Skor 6: Prinsipal Tim Ferrari F1 dengan Masa Tugas Terlama

Tri Cahyo Nugroho

Editor:

  • Sepanjang turun di Formulaa 1, Ferrari sangat jarang memiliki prinsipal tim dengan masa tugas empat tahun atau lebih.
  • Mattia Binotto yang baru mundur dari posisi Prinsipal Tim Ferrari F1 termasuk salah satu yang cukup lama memimpin.
  • Jean Todt menjadi Prinsipal Tim Ferrari F1 tersukses dan terlama dalam sejarah tim.

SKOR.id – Scuderia Ferrari merupakan satu-satunya tim sekaligus pabrikan yang tidak pernah absen di Kejuaraan Dunia Formula 1 sejak kali pertama digelar pada 1950.

Setengah abad lebih turun di ajang balap jet darat, pabrikan asal Maranello, Italia, itu menjadi tim tersukses dengan menjadi kolektor konstruktor (16) dan pembalap (15) terbanyak.

Dalam kurun waktu 52 tahun tersebut, tim Formula 1 Ferrari sudah dipimpin 22 orang yang dimulai Federico Giberti (1950–1951) sampai Mattia Binotto yang resmi mundur pada Selasa.

Menariknya, dari 22 prinsipal tim tersebut, hanya segelintir orang yang mampu mengemban tugas itu selama empat tahun atau lebih. Berikut enam Prinsipal Tim Ferrari dengan masa jabatan empat tahun atau lebih.

Jean Todt, 15 Tahun (1993-2007)

Berbekal pengalaman sebagai navigator reli serta Direktur Peugeot Talbot Sport, Jean Todt dipercaya menjadi General Manager Scuderia Ferrari pada 1993 dalam usia 47 tahun.

Pria asal Prancis itu berhasil membangun kembali Ferrari dari keterpurukan di era 1980-an sampai 1990-an – kalah bersaing dengan McLaren, Williams, hingga Benetton – dengan menarik sejumlah figur top seperti Ross Brawn (direktur teknis) dan Michael Schumacher (pembalap).

Selain sebagai prinsipal tim, Todt juga menjabat CEO dan penasihat khusus di Ferrari antara tahun 2004 sampai 2009. Hasilnya memang luar biasa.

Di bawah kepemimpinan Todt, Ferrari berhasil merebut total 14 gelar di Formula 1: 8 konstruktor (1999-2004, 2007, 2008) dan 6 pembalap lewat Schumi (2000-2004) dan Kimi Raikkonen (2007).

Tak pelak, Jean Todt pun menjadi prinsipal tim F1 tersukses sepanjang sejarah Ferrari. Usai mundur dari Ferrari, Todt dipercaya menjadi Presiden FIA selama dua periode antara Oktober 2009 sampai Desember 2021.

Marco Piccinini, 11 Tahun (1978-1988)

Tidak banyak yang mengenal pria asal Monako ini. Faktanya, Marco Piccinini dipercaya menjadi bos tim Ferrari F1 hingga 11 tahun!

Pada 1977, Piccinini ditunjuk langsung oleh Enzo Ferrari sebagai perwakilan untuk semua urusan di Formula 1. Tidak berapa lama, ia dipercaya menjadi “Direttore Sportivo” alias Direktur Sport Tim Ferrari.

Piccinini lantas dipercaya menjadi Direktur Motorsport Ferrari sekaligus Prinsipal Tim Ferrari Formula 1 pada 1978 sampai 1988.

Selama Piccinini menjadi penanggung jawab Ferrari di Formula 1, tim Kuda Jingkrak mampu merebut total 6 gelar juara dunia: 4 konstruktor (1977, 1979, 1982, 1983) dan 2 pembalap masing-masing lewat Niki Lauda (1977) dan Jody Scheckter (1979).

Saat menjadi bos Ferrari di F1, Piccinini menjadi salah satu pencetus Concorde Agreement, piagam yang mengatur peraturan serta aspek keuangan di Kejuaraan Dunia Formula 1. Sejak 1983 sampai 2016, Piccinini menjadi anggota Dewan Direktur Ferrari SpA.

Stefano Domenicali, 7 Tahun (2008-2014)

Bergabung dengan Ferrari pada 1995 sebagai kepala personel departemen olahraga yang juga mengurusi sponsor, untuk kemudian dipromosikan sebagai manajer tim pada Desember 1996.

Setelah sempat menjadi manajer logistik, pada 12 November 2007 Domenicali diminta menjadi Direktur Tim F1 Ferrari menggantikan Jean Todt. Ia lalu menjadi prinsipal tim pada 2008.

Di bawah kepemimpinan Domenicali, Ferrari berhasil memenangi gelar juara dunia konstruktor F1 pada 2008. Pada F1 2009, Ferrari terpuruk dengan hanya memenangi satu Grand Prix.

Pada 2010, Ferrari memenangi lima balapan dan finis ketiga konstruktor di belakang Red Bull Racing dan McLaren. Domenicali ikut mengantar Fernando Alonso finis P4 klasemen pembalap, dua tingkat di atas Felipe Massa, pada F1 2011.

Pada 2012, Ferrari berhasil merebut P2 pembalap dan konstruktor lewat Alonso. Juara dunia 2005 dan 2006 itu berhasil merebut tiga kemenangan pada musim tersebut.

Domenicali mundur dari posisi Prinsipal Tim Ferrari pada April 2014. Setelah menempati sejumlah posisi strategis di beberapa perusahaan mobil, Domenicali dipercaya sebagai CEO Formula One Group mulai F1 musim 2021 menggantikan Chase Carey.

Eugenio Dragoni, 5 Tahun (1962-1966)

Ketika Enzo Ferrari kehilangan sebagian besar personel top departemen balapnya pada akhir 1961, dia membutuhkan pengganti dan mempromosikan insinyur berusia 26 tahun Mauro Forghieri untuk mengepalai divisi balap dan mengangkat Eugenio Dragoni sebagai manajer tim.

Dragoni berasal dari keluarga kaya pengusaha parfum namun beralih ke balap sebagai karier. Dia menjalankan Scuderia Sant’Ambroeus sebelum dipanggil ke Ferrari, serta mengajak anak muda bernama Lorenzo Bandini untuk bergabung dengan Phil Hill dan Giancarlo Baghetti.

Tim harus menggunakan mesin lama pada 1962 sehingga Hill dan Baghetti pergi pada akhir musim. Ferrari lalu mempekerjakan John Surtees, Willy Mairesse, dan Lodovico Scarfiotti untuk bekerja bersama Bandini.

Hubungan di antara mereka tidak berlangsung baik dan kian tegang meskipun Ferrari dan John Surtees berhasil menyandingkan gelar konstruktor dan pembalap pada F1 1964.

Pada tahun 1966 tim terpecah belah oleh persaingan politik dan pada tengah musim Surtees keluar setelah berselisih dengan Dragoni. Di pengujung tahun, Ferrari menyadari bahwa banyak hal perlu diubah dan Dragoni diam-diam dijatuhkan.

Maurizio Arrivabene, 4 Tahun (2015-2018)

Pada 23 November 2014, Ferrari menunjuk Maurizio Arrivabene sebagai prinsipal tim menggantikan Marco Mattiacci, yang sebenarnya baru menjabat sejak April tahun itu.

Keputusan untuk memasang Arrivabene dibuat oleh Chairman Ferrari yang baru, Sergio Marchionne, yang memberikan Arrivabene “pemahaman menyeluruh tidak hanya tentang Ferrari tetapi juga tentang mekanisme tata kelola dan persyaratan olahraga” sebagai bagian dari alasan pengangkatannya.

Penunjukan ini merupakan bagian dari proses peremajaan tim oleh Marchionne yang menggulingkan mantan Ketua Ferrari lama, Luca di Montezemolo.

Selama empat musim di bawah Arrivabene, Ferrari tidak mampu merebut gelar tetapi hanya selalu kalah dari Mercedes di klasemen konstruktor (peringkat kedua) selama tiga kali: 2015, 2017, dan 2018.

Untuk pembalap, hasil akhir terbaik dibuat Sebastian Vettel pada 2015 dengan berada di P3, posisi keempat pada 2016, runner-up pada 2017 dan 2018. Kimi Raikkonen tidak mampu berbuat banyak sepanjang empat musim tersebut.

Mattia Binotto, 4 Tahun (2019-2022)

Posisi Maurizio Arrivabene sebagai Prinsipal Tim Ferrari F1 digantikan oleh Mattia Binotto pada 7 Januari 2019. Sebelumnya, Binotto dikenal sebagai pembuat mesin Ferrari yang andal.

Bergabung dengan departemen mesin Ferrari pada 1995, Binotto merupakan bagian dari sukses Kuda Jingkrak pada awal F1 era 2000-an.

Pada 2013, ia menjadi kepala departemen mesin untuk kemudian menjadi Chief Technical Officer (CTO) Ferrari pada Juli 2016, menggantikan James Allison yang pindah ke Mercedes.

Selama dua tahun Binotto menjadi CTO, Ferrari menjadi reguler memenangi Grand Prix. Tetapi, saat menjadi prinsipal tim, Binotto justru membawa Ferrari ke rekor terburuk dengan tidak pernah memenangi GP selama dua musim beruntun pada 2020 dan 2021.

Bahkan, peringkat keenam klasemen akhir konstruktor F1 2020 lebih buruk daripada torehan 1981 (P5) dan sama dengan tahun 1973 (P6). Peringkat keenam merupakan hasil terburuk Ferrari di kejuaraan konstruktor sejak kategori ini dilombakan mulai 1958.

Di klasemen pembalap, hasil terbaik Ferrari hanyalah runner-up lewat Charles Leclerc pada 2022. Kesalahan strategi yang terlalu sering dilakukan Binotto dan kawan-kawan serta sejumlah kendala teknis membuat Ferrari lagi-lagi gagal merebut gelar baik konstruktor maupun pembalap yang terakhir mereka rebut masing-masing pada 2008 dan 2007 (lewat Kimi Raikkonen).

Selama menjadi prinsipal tim, Binotto hanya mampu memberikan Ferrari tujuh kemenangan dalam 61 balapan di Formula 1.

Berita Formula 1 Lainnya: 

Inilah Para Calon Pengganti Mattia Binotto di Ferrari 

Breaking News: Mattia Binotto Mengundurkan Diri sebagai Prinsipal Tim Ferrari F1

Eks Pembalap F1 Ramal Versi Terbaik Lewis Hamilton Keluar pada F1 2023

 

 

RELATED STORIES

Christian Pulisic Selebrasi Kemenangan AS dari Tempat Tidur Rumah Sakit

Christian Pulisic Selebrasi Kemenangan AS dari Tempat Tidur Rumah Sakit

Christian Pulisic dipaksa menyaksikan akhir dari bentrokan panas AS dengan Iran dari ranjang rumah sakit.

Disebut Jadi Calon Pimpinan Ferrari, Ross Brawn Beri Jawaban Nyelekit

Disebut Jadi Calon Pimpinan Ferrari, Ross Brawn Beri Jawaban Nyelekit

Ferrari tengah mencari sosok prinsipal tim anyar sepeninggal Mattia Binotto.

Bernie Ecclestone: F1 Mesti Berterima Kasih pada Max Verstappen

Bernie Ecclestone: F1 Mesti Berterima Kasih pada Max Verstappen

Mantan bos F1, Bernie Ecclestone, menilai ajang balap jet darat mesti berterima kasih kepada Max Verstappen.

Menilik Potensi Karier Mattia Binotto usai Meninggalkan Ferrari

Selasa (29/11/2022) kemarin, Mattia Binotto resmi mengundurkan diri dari Ferrari.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Kiri ke kanan: Serena Williams, Lewis Hamilton, Nelly Korda, dan Odell Beckham Jr saat menghadiri Met Gala 2024 (Hendy Andika/Skor.id).

Fashion

10 Atlet Termodis di Met Gala 2024, dari Duo Williams hingga Lewis Hamilton

Kostum para atlet di Met Gala 2024 mengusung tema "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion".

Kunta Bayu Waskita | 08 May, 13:37

Film "Battle of the Baddest" kini tayang di Netflix (Hendy Andika/Skor.id).

Films

Battle of the Baddest, Cerita di Balik Layar Tyson Fury vs Francis Ngannou

Tyson Fury akan kembali ke Arab Saudi untuk melawan Oleksandr Usyk pada 18 Mei 2024.

Kunta Bayu Waskita | 08 May, 12:39

Gelandang Real Madrid, Jude Bellingham. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Real Madrid vs Bayern Munchen: Rekor Jude Bellingham di Liga Champions

Jelang Real Madrid menjamu Bayern Munchen, berikut ini sejumlah rekor yang pernah dicatat Jude Bellingham dalam kariernya di Liga Champions.

Irfan Sudrajat | 08 May, 12:24

Harry Kane dan Leroy Sane bisa menjadi faktor pembeda Bayern Munchen pada leg kedua semifinal Liga Champions 2023-2024 di kandang Real Madrid, Rabu (8/5//2024) malam atau Kamis dini hari WIB. (Hendy AS/Skor.id)

World

5 Alasan Bayern Munchen Bisa Bekap Real Madrid di Semifinal Kedua Liga Champions 2023-2024

Faktor Harry Kane, pelatih Thomas Tuchel, dan hasil buruk di Jerman bisa melecut Bayern Munchen di leg kedua semifinal Liga Champions 2023-2024 di kandang Real Madrid.

Tri Cahyo Nugroho | 08 May, 11:23

CEO RRQ, Andrian Pauline atau Pak AP (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

Permintaan Maaf Pak AP Soal Performa RRQ Hoshi

Dua kekalahan harus didapatkan oleh Skylar dkk di pekan ketujuh MPL ID Season 13.

Gangga Basudewa | 08 May, 10:09

Liga TopSkor

Garnier Men Liga TopSkor U-17: Bidik Poin Penuh, Naraga Ciater Coba Manfaatkan Absennya Sejumlah Pemain Kunci Asiana

Pertandingan Naraga Ciater versus Asiana akan tersaji pada pekan ke-10 Garnier Men Liga TopSkor U-17 2024.

Sumargo Pangestu | 08 May, 10:01

Pro Futsal League 2023-2024. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

National

Pro Futsal League 2023-2024: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2023-2024 terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 08 May, 09:31

Widodo Cahyono Putro Jadi Pelatih Anyar Arema FC. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Selamatkan Arema FC dari Degradasi, Posisi Widodo C Putro Masih Akan Dibicarakan

Nasib Widodo C Putro sebagai pelatih kepala Arema FC belum pasti meski menyelamatkan tim dari degradasi di Liga 1 2023-2024.

Taufani Rahmanda | 08 May, 09:23

Bursa transfer futsal atau pergerakan keluar-masuk pemain di Liga Futsal Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

National

Update Bursa Transfer Paruh Musim Pro Futsal League 2023-2024

Aktivitas 12 tim peserta Pro Futsal League 2023-2024 pada bursa transfer paruh musim, yang terus diperbaharui.

Taufani Rahmanda | 08 May, 08:50

Timnas Basket Putra Indonesia

Basketball

Panggil 24 Pemain, Timnas Basket Putra Indonesia Bersiap untuk SEABA U-18 2024

PP Perbasi mengantongi 24 nama pemain yang diproyeksikan untu turun mewakili Indonesia di SEABA U-18 2024.

Arin Nabila | 08 May, 07:26

Load More Articles