hanya mengemas delapan gol dari 28 penampilan.

Menambah Erling Haaland di skuad akan membuat Manchester City makin mengerikan. Transfer Haaland kemudian diikuti oleh keberhasilan Liverpool mengakuisisi Nunez.

Ini adalah contoh lain bahwa Pep Guardiola dan Jurgen Klopp ‘saling memanasi’ untuk mencapai level penampilan yang sulit dikejar tim lain.

Darwin Nunez adalah tipe pekerja keras. Dia juga akan berusaha memaksimalkan umpan lambung akurat dari Virgil van Dijk sebelum melakukan tugas utamanya mencetak gol.

Tak hanya itu, pemain Uruguay ini juga andal dalam bola-bola atas. Dia memiliki modal postur jangkung untuk berduel dengan para bek lawan di area penalti serta tidak pernah terlihat takut mendapatkan bola.

Meski memiliki catatan gol impresiif di musim lalu, lini depan yang diisi Mohamed Salah (23 gol di Liga Inggris), Diogo Jota (15), dan Sadio Mane (16), beberapa kali tampak kesulitan mencetak gol walau mereka mendominasi permainan.

Contohnya saat Liverpool bermain imbang 1-1 dengan Tottenham Hotspur, laga yang memiliki peran signifikan dalam persaingan gelar.

Di laga tersebut, skuad Klopp mencatat 46 umpan silang, paling banyak dilakukan oleh sebuah tim di musim 2021-2022, namun mereka gagal merobek jala Hugo Lloris.

Jadi ini mungkin bukan masalah penampilan, tapi postur pemain depan. Kehadiran Darwin Nunez bisa menawarkan solusi.

Penyerang Jangkung Bermunculan

Liga Inggris kembali didominasi penyerang-penyerang jangkung seperti Wout Weghorst di Burnley, Chris Wovd di Newcastle United, dan Christian Benteke di Crystal Palace.

Ini mengingatkan kepada masa lalu di mana ada Peter Crouch di Stoke City, Steve Mounie dan Laurent Depoitre di Huddersfield, Andy Carroll di West Ham United, dan Victor Anichebe di Sunderland.

Tim-tim besar juga pernah memakai jasa pemain jangkung, Didier Drogba di Chelsea dan Edin Dzeko di Manchester City. Dibarengi dengan teknik fantastis, mereka selalu jadi mimpi buruk lawan.

Kini, setelah penyerang bertubuh mungil menjadi pusat atensi di beberapa musim ke belakang, kehadiran Erling Haaland dan Darwin Nunez bisa menjadi penanda kembalinya era striker jangkung.

Mereka akan menjadi penyerang tengah tradisional, dengan sistem bermain yang tidak tradisional alias mengandalkan penguasaan bola.

Manchester City dan Liverpool menunjukkan permainan gemilang musim lalu, baik di Liga Inggris dan Liga Champions.

Tambahan Erling Haaland dan Darwin Nunez membuat pecinta sepak bola penasaran dengan apa yang akan mereka tampilkan ke depannya.

Berita Liga Inggris Lainnya

Erling Haaland vs Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi saat Berusia 21 Tahun

Gegara Presiden Benfica Keracunan Makanan, Manchester United Batal Gaet Darwin Nunez 

 

Source: Daily Mail

RELATED STORIES

VIDEO: Gol-gol Sebastien Haller Musim 2021-2022

VIDEO: Gol-gol Sebastien Haller Musim 2021-2022

Berikut ini adalah kumpulan gol-gol terbaik Sebastain Haller di Ajax Amsterdam pada musim 2021-2022.

Ruang Ganti Manchester United Panas, Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire Berselisih

Ruang ganti Manchester United dikabarkan sedang panas karena perselisihan dua pemainnya.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Anggota Komite Eksekutif PSSI yang sekaligus menjadi Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji.

Timnas Indonesia

Rivaldo Pakpahan ungkap Pesan dari Manajer Timnas Indonesia

Manajer Timnas U-22 Indonesia, Sumardji, memberikan pesan menyentuh kepada Rivaldo Pakpahan dan rekan-rekan usai gagal di SEA Games 2025.

Thoriq Az Zuhri | 13 Dec, 23:31

Barcelona hadapi Osasuna di La Liga 2025-2026. (Hendy Andika/Skor.id)

La Liga

5 Fakta Laga Barcelona vs Osasuna, Pedri Lampaui Rekor Lionel Messi

5 fakta pertandingan Barcelona vs Osasuna di La Liga 2025-2026, Pedri lampaui rekor Lionel Messi.

Pradipta Indra Kumara | 13 Dec, 23:18

Indra Sjafri. (Hendy Andika/Skor.id).

Timnas Indonesia

Indra Sjafri: Maaf, dan Saya Bertanggung Jawab Penuh

Permintaan maaf dan mengatakan ia bertanggung jawba penuh dikatakan pelatih Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri, soal kegagalan di SEA Games 2025.

Thoriq Az Zuhri | 13 Dec, 23:13

Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny, dengan seragam klub asal Inggris Oxford United. (Foto: Instagram Ole Romeny/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Statistik Ole Romeny Kali Pertama Jadi Starter Oxford United

Jadi starter kali pertama untuk Oxford United dirasakan oleh Ole Romeny, bagaimana statistiknya pada laga ini? Mari kita lihat lebih dalam.

Thoriq Az Zuhri | 13 Dec, 22:40

Enzo Maresca, pelatih Chelsea. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Inggris

Menerka Maksud Enzo Maresca soal 48 Jam Terburuk di Chelsea

Selama melatih Chelsea, 48 jam sebelum kemenangan lawan Everton adalah bagian terburuk yang dialami Enzo Maresca. Apa maksudnya?

Thoriq Az Zuhri | 13 Dec, 22:27

Bintang Liverpool, Mohamed Salah. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

5 Fakta usai Mohamed Salah Kembali Bermain untuk Liverpool

Mohamed Salah akhirnya kembali bermain untuk Liverpool, mari simak fakta-fakta yang terjadi dalam laga kontra Brighton.

Thoriq Az Zuhri | 13 Dec, 22:14

Game PUBG Mobile. (Abdul Rohim/Skor.id)

Esports

Melihat Peluang Alter Ego Ares Juara PMGC 2025

Di turnamen PUBG Mobile dunia, PMGC 2025, bagaimana peluang Alter Ego Ares jadi juara? Simak selengkapnya berikut ini.

Thoriq Az Zuhri | 13 Dec, 21:54

PUBG Mobile Global Championship atau PMGC (Yusuf/Skor.id)

Esports

PUBG Mobile PMGC 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

PMGC 2025 alias PUBG Mobile Global Championship dimulai, berikut ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkapnya.

Thoriq Az Zuhri | 13 Dec, 21:41

medali sea games 2025

Other Sports

Update Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025 di Thailand

Tabel perolehan medali SEA Games 2025 yang terus diperbarui sepanjang berjalannya event.

Teguh Kurniawan | 13 Dec, 19:46

voli di sea games 2025

Other Sports

Voli SEA Games 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen cabor voli indoor di SEA Games 2025 yang terus diperbarui selama berjalannya event.

Teguh Kurniawan | 13 Dec, 19:41

Load More Articles