Masjid Terbesar Jerman, Kontroversi Jersi, dan Usaha Menyatukan Koln

Thoriq Az Zuhri

Editor:

  • Jersi anyar musim depan klub Liga Jerman, FC Koln, mengandung siluet masjid.
  • Hal ini tak disenangi salah satu anggota klub mereka.
  • Kontroversi soal agama memang juga terjadi di Kota Koln.

SKOR.id - Usaha FC Koln untuk menyatukan kota lewat sebuah jersi sepak bola memiliki latar belakang panjang penuh kontroversi.

Koln, sebuah kota di Negara Bagian North Rhine-Westphalia, adalah salah satu kota terbesar di Jerman.

Dengan populasi terbesar keempat di Jerman, Koln juga merupakan kota terbesar di daerah metropolitan terbesar Jerman, lembah Rhine-Ruhr.

Koln tak hanya jadi tujuan urban masyarakat Jerman, tetapi juga tempat yang dituju para pencari kehidupan dari berbagai negara lain di dunia.

Hal ini membuat Koln diisi oleh berbagai macam masyarakat dengan berbagai latar belakang yang mereka miliki.

 

Salah satu hal yang kemudian bisa menyatukan mereka semua adalah sepak bola, dan klub terbesar dari kota ini bernama 1. FC Koln.

Beberapa hari lalu, FC Koln baru saja merilis jersi terbaru mereka untuk musim depan, hal yang kemudian memunculkan berbagai reaksi di kalangan fan.

Reaksi paling ekstrim ditunjukkan satu fan dengan mundur dari keanggotaan klub karena ia merasa jersi tersebut tak mencerminkan dirinya lagi.

Hal tersebut berkaitan dengan siluet masjid yang ada di jersi tandang dan ketiga FC Koln musim depan.

"Hari ini saya sadar bahwa Koln akan bermain dengan jersi yang mengandung siluet masjid. Saya akan keluar dari organisasi keagamaan Koln," tulis fan tersebut terhadap pihak klub.

FC Koln pun tak mempermasalahkan hal itu. Kehilangan satu orang anggota seolah tak berarti bagi klub berlogo kambing itu.

"Selamat berpisah dan terima kasih untuk pendapatnya," ujar FC Koln.

Mungkin apa yang dilakukan Koln sudah benar di mata mereka, karena apa yang klub lakukan hanyalah mencoba menyatukan kota lewat sepak bola.

Siluet Masjid dan Katedral

Siluet masjid yang ditampilkan Koln adalah Masjid Pusat Koln yang selesai dibangun pada 2017 lalu.

Dengan luas 4.500 meter persegi dan bisa menampung hingga 4000 jamaah, masjid ini adalah yang terbesar di Jerman dan salah satu yang terbesar di Eropa.

Bagi FC Koln, ini memang kali pertama ada siluet masjid dalam jersi mereka, tetapi sebenarnya siluet di jersi tersebut tak hanya terdapat masjid saja.

Siluet dalam jersi Koln mengandung banyak landmark Kota Koln yang lain, termasuk Katedral Koln. FC Koln memang lebih dikenal dengan lambang dan siluet Katedral Koln yang juga jadi bagian dari logo klub.

Katedral Koln mungkin adalah landmark paling terkenal serta paling dicintai dari kota ini dan sejak 1996 masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.

Katedral mulai dibangun pada 1284 dan baru selesai pada 1880, hal yang membuat masyarakat setempat menyebut katedral ini sebagai die ewige Baustelle alias situs konstruksi yang tak pernah berakhir.

 

Berpenduduk lebih dari satu juta orang, Koln memang didominasi oleh penganut agama Kristen.

Survei tahun 2015 menunjukkan bahwa 35,5 persen populasi Koln terafiliasi dengan Gereja Kristen Katolik, selain 15,5 persen penduduk penganut Kristen Evangelikal.

Meski begitu, selain Kristen yang sudah jadi agama dominan di Koln sejak dulu, akhir-akhir ini banyak agama lain yang masuk ke kota dibawa oleh para pendatang, tak terkecuali Islam.

Warga Turki jadi penyumbang terbesar, tercatat pada 2016, ada lebih dari 55 ribu penduduk Koln yang memegang paspor Turki.

Jumlah ini jauh lebih besar dari ekspatriat terbesar kedua di Koln, Italia, yang tercatat tak sampai berjumlah 20 ribu penduduk di sana.

Bahkan pada saat sensus penduduk pada 2011, tercatat bahwa sebanyak 11,2 persen penduduk Koln beragama Islam.

Hal ini pula yang membuat tak aneh apabila FC Koln memuat siluet masjid di jersi mereka, mengingat fan yang hadir ke stadion memang terdiri dari berbagai ras dan agama.

Meski begitu, kontroversi yang terjadi soal jersi ini sebenarnya mencerminkan apa yang terjadi juga di luar ranah sepak bola.

Bahasa Sepak Bola

Pembangunan Masjid Pusat Koln juga bukan tanpa kontroversi dengan tak sedikit pihak yang menentang pembangunan tersebut.

"Kami tak ingin membangun kampung Turki di sini, saya tahu soal Londonistan (aktivitas Islam di London) dan saya tak ingin itu terjadi di sini," ujar politisi lokal, Jorg Uckermann.

Banyak demo yang terjadi, juga protes dari penulis, Ralph Giordano, yang menganggap pembuatan masjid tersebut adalah "pernyataan perang" terhadap Koln yang dianggap sebagai "Kota Kristen".

Meski begitu, tak sedikit pula politisi lokal yang memang mendukung berdirinya masjid di sana, mengingat banyaknya warga Muslim di Koln.

 

 

Masjid ini didirikan oleh DITIB, salah satu organisasi Islam terbesar di Jerman, yang anggotanya kebanyakan berasal dari warga Turki.

Saat peresmian masjid baru, DITIB membuat kontroversi dengan tak mengundang Wali Kota Koln, Henriette Reker, hal yang dianggap sebagai kurangnya respek warga Turki terhadap warga lokal.

Panitia jutsru mengundang Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang meresmikan dan memberikan sambutan dalam acara tersebut, seperti semakin membuat panas hubungan yang ada antara warga muslim Turki dengan masyarakat setempat.

Hal ini pula yang mungkin coba ingin ditengahi oleh FC Koln lewat jersi baru mereka musim depan.

Mereka ingin menyatukan kota sebelum nanti bisa terpecah belah karena agama, jalannya lewat sepak bola.

Karena memang seperti agama, sepak bola juga adalah bahasa universal yang mungkin bisa dimengerti oleh semua manusia.

Hanya saja, memang tak semua manusia mengerti apa yang coba disampaikan oleh sepak bola, atau agama.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia

Berita Liga Jerman Lainnya:

FC Koln Tampilkan Siluet Masjid di Jersey Terbaru, Fan Protes

Wonderkid: Giovanni Reyna, Captain America yang Diperebutkan Inggris-Amerika Serikat

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

kevin diks - gladbach

National

Kevin Diks dan Emil Audero Senasib, Main Penuh dan Alami Kekalahan di Klub Berbeda

Hasil pemain Timnas Indonesia yang berkarier di luar negeri bersama klubnya pada Sabtu (13/12/2025) malam WIB.

Taufani Rahmanda | 13 Dec, 17:24

Malut United vs Persib Bandung dalam laga tunda pekan ke-12 Super League 2025-2026 yang digelar 14 Desember 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Malut United vs Persib di Super League 2025-2026

Laga tunda pekan ke-12 Super League 2025-2026, Minggu (14/12/2025) siang, Malut United dan Persib Bandung punya modal bagus.

Taufani Rahmanda | 13 Dec, 16:53

Zainudin Amali sebagai Wakil Ketua Umum PSSI. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Timnas Indonesia

Timnas U-22 Indonesia Gugur di SEA Games 2025, Zainudin Amali Jadi Sorotan Pengamat

Pengamat sepak bola, Binder Singh, secara terbuka menagih tanggung jawab Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali.

Taufani Rahmanda | 13 Dec, 16:09

12/2025). (Foto: Dok. Garuda Gemah Nusantara/Grafis: Skor.id)

National

Evan Dimas Ramaikan Festival Sepak Bola Rakyat di Labuan Bajo

Ratusan pesepak bola muda Labuan Bajo mengikuti coaching clinic bersama Evan Dimas.

Rais Adnan | 13 Dec, 16:03

Timnas putri Vietnam vs Timnas putri Indonesia di semifinal sepak bola putri SEA Games 2025 Thailand pada 14 Desember 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Vietnam vs Timnas Putri Indonesia di SEA Games 2025

Semifinal pertama sepak bola putri SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025) sore, Timnas putri Indonesia punya celah.

Taufani Rahmanda | 13 Dec, 15:36

Akademi Osasuna punya kontribusi untuk sepak bola Indonesia. (Foto: La Liga/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

Akademi Osasuna Terus Berkontribusi untuk Sepak Bola Indonesia

Akademi Osasuna, Tajonar, terus berkontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia.

Pradipta Indra Kumara | 13 Dec, 11:14

La Liga 2025-2026 (Liga Spanyol). (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

La Liga 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen La Liga 2025-2026 (Liga Spanyol), yang akan diperbarui seiring kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 13 Dec, 09:47

Liga Italia (Serie A) musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

Liga Italia 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Italia 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 13 Dec, 09:32

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga Inggris musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Inggris 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 13 Dec, 09:20

Timnas futsal putri Indonesia vs Timnas futsal putri Myanmar di Grup B futsal putri SEA Games 2025 Thailand pada 13 Desember 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

Timnas Futsal Putri Indonesia Lumat Myanmar, Lolos ke Semifinal SEA Games 2025

Hasil Timnas futsal putri Indonesia dalam Grup B futsal putri SEA Games 2025 pada Sabtu (13/12/2025) siang.

Taufani Rahmanda | 13 Dec, 08:46

Load More Articles