SKOR.id - Bayer Leverkusen kini punya harapan baru di tangan Kasper Hjulmand, setelah keterpurukan di awal musim.
Kasper Hjulmand ditunjuk menangani Bayer Leverkusen sejak September 2025, ia menggantikan Erik ten Hag yang gagal membawa Bayer Leverkusen bersinar.
Sebelum Kasper Hjulmand, kedatangan Erik ten Hag sempat diharapkan mampu meneruskan performa tim era Xabi Alonso.
Penunjukan Erik ten Hag bagaikan bencana bagi Bayer Leverkusen, selain hasil kurang maksimal, pelatih asal Belanda itu juga dikabarkan terlibat dalam masalah di ruang ganti.
Banyaknya pemain andalan yang hengkang, hingga kebijakan transfer yang kurang tepat membuat situasi Bayer Leverkusen menjadi suram.
Hasilnya, Erik ten Hag hanya memimpin Bayer Leverkusen di tiga pertandingan resmi, dengan hasil satu kemenangan, satu kali imbang, dan satu kekalahan.
Masa Peralihan
Era Erik ten Hag berakhir terlalu cepat, seolah pijakan yang telah dibangun Xabi Alonso bersama Bayer Leverkusen ikut runtuh.
Bayer Leverkusen pernah melalui era keemasan ketika ditangani Xabi Alonso pada musim 2022-2023 hingga 2024-2025.
Die Werkself berhasil meraih gelar Bundesliga (Liga Jerman) untuk pertama kali di musim 2023-2024 di bawah Xabi Alonso.
Pada musim 2023-2024, Bayer Leverkusen finis di posisi pertama Bundesliga dengan perolehan 90 poin dari 34 pertandingan di sepanjang musim.

Tak hanya menjadi catatan sejarah gelar Bundesliga pertama, keberhasilan ini sekaligus mengakhiri kejayaan Bayern Munchen yang mendominasi Liga Jerman.
Kini tongkat estafet kepelatihan Bayer Leverkusen dipegang oleh Kasper Hjulmand, salah satu pelatih yang cukup berpengalaman.
Pria kelahiran Aalborg, Denmark, mulai memegang kendali di Bayer Leverkusen pada pekan ketiga Bundesliga, saat timnya menang 3-1 atas Eitracht Frankfurt.
Termasuk laga ini, Kasper Hjulmand mencatatkan empat kemenangan dan tiga hasil imbang dalam tujuh laga, tetapi timnya hancur lebur saat dilumat PSG 2-7 di laga kedelapannya sebagai pelatih, pada ajang Liga Champions.
Bayer Leverkusen sempat bangkit dengan menekuk Freiburg 2-0 di Bundesliga, dan 4-2 atas Paderborn di DFB Pokal, tetapi kekalahan kembali menghampiri saat kalah 0-3 dari Bayern Munchen.
Pada tiga kesempatan pertama di Liga Champions, Kasper Hjulmand gagal mempersembahkan kemenangan, baru pada laga keempatnya di Liga Champions, timnya mencuri kemenangan 1-0 atas Benfica yang dilatih Jose Mourinho.
Hasil positif berlanjut saat membantai Heidenheim 6-0 menang, 3-1 atas Wolfsburg, dan kembali menang di Liga Champions, saat menundukkan Manchester City di Etihad.
Namun, kekalahan kembali menghampiri Bayer Leverkusen pada pekan ke-12 Bundesliga saat tumbang 1-2 dari Borussia Dortmund.
Sama seperti Xabi Alonso, Kasper Hjulmand juga lebih sering mengandalkan formasi tiga bek untuk skema permainannya.
Kasper Hjulmand tak ragu merotasi beknya seperti Robert Andrich, Edmond Tapsoba, Loic Bade, Jeanuel Belocian, hingga Jarell Quansah untuk kepentingan strategi.
Termasuk hasil kekalahan di laga pekan ke-12, kini Leverkusen duduk di posisi empat klasemen Bundesliga dengan koleksi 23 poin, hasil dari tujuh kemenangan, dua imbang, dan tiga kekalahan.
Pengalaman Melatih
Pelatih berusia 53 tahun itu juga sebenarnya telah memiliki pengalaman melatih tim Jerman, yang ia jalani pada musim 2014-2015 bersama Mainz, meski hanya bertahan dalam 24 pertanidngan.
Selain Mainz, di level klub Kasper Hjulmand pernah menangani Lyngby BK dan Nordsjaelland, dua tim penghuni kasta atas Liga Denmark.
Prestasi yang pernah ia catatkan adalah membawa Nordsjaelland menjadi juara Liga Denmark pada musim 2011-2012.
Sebelum ditunjuk sebagai pelatih Bayer Leverkusen, jabatan terakhir Kasper Hjulmand adalah pelatih tim nasional Denmark, yang ia tangani sejak Agustus 2020 hingga Juli 2024.
Prestasi terbaiknya bersama Timnas Denmark adalah membawa Tim Dinamit mencapai semifinal Piala Eropa, atau Euro 2020 sebelum kalah 1-2 dari Inggris di semifinal.
Laga terkahirnya bersama Denmark adalah di babak 16 besar Euro 2024, ketika timnya kalah 0-2 dari Jerman, sekaligus mengakhiri catatan 54 laga dengan hasil 32 kemenangan, delapan imbang, dan 14 kali kalah.




























































































































































































































































































































































































































