Daftar Bola Resmi Piala Dunia dari Masa ke Masa, Ada yang Dibenci

Pradipta Indra Kumara

Editor:

  • Daftar bola resmi Piala Dunia dari masa ke masa, terbaru adalah Al Rihla.
  • Bola Piala Dunia yaang terkenal adalah T-Model dan Tiento pada edisi 1930.
  • Bola resmi Piala Dunia memiliki banyak cerita dan mengalami berbagai perkembangan.

SKOR.id - Bola resmi menjadi salah satu ciri khas yang hadir dan menjadi sorotan yang menarik dalam setiap edisi Piala Dunia.

Sejak pertama kali digelar tahun 1930 di Uruguay, Piala Dunia memiliki model bola berbeda yang dipakai di setiap gelaran.

Setiap edisi pun memiliki karakter tersendiri, ditambah adanya perkembangan bola resmi Piala Dunia dari masa ke masa.

Berikut ini daftar bola resmi Piala Dunia dari masa ke masa:

1. T-Model, Piala Dunia 1930

Sebelum menggunakan bola-bola dari Adidas, era awal Piala Dunia memunculkan T-Model yang dibuat dari kulit.

Selain T-Model yang merupakan produksi dari Uruguay, pada laga final Piala Dunia 1930 digunakan pula bola bernama Tiento yang dibawa Argentina.

Tiento yang dibawa Argentina dipakai pada babak pertama, dan berhasil membuat Tim Tango unggul pada babak pertama.

Lalu baru menggunakan T-Model pada babak kedua, dan hasil akhirnya pun menjadi 4-2 untuk kemenangan Uruguay.

2. Federale 102, Piala Dunia 1934

Empat tahun kemudian pada Piala Dunia 1934 di Italia, bola yang dipakai adalah Federale 102.

Federale 102 diproduksi oleh ECAS (Ente Centrale Approvvigionamento Sportivi) yang berasal dari Roma.

Bola ini tersusun dari 13 polygonal panel yang dipotong dan disusun secara sempurna dengan jahitan tangan, yang merupakan inovasi karena bola pada saat itu menggunakan 12 panel.

Tali kulit yang biasanya digunakan diganti menggunakan bahan kapas berwarna coklat yang lebih lembut.

3. Allen, Piala Dunia 1938

Bola Piala Dunia 1938, Allen, memiliki kemiripan dengan Federale 102, karena juga menggunakan 13 panel, ditambah tali kapas berwarna putih.

Pembuatan Allen masih menggunakan jahitan tangan, seperti bola pendahulunya, dan harus digelembungkan oleh orang yang ahli.

Jika penutupan tali bola tidak tepat, maka bola tidak menjadi bulat sempurna, sehingga memberikan pengaruh pada pergerakan bola.

4. Duplo T, Piala Dunia 1950



Setelah terjeda karena Perang Dunia II, Piala Dunia akhirnya kembali digelar di Brasil dan menghadirkan Duplo T sebagai bola resmi.

Duplo T tersusun dari 12 panel identik, tetapi panel bola ini lebih melengkung. Bola ini berwarna coklat dan juga masih menggunakan jahitan tangan.

FIFA mengizinkan pabrikan Superball mencetak merek pabrikan tersebut di bola yang dipakai pada Piala Dunia 1950, sekaligus bola mengenalkan katup saluran udara pertama.

5. Swiss World Champion, Piala Dunia 1954

Piala Dunia 1954, menggunakan Swiss World Champion, yang terdiri dari 18 panel dengan tepi zigzag, saling mengunci secara sempurna.

Swiss World Champion juga menjadi bola pertama yang menggunakan 18 panel sebagai penyusunnya.

Bola ini diproduksi oleh Kost Sport, Basel, yang merupakan produksi asli Swiss.

6. Top Star, Piala Dunia 1958

Gelaran Piala Dunia 1958 di Swedia memunculkan  Top Star, yang memiliki desain populer pada masa itu,

Top Star diproduksi oleh Sydsvenska Lader och Remfabriken, dan bola tersebut terdiri dari panel panjang dan pendek.

Bola ini mengalami perkembangan secara teknologi, karena telah diberi lapisan lilin anti air yang membuat bola lebih tahan air.

7. Crack, Piala Dunia 1962

Desain Crack pada Piala Dunia 1962 di Cile mengalami banyak perkembangan dan inovasi, menggunakan 18 panel poligon tidak beraturan dengan tiga bentuk berbeda: heksagonal, persegi panjang, dan heksagonal melengkung.

Crack memiliki katup lateks baru, sehingga udara di dalam bola tertahan lebih lama dan bentuk bola bertahan lebih baik. Namun, lapisan warna pada bola ini tak bertahan lama.

8. Challenge 4-Star, Piala Dunia 1966

Piala Dunia 1966 di Inggris memunculkan Challenge 4-Star, yang diproduksi oleh Slazenger. Bola ini terbuat dari kulit berkualitas tinggi den seluruhnya dijahit dnegan tangan.

Bola ini terdiri dari 25 panel persegi panjang, disatukan dengan cara yang sangat mirip dengan bola tahun 1958, hanya berbeda panel katup.

9. Adidas Telstar, Piala Dunia 1970



Sejarah tercipta pada Piala Dunia 1970 di Meksiko, saat Adidas secara resmi menyuplai bola resmi, Telstar. Selain itu Telstar menjadi bola hitam putih pertama yang dipakai.

Selain itu Telstar juga menjadi bola pertama yang terdiri dari 32 panel (20 heksagonal reguler putih, dan 12 pentagonal reguler putih).

10. Telstar Durlast, Piala Dunia 1974

Bola edisi Piala Dunia 1974 di Jerman sebenarnya tak mengalami perubahan dibanding desain Piala Dunia sebelumnya, namun hal itu menjadi bukti kesuksesan Telstar.

Bola edisi kali ini mendapapat lapisan polyurethane yang lebih baik sebagai lapisan antiair.

11. Tango, Piala Dunia 1978

Piala Dunia 1978 di Argentina memiliki bola resmi bernama Adidas Tango, yang nantinya model dasar ini terus digunakan di berbagai ajang, hingga gelaran EURO 2000.

Desainnya terdiri dari 20 segitiuga hitam yang melengkung, dan masing-masing dicetak ke permukaan berwarna putih dalam panel heksagonal.



12. Tango Espana, Piala Dunia 1982

Mengikuti kesuksesan Tango, pada edisi Piala Dunia 1982 di Spanyol, muncul varian Tango Espana.

Adidas tak melakukan perubahan signifikan, bola Tango Espana juga masih terdiri dari 32 panel yang dijahit tangan.

13. Azteca, Piala Dunia 1986

Pada bola Piala Dunia 1986 di Meksiko, Adidas memberikan penghargaan kepada negara penyelenggara dengan memberikan nama dan motif yang yang berhubungan dengan mereka.

Diberi nama Azteca, bola ini terbuat dari bahan sintetism sehingga bola segera kembali ke bentuknya setelah ditendang, serta dapat bertahan lama dan tahan dalam kondisi basah.

14. Etrusco Unico, Piala Dunia 1990



Seperti varian Tango sebelumnya, di Piala Dunia 1990 Italia ini, memiliki nuansa khas tuan rumah dengan dekorasi berbentuk singa Etruska.

Meski tahan air karena terdiri dari beberapa lapisan, bola ini dituduh menjadi biang keladi minimnya gol yang tercipta sepanjang Piala Dunia 1990.

15. Questra, Piala Dunia 1994

Questra, atau Quest of Stars yang berarti pencarian bintang, sebagai penghormatan 25 tahun misi Apollo 11 Amerika Serikat, ketika manusia pertama kali menginjakkan kaki di Bulan.

Bola ini dibuat dari lima material berbeda, dan menjadi bola hitam putih terakhir yang menggunakan panel klasik Tango di Piala Dunia.

16. Tricolore, Piala Dunia 1998

Tricolore menampilkan warna putih, merah, dan biru yang merupakan warna bendera Prancis, ditambah motif ayam jantan sebagai lambang kebanggan mereka.

Bola ini juga tercover motif heksagonal kecil, dan Tricolore diklaim sangat fleksibel saat ditendang.

17. Fevernova, Piala Dunia 2002

Bola untuk Piala Dunia yang digelar di Korea Selatan dan Jepang ini disebut sebagai transisi bola modern dan klasik di ajang tersebut.

Meski masih mempertahankan 32 panel, namun bola ini tak lagi menggunakan panel Tango yang populer. Bola ini mengalami peningkatan kualitas material, dan terdiri dari banyak lapisan tetapi lebih tipis.

18. Teamgeist, Piala Dunia 2006

Ketika Piala Dunia digelar di negara asal Adidas, Jerman, mereka meluncurkan bola baru yang hanya terdiri dari 14 panel. Pengurangan panel ini diklaim bisa meningkatkan akurasi tembakan.

Pada laga final Piala Dunia 2006 yang digelar di Kota Berlin, muncul varian Teamgeist berwarna emas.

19. Jabulani, Piala Dunia 2010



Pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, diperkenalkanlah Jabulani, yang berarti merayakan dan bersenang-senang.

Bola ini memiliki 11 warna, yang melambangkan 11 pemain di lapangan, 11 bahasa, serta 11 koloni di Afrika selatan.

Bola ini hanya memiliki delapan panel, dan tidak terlalu disukai para pemain karena sulit diprediksi.

20. Brazuca, Piala Dunia 2014

Belajar dari masalah yang terjadi pada Jabulani, Adidas kemudian melakukan banyak tes dan persiapan sebelum menciptakan Brazuca untuk Piala Dunia di Brasil.

Nama Brazuca merupakan hasil voting suporter, yang bisa diartikan sebagai cara hidup masyarakat Brasil. Bola ini punya enam panel yang merupakan simbol gelang harapan tradisional multi-warna yang dikenakan di negara ini.

21. Telstar 18, Piala Dunia 2018

Model Telstar 18 pada Piala Dunia di Rusia ini merujuk kepada model original dan klasik pada Telstar tahun 1970-an. yang berwarna hitam dan putih.

Model ini tentu lebih futuristik dengan desain terbaru, dilengkapi dengan chip NFC yang membuat pemiliknya bisa berinteraksi dengan bola menggunakan smartphone mereka. Bola ini juga bisa didaur ulang.

22. Al Rihla, Piala Dunia 2022

Bola resmi Piala Dunia 2022 telah dirilis dan diberi nama Al Rihlya, yang berarti perjalanan dalam bahasa Arab.

Proses pembuatan bola ini disebut sangat memperhatikan lingkungan, dan diklaim memberikan tingkat akurasi dan keandalan tertinggi di lapangan, sebagian karena bentuk baru pada panel dan tekstur permukaannya.

Berita Piala Dunia 2022 Lainnya:

Ini Alasan Bintang Shonan Belmare Shuto Machino Masuk Skuad Piala Dunia 2022

Kisah Dua Saudara di Piala Dunia 2022, Inaki Williams di Tim Ghana dan Nico Williams di Spanyol

 

Source: Worldcupballs.info

RELATED STORIES

Meski Diskors dari Piala Dunia 2022, Rusia Ngotot Ingin ke Qatar, Ngapain?

Meski Diskors dari Piala Dunia 2022, Rusia Ngotot Ingin ke Qatar, Ngapain?

Setelah 26 hari FIFA memutuskan Rusia diskors dari Piala Dunia 2022, Federasi Sepak Bola Rusia, RFU, bersikeras mereka berhak ikut Kongres FIFA di Doha.

Best XI Pemain Bintang yang  Absen di Piala Dunia 2022

Best XI Pemain Bintang yang Absen di Piala Dunia 2022

Berikut ini adalah best XI pemain bintang yang absen di Piala Dunia 2022.

Jawaban Exco FIFA soal Italia Gantikan Iran di Piala Dunia 2022

Jawaban Exco FIFA soal Italia Gantikan Iran di Piala Dunia 2022

Anggota Exco FIFA, Evelina Christillin, menegaskan pihaknya tidak pernah membahas pengeluaran Iran dari Piala Dunia 2022 setelah melarang penggemar wanita masuk ke Stadion, sementara gagasan membawa Italia ke turnamen adalah sebuah utopia.

VIDEO: Di Balik Layar Peluncuran Al Rihla, Bola Resmi Piala Dunia 2022

VIDEO: Di Balik Layar Peluncuran Al Rihla, Bola Resmi Piala Dunia 2022

Cuplikan video di belakang layar peluncuran bola resmi Piala Dunia 2022, Al Rihla.

Link Live Streaming Qatar vs Ekuador di Piala Dunia 2022

Link Live Streaming Qatar vs Ekuador di Piala Dunia 2022

Link live streaming pertandingan Piala Dunia antara Qatar menghadapi Ekuador pada Minggu (20/11/2022) malam WIB.

VIDEO: Aksi Lionel Messi dan Angel Di Maria saat Bawa Argentina Pukul UEA 5-0

VIDEO: Aksi Lionel Messi dan Angel Di Maria saat Bawa Argentina Pukul UEA 5-0

Video Lionel Messi dan Angel Di Maria dari balik layar saat bawa Argentina cukur UEA 5-0 pada Rabu (16/11/2022).

10 Laga Seru di Fase Grup Piala Dunia 2022

10 Laga Seru di Fase Grup Piala Dunia 2022

Ada 10 pertandingan menarik yang wajib ditonton dalam fase grup Piala Dunia 2022 yang akan digelar mulai Minggu (20/11/2022).

Otoritas Data Uni Eropa Sarankan Fans Tidak Unduh Aplikasi Piala Dunia 2022 Bikinan Qatar

Otoritas Data Uni Eropa Sarankan Fans Tidak Unduh Aplikasi Piala Dunia 2022 Bikinan Qatar

DPAs Uni Eropa memperingatkan fans sepak bola untuk tidak mengunduh aplikasi Piala Dunia 2022 bikinan Qatar karena berisiko.

Piala Dunia 2022: Qatar Resmi Larang Bir dan Minuman Beralkohol di Stadion

Piala Dunia 2022: Qatar Resmi Larang Bir dan Minuman Beralkohol di Stadion

Qatar resmi melarang bir dan minuman beralkohol lainnya di Stadion tempat digelarnya Piala Dunia 2022.

Piala Dunia 2022: Wasit Italia Daniele Orsato Bakal Pimpin Laga Pembuka Qatar vs Ekuador

Piala Dunia 2022: Wasit Italia Daniele Orsato Bakal Pimpin Laga Pembuka Qatar vs Ekuador

Wasit Italia, Daniele Orsato akan memimpin pertandingan pembuka Piala Dunia 2022 antara Qatar vs Ekuador.

Link Live Streaming Opening Ceremony Piala Dunia 2022

Link Live Streaming Opening ceremony Piala Dunia 2022 yang akan digelar pada 20 November 2022 sekitar pukul 21.00 WIB.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

cover reza arya pratama.jpg

Timnas Indonesia

Pulang dari Timnas Indonesia, Kiper PSM Dapat Ilmu dari Maarten Paes dan Emil Audero

Kiper PSM, Reza Arya Pratama, mengungkapkan ilmu yang didapatkannya dari Maarten Paes dan Emil Audero.

Rais Adnan | 17 Jun, 12:28

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putra, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Persaingan Menghindari Degradasi dan Lolos Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025

Kuda Laut Nusantara FC dan Halus FC masih mungkin terdegradasi sekaligus lolos ke Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 11:49

Sepak Bola ASEAN (Dede Mauladi/Skor.id)

World

Dua Klub Asing Ikuti Liga Malaysia 2025-2026, Ada dari Korea Selatan

Dua kasta kompetisi Liga Malaysia musim 2025-2026 bakal lebih berwarna lantaran ada dua klub asing yang berpartisipasi.

Rais Adnan | 17 Jun, 11:39

Menpora Dito Ariotedjo.

Esports

Menpora Sanjung Euforia Grand Final MPL ID Season 15

Dito Ariotedjo menyebut suasana di Grand Final MPL ID Season 15 mirip dengan olahraga lain seperti sepak bola dan bulu tangkis.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:25

eLigue 1 Tour. (FC Mobile)

Esports

Ligue 1 dan FC Mobile Buat Kompetisi Resmi di Indonesia Bertajuk eLigue 1 Tour

Turnamen ini didedikasikan bagi komunitas pemain FC Mobile di seluruh Indonesia.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:13

Arema FC.jpg

Liga 1

Anggap Serius Piala Presiden 2025, Arema FC Ingin Pertahankan Gelar Juara

Arema FC sudah memulai latihan bersama atau tim sebagai persiapan Piala Presiden 2025 mulai Senin (16/6/2025).

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 10:07

Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

PON Bela Diri Akan Digelar untuk Pertama Kalinya, KONI Gandeng Djarum Foundation

PON Bela Diri 2025 mempertandingkan 10 cabang olahraga bela diri di GOR Djarum Kaliputu, Kudus, pada Oktober mendatang.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 08:48

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat. (Grafis: Skor.id)

Timnas Indonesia

Ingin Cetak Sejarah bersama Timnas Indonesia, Denny Landzaat Tolak Ajax

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat, menegaskan komitmennya bersama skuad Garuda.

Rais Adnan | 17 Jun, 08:46

Timnas putri U-19 Myanmar vs Timnas putri U-19 Indonesia pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025 di Vietnam pada 18 Juni 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Myanmar vs Indonesia di Piala AFF Wanita U-19 2025

Kedua tim mirip jelang perebutan peringkat ketiga ASEAN U-19 Girls Championship 2025, Rabu (18/6/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 07:56

12 Alumni Liga TopSkor di Timnas U-23 Indonesia.

Liga TopSkor

Belasan Alumni Liga TopSkor Ikuti TC Timnas U-23 Indonesia

Total 12 Alumni Liga TopSkor akan menjadi bagian dalam pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia untuk persiapan berlaga di Piala AFF U-23 2025.

Nizar Galang | 17 Jun, 07:40

Load More Articles