SKOR.id - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggandeng Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Kemen UMKM) untuk memperkuat sinergi dalam pengelolaan dan pemanfaatan aset olahraga nasional.
Langkah strategis ini diawali dengan pengelolaan 20 stadion yang tersebar di berbagai daerah sebagai proyek percontohan.
Menpora Erick Thohir menegaskan bahwa sinergi lintas kementerian ini diperlukan untuk mengatasi persoalan klasik yang selama ini membebani pemerintah daerah, yaitu biaya pemeliharaan fasilitas olahraga yang kerap menjadi beban anggaran.
"Sinergi ini penting kami lakukan karena fasilitas olahraga yang dibangun oleh pemerintah pusat dan daerah masih menjadi beban anggaran (untuk pemeliharaan), terutama untuk pemerintah daerah," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir kepada awak media di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, banyak stadion dan sarana olahraga lain yang dibangun dengan dana besar namun tidak digunakan secara optimal, sehingga akhirnya terbengkalai dan kehilangan nilai manfaat.
Pernyataan tersebut disampaikan Erick seusai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Mendagri Muhammad Tito Karnavian dan Menteri UMKM Maman Abdurrahman di Jakarta.
MoU ini menjadi landasan penting untuk membuka peluang kerja sama komersial antara pemerintah daerah dan dunia usaha profesional dalam mengelola aset olahraga.
Sebanyak 20 stadion telah ditetapkan sebagai tahap awal pelaksanaan program ini. Stadion-stadion tersebut meliputi Stadion Bumi Sriwijaya, Indomilk Arena, Stadion Pakansari, Wibawa Mukti, Patriot Candrabhaga, Gelora Bandung Lautan Api, Maguwoharjo, Jatidiri, Gelora Bumi Kartini, hingga Stadion Kanjuruhan.
Selain itu, terdapat juga Stadion Surajaya, Gelora Delta, Gelora Madura Ratu Pamelingan, Joko Samudro, Demang Lehman, Segiri, BJ Habibie, Harapan Bangsa, Dimurthala, serta Stadion Utama Sumatera Utara.
Erick menjelaskan bahwa jika fasilitas tersebut dapat dikelola dengan baik, stadion tidak hanya menjadi sarana olahraga, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai acara dan kegiatan ekonomi.
Pemanfaatan yang optimal akan memberikan dampak positif, baik berupa pendapatan daerah, pajak, maupun penguatan ekonomi lokal melalui keterlibatan UMKM.
Menteri Tito Karnavian menambahkan bahwa sinergi ini bukan hanya untuk stadion, melainkan akan diperluas ke seluruh fasilitas olahraga. Ia menyebutkan bahwa dalam dua minggu ke depan pihaknya akan memantau tindak lanjut pemerintah daerah terhadap MoU tersebut. Jika ada daerah yang bergerak cepat, ia bersama Menpora dan Menteri UMKM siap hadir langsung untuk memberikan dukungan.
Pemetaan aset olahraga juga akan dilakukan agar tidak terjadi pembangunan ulang fasilitas yang sebenarnya masih bisa dimaksimalkan. Dengan adanya payung hukum dan kolaborasi ini, pemerintah berharap pengelolaan aset olahraga ke depan menjadi lebih profesional, efisien, dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.




























































































































































































































































































































































































































