Kisah Ferrari vs McLaren di F1, dari Berebut Gelar Juara Jadi Persaingan di Posisi Tiga

Dulu, Scuderia Ferrari dan McLaren merupakan dua kekuatan utama di F1.
Namun saat ini, mereka berada di bawah bayang-bayang Mercedes dan Red Bull.
Keduanya hanya memperebutkan posisi tiga klasemen konstruktor di F 2021.

SKOR.id - Scuderia Ferrari dan McLaren merupakan dua tim yang sangat legendaris di ajang Formula 1 (F1).

Sejak dahulu, mereka selalu terlibat rivalitas sengit dalam kejuaraan dunia, baik pada klasemen pembalap maupun konstruktor.

Tak terhitung berapa banyak pembalap Ferrari dan McLaren yang sampai harus sikut-sikutan memperebutkan gelar juara dunia bahkan hingga balapan terakhir di sebuah musim.

Salah satu yang paling legendaris adalah persaingan Michael Schumacher dan Mika Hakkinen di F1 1998 dan 2000.

Ada pula persaingan hingga akhir musim 2007 yang melibatkan pembalap Ferrari, Kimi Raikkonen dan dua pembalap McLaren, Lewis Hamilton dan Fernando Alonso.

Sedangkan di era klasik, ada rivalitas Niki Lauda vs James Hunt pada 1976. Saking sengitnya, persaingan kedua pembalap sampai diceritakan dalam sebuah film berjudul "Rush".

Namun ironis, dalam beberapa musim terakhir, kedua tim mengalami penurunan. Ferrari terjun bebas sejak 2020. McLaren lebih lama lagi terpuruk.

Sebelum Daniel Ricciardo kembali membawa McLaren menang pada GP Italia 2021, kemenangan terakhir tim yang didirikan Bruce McLaren ini terjadi pada GP Brasil 2012 melalui Jenson Button.

Kini, McLaren memang perlahan bangkit, namun mereka belum menjadi kompetitor utama perebutan gelar juara dunia pembalap maupun konstruktor.

Ferrari pun juga menunjukkan perbaikan tapi belum ada di level yang seharusnya.

Pada F1 2021, McLaren dan Ferrari kembali terlibat rivalitas sengit. Sayang, itu bukan dalam perebutan juara dunia.

Keduanya kini hanya bersaing memperebutkan posisi tiga klasemen konstruktor.

Di awal musim, Ferrari sempat tertinggal cukup jauh dari McLaren yang mengandalkan duet Daniel Ricciardo-Lando Norris.

Namun, saat ini, Ferrari perlahan mengejar. Tim Kuda Jingkrak menempati posisi empat dengan selisih 7,5 pon dari McLaren.

Lando Norris sendiri mengakui kalau saat ini Ferrari cukup berbahaya. Penggantian power unit yang dilakukan Ferrari membuat mereka lebih cepat dari McLaren di GP Turki.

"Dengan penggantian power unit yang mereka lakukan, Ferrari kini lebih kuat," ucap Lando Norris.