SKOR.id –&nbsp;Lewis Hamilton menegaskan bahwa gelar juara dunia kedelapan bukanlah penentu dari akhir kariernya di arena balap Formula 1 (F1).Pembalap Inggris tersebut sejauh ini telah mengoleksi tujuh gelar juara dunia. Pada F1 2021 lalu, ia sangat berambisi memperpanjang rekornya sekaligus ingin mencatatkan namanya sebagai pembalap pertama yang memenangkan delapan titel.&nbsp;Sayangnya, Hamilton kalah dramatis dari Max Verstappen (Red Bull Racing) dalam perebutan gelar yang begitu kontroversial pada balapan pamungkas di Abu Dhabi.Hamilton sempat dikabarkan akan pensiun menyusul kekecewaan luar biasa yang ia alami di akhir musim 2021.Tetapi beberapa minggu sebelum kompetisi F1 2022 dimulai, Mercedes mengonfirmasi Lewis Hamilton memutuskan tetap bertahan dengan menandatangani perpanjangan kontrak baru untuk musim 2024 dan 2025.Banyak yang berasumsi bahwa Hamilton masih mengincar gelar juara dunia kedelapan, sehingga ingin terus membalap meski usianya kini sudah memasuki 39 tahun.Namun, Hamilton membantah anggapan yang beredar. Pria bergelar ‘Sir’ itu memilih tetap berkompetisi di grid lantaran dirinya belum memikirkan rencana masa depan selepas F1.“Saya tidak pernah mengatakan bahwa gelar kedelapan akan menjadi titik akhir. Dan saya tidak tahu apa yang terjadi setelah membalap di Formula 1,” ujarnya.“Saya belum tentu merasakan keinginan untuk tetap aktif di Formula 1 lebih lama lagi, tapi seperti yang saya katakan sebelumnya: jangan pernah mengatakan 'tidak pernah'.”“Saya tidak bisa membayangkan tidak mengemudi lagi dan masih berada di pit box di suatu tempat. Saya mungkin akan berpikir: 'Saya bisa bertahan selama satu tahun lagi, lalu saya masih bisa berpartisipasi.' Jadi mungkin akan lebih baik untuk mengambil cuti panjang dan melihat apakah saya masih ingin kembali,” ia melanjutkan.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C0J12sTxK84"></oembed></figure>Untuk saat ini, Lewis Hamilton masih ragu mengenai masa depannya dan mengakui bahwa meskipun ia menyukai olahraga ini, ada kalanya ia juga membencinya.“Saya tidak pernah menyangka setelah sekian lama di Formula 1, saya masih merasakan kecintaan yang sama terhadap olahraga ini,” Hamilton menambahkan.“Ini adalah hubungan yang penuh kebencian, terkadang Anda lebih menyukainya daripada yang lain.”“Saya pikir ada saatnya Anda sudah merasa muak. Tapi cinta itu masih ada,” tuturnya.F1 2024 jadi musim ke-18 Lewis Hamilton bersaing di kejuaraan dunia balap jet darat. Target terdekatnya di musim ini kemungkinan adalah mengakhiri puasa kemenangan Grand Prix yang sudah ia alami selama dua tahun.Hamilton memang belum menang lagi sejak GP Arab Saudi di Jeddah pada Desember 2021 lalu.Tetapi pada F1 musim lalu, ia berhasil menyelesaikan kompetisi dengan menduduki peringkat ketiga. Jauh lebih baik dibandingkan dengan pencapaiannya pada F1 2022 di mana ia hanya finis di posisi keenam klasemen akhir.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/kS1JW2gdsOw?si=lpbiZRVX4khWw9s1" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pembalap Lewis Hamilton memilih tetap berkompetisi di grid lantaran dirinya belum memikirkan rencana masa depan selepas F1.

Berita terkini balap mobil, pemain dan update terkini

Formula 1

Lewis Hamilton Tegaskan Titel Juara Dunia Kedelapan Bukan Penentu Akhir Kariernya di F1

SKOR.id –&nbsp;AlphaTauri resmi menggunakan identitas baru untuk menghadapi kompetisi F1 2024.Tim "satelit" Red Bull Racing itu resmi mengumumkan pergantian nama dari AlphaTauri menjadi Visa Cash App RB F1 Team pada Rabu (24/1/2025).Raksasa pembayaran global, Visa, sendiri telah menjadi mitra global untuk kedua tim milik Red Bull di ajang F1.&nbsp;Melalui kerja sama tersebut, Visa mengambil alih hak penamaan tim sebagai bagian dari perubahan merek secara besar-besaran untuk musim-musim mendatang.Visa menyebut kemitraan ini sebagai terobosan yang inovatif dalam upaya memperluas bisnis dengan salah satu olahraga terbesar dan bergengsi.“Ini adalah kemitraan yang inovatif dan peluang besar bagi Visa untuk melibatkan salah satu komunitas olahraga dengan pertumbuhan tercepat di dunia,” kata Frank Cooper III selaku Kepala Pemasaran Visa.“Aliansi ini sejalan dengan visi Visa untuk menginspirasi individu agar berhasil dengan berupaya mengambil langkah-langkah kecil demi perbaikan setiap hari, selama setiap perlombaan atau acara.”<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C2e3b2Bq1cp"></oembed></figure>Kesepakatan ini sendiri merupakan perjanjian sponsorship baru Visa yang pertama dalam 15 tahun terakhir dengan Red Bull.Sedangkan Cash App sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan Red Bull yang diumumkan pada 2021 lalu.Sementara itu, Peter Bayer (CEO Visa Cash App RB F1 Team) berharap kemitraan ini akan membantu timnya maju lebih jauh di arena balap jet darat tersebut.“Sungguh luar biasa bisa mengungkap identitas baru dan menyambut mitra baru saat kami memulai fase selanjutnya dari perjalanan kami di Formula 1,” kata Bayer.“Faenza (kota asal tim) memasuki era baru balap, tetap setia pada akar kami sebagai rumah bagi para talenta, tetapi sekarang memiliki fokus yang lebih besar dalam bersaing memperebutkan hadiah terbesar di F1.”“Kami memiliki visi yang berani untuk tim yang dipimpin oleh saya dan Ketua Tim, Laurent Mekies, serta memiliki mitra yang fokus pada masa depan seperti Visa dan Cash App bersama kami dalam perjalanan tersebut adalah hal yang sangat menarik,” ujar Bayer.Visa Cash App RB F1 Team sendiri bakal melakukan peluncuran livery baru di Las Vegas, Amerika Serikat pada 8 Februari 2024.Tim masih akan diperkuat Daniel Ricciardo dan Yuki Tsunoda untuk bersaing pada kompetisi F1 2024.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/DfVT-igMs4U?si=e3rt14bUdw0P5lVS" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Tim satelit Red Bull Racing di ajang F1 mengumumkan pergantian nama dari AlphaTauri ke Visa Cash App RB F1 Team.

Gandeng Visa, AlphaTauri Resmi Gunakan Identitas Baru pada F1 2024

SKOR.id - Sejak beberapa saat yang lalu, Brad Pitt telah diberitakan akan membuat film yang bertemakan Formula 1.Hingga saat ini memang belum ada judul untuk film tersebut. Namun, aktor Hollywood berusia 60 tahun itu dipastikan akan memerankan pembalap yang bernama Sonny Hayes.Pada akhir pekan ini, produksi film F1 Brad Pitt itu akan bertandang ke Daytona 24 Hours.Ya, Daytona 24 Hours akan digelar di Daytona International Speedway, Daytona Beach, Florida, Amerika Serikat, Minggu, 21 Januari 2024, atau Senin dini hari WIB.Balapan yang digelar pada akhir pekan di Florida itu akan menggelar kualifikasi untuk GTD/GTD Pro pada pukul 13:55 ET atau 01:55 WIB , LMP2 (02:20 WIB), dan GTP (02:45 WIB). &nbsp;Dalam ajang tersebut, kru film Brad Pitt dipastikan akan mengambil gambar dalam Daytona 24 Hours.Bahkan, produser ternama Jerry Bruckheimer akan menjadi Grand Marshal dalam balapan aslinya di Daytona 24 Hours.Dalam pengambilan gambar di Daytona ini, tim Chip Hart Racing yang merupakan tim yang akan di dalam film F1 itu akan menggunakan Porsche 911 GT3 R bernomor 992.Untuk adegan balapan, mobil ini dikendarai Adam Adelson, Elliott Skeer, Jan Heylen, dan Frederic Makowiecki dari Wright Motorsports.Tentu saja, keempat pembalap asli di atas tak akan muncul di dalam film karena yang akan Anda lihat adalah adegan dari para tokoh di film ini yang akan nampak.Seperti dilansir Motorsport.com, para pembalap yang akan di film dan namanya muncul di mobil adalah Sonny Hayes (karakter Pitt dalam film), C Kelso dan pembalap Porsche yang telah lama menjadi duta besar, Patrick Long, dengan sponsor dari asuransi Geico dan Peak.Yang pasti, mobil ini jelas menjadi alur penting dalam film F1 yang sampai saat ini judulnya belum ada.Apple Original Films juga beluem membeberkan tentang film ini secara detail. Namun, sosok-sosok di belakangnya adalah orang penting di dunia film dan balapan.Mereka adalah Joseph Kosinski yang membuat Top Gun: Maverick lalu ada rumah produksi Jerry Bruckheimer Films, Plan B Entertainment yang merupakan milik Pitt, dan juga Dawn Apollo Films yang adalah milik juara dunia F1 tujuh kali, Lewis Hamilton.Film ini juga bekerja dengan F1 untuk produksi. Plot awalnya adalah Hayes merupakan mantan pembalap yang kembali ke F1 bersama Damson Idris sebagai rekan setimnya di APXGP, tim fiksi ke-11 di grid.Grand MarshalJerry Bruckheimer akan menjadi Grand Marshal untuk pembuka musim Kejuaraan IMSA WeatherTech SportsCar Championship dalam Rolex 24 at Daytona.Bruckheimer yang karya-karyanya meliputi Con Air, Black Hawk Down dan Armageddon, selain waralaba Top Gun, National Treasure, Pirates of the Caribbean dan Bad Boys, terkenal dengan adegan-adegan di Daytona untuk filmnya pada tahun 1990, Days of Thunder, yang dibintangi oleh Tom Cruise."Jerry Bruckheimer telah menghasilkan beberapa film dan pertunjukan yang paling menghibur dan penuh aksi dalam beberapa dekade terakhir," kata Presiden Daytona International Speedway, Frank Kelleher."Apakah dia menampilkan mobil-mobil cepat, jet yang terbang tinggi, atau balapan lari yang menegangkan, karyanya mencerminkan energi yang akan kita lihat di Rolex 24 At Daytona, membuatnya menjadi grand marshall yang sempurna untuk balapan tahun ini."Bruckheimer menyatakan &nbsp;bahwa Daytona International Speedway adalah tempat yang ikonik."Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk memimpin Rolex 24 At Daytona. Saya telah berada di sini untuk balapan NASCAR terbesar dan sekarang saya tidak sabar untuk merasakan salah satu balapan mobil sport paling bergengsi di dunia," kata Bruckheimer.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/-tb74oCTNf0?si=ed0_37f-5Tqjig8e" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Produksi film F1 Brad Pitt itu akan bertandang ke Daytona 24 Hours di Daytona International Speedway, Minggu, 21 Januari 2024.

Films

Film Formula 1 Brad Pitt Bakal Syuting di Daytona 24 Hours

SKOR.id –&nbsp;Lando Norris dan Oscar Piastri diproyeksikan menjadi duet pembalap jangka panjang oleh McLaren di Formula 1 (F1).Duet kedua pembalap tersebut bersama McLaren baru dimulai sejak tahun lalu setelah Piastri resmi bergabung pada F1 2023 dan menjalani debutnya di kelas utama menggantikan Daniel Ricciardo.Kolaborasi Norris dengan Piastri menghasilkan catatan yang cukup memuaskan bagi tim asal Inggris tersebut di F1 2023. Meski tanpa meraih kemenangan, McLaren mampu menyabet total sembilan podium sepanjang musim lalu.Dengan pencapaian tersebut, kedua pembalap McLaren sukses mengamankan posisi sepuluh besar dalam klasemen akhir musim lalu.Lando Norris yang menyumbangkan tujuh podium, finis di urutan keenam sekaligus menandai musim terbaiknya selama berkarier dalam F1. Sementara Oscar Piastri menempati posisi kesembilan dengan catatan dua podium.Sementara itu, pada klasemen konstruktor dan tim, McLaren memperbaiki pencapaian musim sebelumnya dengan naik satu peringkat ke urutan keempat.“Hubungan Lando dan Oscar menurut saya menjadi titik kekuatan tim kami,” ujar Prinsipal Tim McLaren, Andrea Stella.&nbsp;“Keduanya memiliki karakteristik pengemudi yang hampir saling melengkapi dari sudut pandang berkendara dan teknis.”“Bagi Lando, hampir belum diketahui seberapa bagus dia, terkadang dia mengejutkan kami dengan beberapa penampilan yang bisa dia lakukan,” imbuh Stella.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CxkW3xiMvlH"></oembed></figure>McLaren tentu ingin pencapaian ini terus berlanjut hingga musim-musim berikutnya. Keinginan itu bisa diwujudkan dengan mempertahankan duet Lando Norris-Oscar Piastri sebagai pembalap utama mereka.Terlebih, CEO McLaren Zak Brown juga melihat kerja sama kedua pembalap tersebut memiliki prospek jangka panjang untuk menghadapi persaingan F1 saat memasuki ‘era baru’ pada 2026 mendatang.Namun sebelum mempertahankan duet kedua pembalapnya itu, McLaren terlebih dulu harus bisa meyakinkan Lando Norris untuk memperpanjang kontraknya yang akan habis pada akhir 2025.“Kami memiliki kontrak dengan Lando untuk beberapa tahun lagi, tentu saja kami terus berdialog dengannya,” kata Brown.“Kami saat ini sangat fokus pada jangka pendek, namun tahun 2026 tidak lama lagi dan kami menyadari bahwa kemampuan mempertahankan Lando dan Oscar di masa mendatang jelas merupakan elemen kunci dan sesuatu yang menjadi prioritas utama kami.”Satu hal yang perlu dilakukan McLaren agar pembalap andalannya itu mau bertahan adalah menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan positif di antara seluruh staff hingga sponsor.“Saya cenderung fokus untuk memastikan McLaren memiliki lingkungan terbaik dan orang-orang ingin bersama kami karena Anda pada akhirnya tidak dapat mengontrol pendekatan eksternal terhadap berbagai orang tersebut,” Brown menjelaskan.“Saya sangat yakin dengan hubungan yang kami miliki dengan Lando, saya tahu dia sangat bersemangat untuk tahun ini dan sangat terkesan dengan apa yang dia lihat pada paruh kedua tahun lalu.”“Dia senang bekerja dengan (pemimpin tim) Andrea (Stella) dan semua orang di tim, jadi yang perlu terus kami lakukan adalah terus memberinya lingkungan yang dia inginkan dan kemudian saya yakin dia akan bertahan,” tutur Brown.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C0KUI2_tCCL"></oembed></figure><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/DfVT-igMs4U?si=gd7za5jJg5BVfkhu" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Lando Norris dan Oscar Piastri diproyeksikan menjadi duet pembalap jangka panjang McLaren di F1.

McLaren Proyeksikan Lando Norris-Oscar Piastri sebagai Duet Jangka Panjang 

SKOR.id –&nbsp;Toto Wolff telah menandatangani perpanjangan kontrak selama tiga tahun untuk mempertahankan jabatannya sebagai Bos Tim Mercedes-AMG Formula 1 (F1).Dalam sebuah wawancara bersama Daily Telegraph, Wolff mengatakan bahwa dia masih merasa sebagai orang terbaik untuk mengisi posisi tersebut. Hal itu pun juga disetujui oleh salah satu pemilik tim Mercedes F1, Sir Jim Ratcliffe.“Pada akhirnya, sebagai pemegang saham, saya menginginkan laba atas investasi terbaik. Dan laba atas investasi terbaik adalah kemenangan,” ujar miliarder asal Austria itu.“Saya tidak akan mencoba bertahan pada posisi yang menurut saya akan ada orang yang lebih baik dari saya.”“Saya pastikan ada orang-orang di sekitar saya yang bisa memberi tahu saya sebaliknya. Pada akhirnya kami bertiga memutuskan: 'Ayo lakukan lagi',” Wolff melanjutkan.Toto Wolff sendiri mulai memimpin tim Mercedes F1 sejak 2013. Di bawah kepemimpinannya, Silver Arrows sukses mencapai masa kejayaannya dalam kompetisi balap mobil paling bergengsi itu.Total tujuh gelar juara dunia pembalap dan delapan gelar juara konstruktor diraih Mercedes selama masa kepemimpinan Wolff.Pencapaian tersebut bahkan diraih secara berturut-turut pada 2014–2020 untuk gelar juara dunia pembalap dan pada 2014–2021 untuk gelar juara konstruktor.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C2AG1y8NLNB"></oembed></figure>Namun dalam dua musim terakhir, tim asal Jerman ini cukup bersusah payah untuk tampil kompetitif dan bersaing dengan Red Bull Racing.Mercedes belum pernah lagi meraih kemenangan sejak George Russell finis terdepan di GP Brasil 2022.Bahkan pembalap andalan mereka, Lewis Hamilton sudah dua musim kompetisi (2022-2023) tidak pernah mencapai podium tertinggi.&nbsp;Meski begitu, Hamilton masih mencatatkan pencapaian lebih baik dengan finis di urutan ketiga klasemen pembalap F1 2023 dibandingkan George Russell yang menduduki posisi kedelapan.Berkaca dari kondisi yang ada, Mercedes menghadapi tekanan yang besar menjelang kompetisi F1 2024.Toto Wolff pun harus memastikan mobil Mercedes untuk musim ini bisa lebih kompetitif setelah dua tahun didominasi oleh Red Bull dengan pembalapnya Max Verstappen yang sukses keluar sebagai juara dunia tiga musim berturut-turut.Pria 52 tahun itu juga bersikukuh bahwa Lewis Hamilton, yang kini berusia 39 tahun, masih punya kesempatan untuk mencetak rekor dengan merebut gelar juara dunia kedelapannya.“Kemampuannya berada pada level yang berbeda. Jika kami bisa memberinya mobil yang benar-benar dia rasakan, yang dikendarai dengan cara yang dapat dia percayai, dia akan berada pada level yang dibutuhkan untuk memenangkan kejuaraan. 39 bukanlah usia,” Wolff menuturkan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zehnJ1fbTn0?si=P_9khp-hzf6-inn-" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Toto Wolff telah menandatangani perpanjangan kontrak selama tiga tahun untuk mempertahankan jabatannya sebagai Bos Tim Mercedes-AMG F1.

Kontrak Diperpanjang, Toto Wolff Masih Jadi Orang Terbaik untuk Pimpin Mercedes

SKOR.id - Mick Schumacher sempat digadang-gadang jadi bintang baru yang akan bersinar di ajang F1 mengikuti kiprah sang ayah, Michael Schumacher.Anggapan tersebut didukung pencapaian apik Mick Schumacher kala menjuarai ajang Formula 3 Eropa pada musim 2018 dan Formula 2 dua musim berselang.Akan tetapi, pembalap asal Jerman itu tak mampu menunjukkan performa menjanjikan di pentas F1 kala memperkuat Haas pada musim 2021 dan 2022.Pada musim debutnya di ajang balap jet darat, Mick Schumacher bahkan sama sekali tak bisa mendapatkan poin dari 22 seri yang digelar.Performa pria 24 tahun tersebut sedikit membaik pada musim 2022 di mana ia mengoleksi 12 poin yang membuatnya finis ke-16 di klasemen akhir.Usai menjalani dua musim bersama Haas, Mick Schumacher pindah ke Mercedes tetapi hanya berstatus sebagai pembalap cadangan dan sama sekali tak turun di sesi balapan.Memasuki musim 2024, Mick Schumacher masih jadi pembalap cadangan Mercedes. Namun, ia juga akan memperkuat Alpine Endurance Team dalam ajang WEC.<div class="raw-html-embed"><a id="nIJ5H3M5QHBaepuJZsU2Ww" class="gie-slideshow" href="http://www.gettyimages.com/detail/1372316518" target="_blank" style="color:#a7a7a7;text-decoration:none;font-weight:normal !important;border:none;display:inline-block;">Embed from Getty Images</a><script>window.gie=window.gie||function(c){(gie.q=gie.q||[]).push(c)};gie(function(){gie.widgets.load({id:'nIJ5H3M5QHBaepuJZsU2Ww',sig:'_nLYXJp-dLjoeSC69cK64ELA_jyCeHn1Gjug4AEX_Rk=',w:'594px',h:'396px',items:'1372316518,1805454373',caption: true ,tld:'com',is360: false })});</script><script src="//embed-cdn.gettyimages.com/widgets.js" charset="utf-8" async=""></script></div>Kiprah Mick Schumacher yang melenceng dari ekspektasi pun jadi sorotan mantan bos F1, Bernie Ecclestone.Bernie Ecclestone pun menyebut ada dua faktor utama yang membuat Mick Schumacher gagal bersinar di ajang F1.Pertama, Ecclestone meyakini nasib Mick bakal berbeda jika pada awal kariernya tergabung dalam program pembalap muda yang tepat.Sebagai informasi, Mick tergabung dalam program pembalap muda Ferrari. Ia jadi juara Formula 3 Eropa dan Formula 2 bersama Prema, tim yang disokong pabrikan asal Italia itu.“Dia akan berada di tangan yang tepat di tim seperti Red Bull dengan program juniornya yang sudah membantu pembalap muda meraih kemenangan,” ujar Ecclestone.Kedua, Ecclestone merasa karier Mick bisa saja lebih berkembang jika didampingi langsung oleh sang ayah.Michael Schumacher memang sudah lama tak terlihat di depan publik sejak mengalami kecelakaan kala bermain ski pada Desember 2013.&nbsp;“Jika ayahnya (Michael Schumacher) ada di sana untuk mendampingi, itu akan memberi dampak sangat berbeda untuknya (Mick Schumacher),” Bernie Ecclestone memungkasi.<div class="raw-html-embed"><a id="FaFxdyyoQqdpnTyHaL7OyQ" class="gie-single" href="http://www.gettyimages.com/detail/151106533" target="_blank" style="color:#a7a7a7;text-decoration:none;font-weight:normal !important;border:none;display:inline-block;">Embed from Getty Images</a><script>window.gie=window.gie||function(c){(gie.q=gie.q||[]).push(c)};gie(function(){gie.widgets.load({id:'FaFxdyyoQqdpnTyHaL7OyQ',sig:'k73xYr20y3jyxHoXRVXAacXiJ7gf08a4Zoi4djiGrEQ=',w:'594px',h:'396px',items:'151106533',caption: true ,tld:'com',is360: false })});</script><script src="//embed-cdn.gettyimages.com/widgets.js" charset="utf-8" async=""></script></div>Pada sisi lain, Mick Schumacher masih menyimpan asa untuk suatu saat nanti bisa kembali beraksi di ajang F1.“Saya masih akan terhubung erat dengan ajang Formula 1,” kata Mick Schumacher pada akhir tahun lalu.&nbsp;“Dan semoga saya bisa membukitkan kepada orang-orang di F1 bahwa saya masih layak untuk kesempatan tampil di kelas utama. Saya pantas ada di sana.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/f9Q6GXToOno?si=Nn2kK0KDK6-eIiFF" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Bernie Ecclestone menilai ada dua faktor utama yang membuat Mick Schumacher gagal bersinar di ajang F1.

Bernie Ecclestone Sebut 2 Faktor yang Bikin Mick Schumacher Gagal Bersinar di F1

SKOR.id – Sergio Perez berharap bisa bersaing memperebutkan gelar juara dunia pada Formula 1 2024. Namun, jika gagal dan tidak dapat kontrak baru dari Red Bull Racing, ia tak perlu cemas soal masa depan.Pembalap asal Meksiko tersebut sempat membuka kans untuk meraih titel F1 2023 setelah kemenangan yang diraih dalam putaran kedua, Grand Prix Arab Saudi, dan putaran keempat di Baku, Azerbaijan.Tetapi setelah itu, Perez tidak mampu membendung rekan setimnya, Max Verstappen. Sang juara dunia bertahan ‘mengamuk’ dan sukses mengeklaim 19 kemenangan untuk mengunci gelar Formula 1 ketiganya.Kendati demikian, Checo, sapaan akrab Sergio Perez, mampu memuaskan Red Bull dengan mengamankan posisi runner-up, memastikan tim finis 1-2 untuk kali pertama dalam klasemen pembalap.Tetap saja F1 2023 adalah musim yang penuh kesulitan bagi pilot jet darat 33 tahun. Pada beberapa tahap, Checo Perez bahkan berada di titik di mana masa depannya bersama Red Bull Racing dipertanyakan. &nbsp;&nbsp;Pihak Red Bull telah mengonfirmas bahwa Perez akan tetap bersama tim pada F1 2024, yang akan menjadi musim terakhir dalam kontraknya. Dan, tempatnya diintai pembalap seperti Daniel Ricciardo untuk 2025.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C1fgo3lKDRC"></oembed></figure>Seandainya, Red Bull tidak memberi perpanjangan kontrak dan memilih merekrut pembalap lain, Sergio Perez tak perlu terlalu khawatir karena masa depannya sebagai pembalap masih terjamin.&nbsp;Pasalnya, sudah ada tawaran dari bos Formula E Alberto Longo. Ia membuka pintu dan mempersilakan Checo bergabung dalam kejuaraan dunia balap mobil listrik jika kehilangan kursi di F1.&nbsp;“Saya secara rutin berbicara dengan Checo dan saya berharap dia membuat lompatan ke kompetisi yang sesungguhnya. Formula E adalah rumahnya, pintu terbuka untuknya dan dia akan disambut baik,” ujar Longo dikutip dari AS.Untuk saat ini, Sergio Perez berkomitmen penuh pada Formula 1 dan berambisi mencapai apa yang belum mampu dilakukan rekan-rekan satu tim Max Verstappen sebelumnya, yakni mengalahkannya di Red Bull. &nbsp;Namun, Perez bakal sulit memenuhi ambisi tersebut. Baru-baru ini, eks bos Toro Rosso (AlphaTauri) Franz Tost mengatakan tidak akan ada rekan Verstappen yang bisa lebih dari sekadar jadi pembalap nomor dua.“Jika Max &nbsp;terus punya mobil bagus, dia bakal memenangi lebih banyak balapan dan gelar. Dia masih belum mencapai batasnya. Tak ada &nbsp;pembalap yang jadi rekan setimnya bisa melampaui peran sebagai pembalap nomor dua,” kata Tost.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zO0Ny2oDU94?si=Vh5ZzkwtpMuAROYz" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pembalap Red Bull Racing Sergio Perez berambisi untuk mengalahkan Max Verstappen pada Formula 1 2024.

Sergio Perez Dapat Tawaran Beralih ke Formula E jika Gagal di F1 2024

SKOR.id - Kabar cukup mengejutkan datang dari Haas jelang kompetisi F1 2024. Tim asal Amerika Serikat itu memutuskan berpisah dengan Guenther Steiner.Guenther Steiner adalah team principal Haas sejak debut di F1 pada musim 2016. Ia bahkan sudah terlibat dalam proses pendirian tim yang dimulai dua tahun sebelumnya.Sosok Guenther Steiner sendiri sudah begitu melekat dengan Haas dan jadi daya tarik tersendiri usai mencuri perhatian dalam series Netflix "Formula 1: Drive to Survive".Keputusan Haas berpisah dengan Steiner sendiri diumumkan secara resmi pada Rabu (10/1/2024) atau kurang dari dua bulan sebelum F1 2024 dimulai awal Maret nanti.Meski terkesan mendadak, langkah Haas untuk berpisah dengan sang team principal rupanya sudah dipikirkan dengan matang.Bahkan, Haas sudah menunjuk Ayao Komatsu sebagai team principal pengganti Guenther Steiner dan langsung aktif bekerja untuk persiapan menatap F1 2024.Ayao Komatsu sendiri bukan sosok asing dalam kubu Haas karena sebelumnya sudah lama memegang peran sebagai Director of Engineering.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C17WfRftgDy"></oembed></figure>Sementara itu, Gene Haas sebagai pendiri Haas menyebut alasan pemberhentian Guenther Steiner didasari oleh performa tim dalam beberapa musim terakhir.Setelah sempat menggebrak dan finis kelima dalam klasemen konstruktor F1 2018, Haas tak pernah bisa menutup musim dengan posisi lebih baik dari peringkat delapan.Bahkan, Haas harus puas finis ke-10 atau posisi paling buncit dalam klasemen konstruktor F1 2023 lantaran hanya mampu mendulang 12 poin dari 22 seri.“Selama delapan musim dan lebih dari 160 balapan, kami tidak pernah naik podium. Beberapa tahun terakhir, kami berada di peringkat 10 atau sembilan,” katanya.“Saya tidak duduk di sini untuk mengatakan bahwa ini salah Guenther. Namun, ini sepertinya jadi waktu yang tepat untuk membuat perubahan dan mencoba arah baru.”Gene Haas menegaskan bahwa tidak ada sentimen pribadi di balik keputusan menghentikan Guenther Steiner.Ia hanya merasa jengah melihat Haas selalu berada di posisi buncit dan yakin timnya punya potensi untuk menggapai peringkat yang lebih tinggi.“Kami harus lebih baik. Akan lebih mudah untuk menjaga maupun menarik sponsor jika kami menjadi tim papan tengah ketimbang di posisi terakhir. Itu perspektif saya,” katanya.“Dalam waktu yang sama, jika kami bisa melaju lebih cepat maka kami akan mendapat lebih banyak uang FOM yang akan membuat hidup lebih mudah.”“Keputusan ini benar-benar demi kemenangan. Kami punya tim, mesin, dan pembalap yang hebat,” Gene Haas menegaskan.“Tak ada alasan jelas kenapa kami berada di peringkat 10. Saya tak paham bagaimana kami bisa seperti itu dengan seluruh peralatan dan orang yang dimiliki.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/L3g2a_7WoZQ?si=WmUbh1-I1LT3E4qk" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kurang dari dua bulan sebelum F1 2024 bergulir, Haas resmi memberhentikan Guenther Steiner dari jabatan Team Principal.

Pisah dengan Guenther Steiner, Ini Penjelasan Pendiri Tim Haas

SKOR.id – Lewis Hamilton mengaku tetap berpikir terbuka soal masa depan di Formula 1 adalah alasannya akan terus membalap. Bintang Mercedes ini berencana melanjutkan karier hingga usia 40-an tahun.&nbsp;Menjelang F1 2024, seluruh pembalap dan tim akan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan agar bisa tampil kompetitif dan tentunya bersaing dalam perebutan gelar juara dunia.&nbsp;Bagi Hamilton, yang berulang tahun ke-39 pada Minggu (7/1/2024), musim ini menandai awal dari kontrak dua tahun yang akan membuatnya membalap hingga usia 40-an tahun dengan Mercedes pada 2025.Sang juara dunia F1 tujuh kali mengaku sebelumnya tak pernah membayangkan skenario ini bakal terjadi. Dan, meski banyak kesulitan dialami dua musim terakhir, ia masih menikmati berada di belakang kemudi.&nbsp;“Apa yang harus Anda pelajari adalah Anda tak boleh mengatakan tidak. Tetapi pada saat itu, saya benar-benar tidak berpikir saya akan melanjutkan (di F1). Itu musim yang sangat panjang, waktu yang lama untuk semua orang. Saya telah menjalaninya selama 16 tahun. Sangat melelahkan,” ujar Hamilton.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C1y23UOtEdJ"></oembed></figure>“Ada banyak kemewahan dan hal-hal positif, tetapi tidak mudah untuk terus berada dalam kondisi terbaik, tetap berkomitmen, terus berlatih, memberikan hasil. Ada banyak tekanan. Anda selalu diawasi sepanjang waktu dan saya berada di titik dalam hidup saya di mana tidak mungkin saya dapat menang.”Sebagai pembalap dengan tujuh gelar juara dunia dan berada dalam tim sekelas Mercedes, tentu tekanan menjadi lebih berat bagi Lewis Hamilton. Jika kalah, ia akan dikritik, bila menang itu sudah semestinya.“Jika saya memenangi balapan, maka akan seperti, ‘Oh, dia adalah juara dunia tujuh kali, Anda meraih 103 kemenangan.’ Bila saya tidak melakukanya dengan baik, yang datang pasti kritik. Jadi, jelas ada periode di mana saya mempertanyakan apakah saya ingin melalui semua itu,” Hamilton menjelaskan.“Saya masih suka mengemudi. Saya masih suka masuk ke dalam mobil. Ketika mereka menyalakan mobil dan ada semua orang di sekitar Anda, para kru, Anda ke pitlane, saya masih bisa tersenyum sama seperti yang saya lakukan pada hari pertama saya mengemudikan mobil (Formula 1),” tambahnya.Pada F1 2024 nanti, Lewis Hamilton berharap Mercedes bisa menyediakan mobil yang kompetitif untuk meraih kemenangan. Pasalnya, dua musim terakhir, ia belum lagi mampu menginjak podium tertinggi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/OQgO481xd_g?si=4xiOp_vCk0R0m5sO" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pembalap F1 Mercedes Lewis Hamilton mengaku masih menikmati berada di belakang kemudi mobil jet darat setelah 17 musim.

Lewis Hamilton Terbuka dengan Rencana Membalap hingga Usia 40 Tahun

SKOR.id - Romain Grosjean adalah pembalap kelahiran Swiss yang pernah berkarier di ajang F1 selama belasan musim.Perjalanan karier Romain Grosjean di F1 berakhir tragis pada musim 2020 usai mengalami insiden besar dalam sesi balapan GP Bahrain.Akibatnya, pembalap 37 tahun itu mengalami cedera dan luka bakar di tangan kiri sehingga terpaksa mengakhiri musim 2020 dengan lebih cepat.Peristiwa yang dialami Romain Grosjean tentu menimbulkan simpati dari berbagai pihak tak terkecuali Toto Wolff selaku pimpinan tim Mercedes.Toto Wolff pun menjanjikan Romain Grosjean untuk bisa mengendarai mobil Mercedes dalam sebuah sesi tes setelah pulih dari cedera.Tawaran itu tentu sangat menarik bagi Grosjean yang sepanjang kariernya di F1 lebih banyak memperkuat tim papan tengah ke bawah.<div class="raw-html-embed"><a id="tJoEoFGIS8lwqmzOOY1D6Q" class="gie-slideshow" href="http://www.gettyimages.com/detail/1289217474" target="_blank" style="color:#a7a7a7;text-decoration:none;font-weight:normal !important;border:none;display:inline-block;">Embed from Getty Images</a><script>window.gie=window.gie||function(c){(gie.q=gie.q||[]).push(c)};gie(function(){gie.widgets.load({id:'tJoEoFGIS8lwqmzOOY1D6Q',sig:'xVk6XD0YECGlxXDpVwzjEYq8Ye5s_pkxvBlTogppwu4=',w:'594px',h:'396px',items:'1289217474,1207339468',caption: true ,tld:'com',is360: false })});</script><script src="//embed-cdn.gettyimages.com/widgets.js" charset="utf-8" async=""></script></div>Akan tetapi, Grosjean hingga saat ini belum kunjung mendapat kesempatan menjajal mobil Mercedes dalam sebuah sesi tes.Dalam wawancara untuk majalah GP Racing, Grosjean mengatakan bahwa tawaran yang dilontarkan Wolff pada 2020 masih berlaku.Hanya saja, Grosjean masih kesulitan untuk mencari waktu luang karena dirinya disibukkan dengan agenda di beberapa ajang baik sebagai pembalap maupun komentator.&nbsp;“Ya, tentu saja tawaran itu masih berlaku. Kami hanya belum menemukan waktunya dan itu semua karena kesalahan saya,” mantan pembalap tim Haas itu menjelaskan.“Ini tak mudah karena saya akan menghadapi 30 akhir pekan balapan pada tahun 2024, 18 di IndyCar, tujuh di balap ketahanan, dan lima di F1 bersama Canal+”.Pada sisi lain, Grosjean dengan sedikit bercanda mengaku sengaja menunda-nunda momen tes bersama Mercedes demi bisa menjajal mobil F1 generasi baru.Mobil generasi terbaru F1 dirilis pada 2022 lalu dan Grosjean yang pensiun dari ajang balap jet darat pada 2020 sama sekali belum pernah menjajalnya.Sementara itu, ada aturan yang menyebutkan tes -seperti yang akan dilakoni Grosjean bersama Mercedes- bisa dilakukan dengan mobil yang sudah berusia dua musim.Dengan kata lain, Grosjean bisa menjajal mobil F1 generasi terbaru yang mulai digunakan sejak 2022 pada tahun ini.“Selain masalah jadwal, saya juga sangat egois. Saya coba menundanya hingga mencapai titik di mana saya bisa menjalani tes dengan mobil generasi baru,” katanya.“Yang jelas, saya masih ingin melakukannya. Setiap kali saya bertemu Toto, dia juga selalu menegaskan bahwa tes itu akan terjadi.”“Akan sangat menyenangkan bisa kembali mengendarai mobil &nbsp;F1,” Romain Grosjean memungkasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/OQgO481xd_g?si=zLFWweI2PuapP1D9" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Romain Grosjean pernah dapat tawaran untuk menjalani tes bersama Mercedes tetapi belum terlaksana hingga saat ini.

Latest Articles - F1