Dietrich Mateschitz Bawa Red Bull Masuk F1 Sebelum Menjual Kaleng Pertama

Krisna Daneshwara

Editor:

  • Red Bull sudah lama terlibat di F1, bahkan saat ini punya tim sendiri.
  • Keberadaan Red Bull sudah dimulai bahkan sebelum perusahaan minuman berenergi ini memproduksi kaleng pertamanya.
  • Mereka jadi sponsor pembalap asal Austria, Gerhard Berger.

SKOR.id - Perusahaan minuman berenergi, Red Bull memang punya peran yang sangat besar di dunia olahraga, khususnya F1. Akademi pembalap milik mereka, red Bull Junior Team telah menhasilkan dua juara dunia, Sebastian Vettel dan Max Verstappen.

Tak hanya itu, Red Bull punya tim di F1 yang boleh dibilang terbaik di grid saat ini. Sejak berdiri 2006, mereka bahkan mampu memiliki prestasi lebih baik dibandingkan dua tim klasik yang unit usaha perusahaan induknya juga bergerak di bidang otomotif, Ferrari dan McLaren.

Tokoh dibalik kesuksesan Red Bull tentu saja sang pemilik, Dietrich Mateschitz. Meskipun Red Bull baru punya tim di F1 pada 2005, namun perusahaan berlogo banteng merah tersebut sudah ada di balapan jet darat sejak 1985.

Uniknya, itu terjadi saat Red Bull bahkan belum menjual kaleng pertamanya.

Alkisah, pada 1982, Mateschitz bersepakat dengan bos Kratingdaeng, Chaleo Yoovidhya untuk membuat minuman berenergi, Red Bull untuk dijual ke pasar Eropa maupun Amerika.

Awalnya, Mateschitz yang saat itu masih bekerja di Blendax mengadakan perjalanan bisnis ke Bangkok untuk bertemu rekan bisnisnya, yang tak lain adalah Yoovidhya.

Yoovidhya merasa prihatin melihat Mateschitz yang pucat akibat jet lag. Ia pun menawari kratingdaeng, minuman berenergi racikannya. Dan ternyata, Mateschitz sangat menyukai minuman tersebut karena ia merasa segar usai mengonsumsinya.

Setelah melakukan beberapa kali pembicaraan akhirnya Matechitz dan Yoovidhya sepakat untuk membuat brand minuman Red Bull. Namun, karena Mateschitz harus mengumpulkan modal, ia belum kunjung memproduksi minuman berenergi yang kini paling laris di dunia tersebut.

Red Bull baru menjual kaleng pertamanya pada 1987. Namun, mereka sudah masuk ke F1 pada 1985, kok bisa?

Jadi, saat Matescitz sedang menyiapkan proses produksi Red Bull, ia sudah punya angan menjadikan F1 sebagai tempat memasarkan produknya.

Kebetulan, ia sangat mencintai F1 sejak kecil dan ngefans dengan pembalap F1 yang dipastikan jadi juara dunia 1970 justru setelah ia meninggal dunia, Jochen Rindt. 

Lalu, ia mendekati Gerhard Berger, pembalap muda Austria yang disebut jadi calon bintang besar F1 saat itu.

Mateschitz pun bernegosiasi dengan Berger yang saat itu juga sedang mengalami kesulitan keuangan. Berger pun setuju, namun betapa kagetnya ia begitu Mateschitz mengaku kalau produk Red Bull belum ada.

Meski demikian, Berger tetap percaya kalau proyek Matechitz ini akan berjalan. Barulah enam bulan setelah pertemuan, Mateschitz dan Berger menjalin kesepakatan sponsor. 

Dan Berger resmi jadi atlet pertama di dunia yang disponsori Red Bull. Hanya saja, sama sekali tidak ada kontrak yang ditandatangani Berger. Dengan kata lain, perjanjian Berger dan Mateschitz cuma mulut ke mulut.

Nilai kontraknya pun sangat murah, hanya 10.000 dolar (sekitar Rp 400 juta kurs saat ini). 

Setelah Red Bull menjual kaleng pertamanya di 1987, barulah Berger bisa mensponsori produk ini secara terang-terangan. Namun, dengan nilai kontrak kecil, logo Red Bull tak mungkin terpampang di wearpack maupun mobil Berger.

Apalagi di 1987, Berger sudah membela Ferrari, tim paling legendaris di F1. Ia hanya membawa satu kaleng Red Bull saat naik ke podium agar mendapatkan exposure dari media.

Tapi, supremo F1 yang terkenal dengan kekolotannya, Bernie Ecclestone, menegur Berger. Ia mengatakan, tidak boleh pembalap F1 membawa produk dari sponsornya, terutama minuman.

Penyebabnya tak lain adalah perjanjian F1 dengan produk sampanye yang dipakai saat seremoni podium pembalap.

Ini pun membuat Red Bull cabut dari F1 dan akhirnya kembali lagi ke jet darat pada 1995 sebagai sponsor tim Sauber. Tak hanya itu, Mateschitz juga membeli 60 persen saham Sauber.

Dan semua kini tahu, kalau Red Bull punya tim F1. Hebatnya, Red Bull Racing sukses menjelma jadi salah satu tim tersukses di F1.

Berita Red Bull Racing:

Mengenang Dietrich Mateschitz, Pendiri Red Bull yang Berpengaruh di Dunia Olahraga

F1 GP Amerika Serikat 2022: Start Terdepan, Carlos Sainz Pesimistis Bendung Red Bull Racing

 

Source: Berbagai Sumber

RELATED STORIES

COTA Akan Tanam 296 Pohon demi Hormati Warisan F1 Sebastian Vettel

COTA Akan Tanam 296 Pohon demi Hormati Warisan F1 Sebastian Vettel

Sirkuit Amerika (COTA) akan menanam 296 pohon untuk menghormati juara dunia F1 empat kali, Sebastian Vettel.

COTA Ungkap Keinginan Gelar F1 dan MotoGP dalam Sepekan

Circuit of The Americas (COTA) berencana menggelar Formula 1 dan MotoGP di pekan yang sama.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Pemain Timnas Indonesia, Dean James. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Miliano Jonathans dan Dean James Menang, Justun Hubner Absen di Piala Belanda

Miliano Jonathans dan Dean James menang di Piala Belanda, Justin Hubner absen.

Pradipta Indra Kumara | 17 Dec, 23:56

sea games 2025 cover

Other Sports

SEA Games 2025: Jadwal Atlet Indonesia yang Berpotensi Raih Medali Emas Hari Ini

Jadwal Atlet Indonesia yang berpotensi raih medali emas SEA Games 2025 hari ini.

Pradipta Indra Kumara | 17 Dec, 23:20

Laga final Piala Interkontinental 2025, PSG vs Flamengo. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

World

5 Fakta Final Piala Interkontinental 2025, PSG Ikuti Jejak Barcelona usai Tekuk Flamengo

Berikut ini 5 fakta menarik final Piala Interkontinental 2025, PSG ikuti jejak Barcelona usai kalahkan Flamengo.

Pradipta Indra Kumara | 17 Dec, 22:34

voli di sea games 2025

Other Sports

Voli SEA Games 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen cabor voli indoor di SEA Games 2025 yang terus diperbarui selama berjalannya event.

Teguh Kurniawan | 17 Dec, 19:54

medali sea games 2025

Other Sports

Update Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025 di Thailand

Tabel perolehan medali SEA Games 2025 yang terus diperbarui sepanjang berjalannya event.

Teguh Kurniawan | 17 Dec, 19:53

Sabar Karyaman/Moh Reza Pahlevi

Badminton

Sabar/Reza Selamatkan Wajah Indonesia di Hari Pertama BWF World Tour Finals 2025

Hari pertama BWF World Tour 2025, Rabu (17/12/2025), berjalan kurang mulus bagi wakil Indonesia.

Teguh Kurniawan | 17 Dec, 19:48

liquor harrison

Other Sports

Perenang Muda Liquor Harrison Andoko Pecahkan Rekor Nasional Bersama Timnya di SEA Games 2025

Tampil di nomor 4 x 200 m gaya bebas estafet putra, perenang Liquor Harrison Andoko ikut catat rekor nasional pada SEA Games 2025.

Teguh Kurniawan | 17 Dec, 16:07

Timnas futsal Indonesia vs Timnas futsal Malaysia dalam futsal putra SEA Games 2025 di Thailand pada 18 Desember 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas Futsal Indonesia vs Malaysia di SEA Games 2025

Laga futsal putra SEA Games 2025, Kamis (18/12/2025) sore, Timnas futsal Indonesia dan Malaysia terdesak untuk menang.

Taufani Rahmanda | 17 Dec, 14:18

Richard Sam Bera

Other Sports

Richard Sam Bera Sebut Akuatik Indonesia Menuju Generasi Emas

Legenda renang Indonesia, Richard Sam Bera, menilai prestasi tim Akuatik Indonesia di SEA Games 2025 bukti regenerasi berjalan baik.

Nizar Galang | 17 Dec, 12:00

timnas putri thailand vs indonesia

Timnas Indonesia

Kalah dari Thailand, Timnas Putri Indonesia Gagal Bawa Pulang Medali Perunggu SEA Games 2025

Timnas Putri Indonesia kalah 0-2 dari Thailand pada laga perebutan medali perunggu SEA Games 2025, Rabu (17/12/2025).

Teguh Kurniawan | 17 Dec, 11:47

Load More Articles