- Pemain AS Monaco, Cesc Fabregas, ungkapkan alasan dirinya meninggalkan Arsenal untuk menuju Barcelona pada 2011 lalu.
- Hubungannya dengan mantan rekan setimnya, tekanan untuk mendapatkan trofi, serta tidak adanya perekrutan baru oleh Arsenal menjadi beberapa alasan kuat Fabregas hengkang saat itu.
- Cesc Fabregas merasa menderita selama beberapa saat di Arsenal bahkan setiap malam sampai tidak bisa tidur.
SKOR.id - Pemain AS Monaco, Cesc Fabregas, mengungkapkan alasan dirinya meninggalkan Arsenal untuk menuju Barcelona pada 2011 lalu.
Hubungannya dengan mantan rekan setimnya, tekanan untuk mendapatkan trofi, serta tidak adanya perekrutan baru oleh Arsenal menjadi beberapa alasan kuat Fabregas hengkang saat itu.
Keputusan tersebut mungkin saja menjadi keputusan yang sulit bagi Fabregas karena dirinya sudah membela Arsenal selama delapan tahun.
Saat itu, Fabregas berposisi menjadi kapten di Arsenal dan dirinya merasa tebebani akan hal itu untuk memimpin rekan-rekannya menuju gelar juara.
Baca Juga: Michael Ballack Tak Menyesal Pernah Dilatih Jose Mourinho
"Saya harus memimpin tim untuk memnangkan sesuatu. Saya memberikan segalanya. Terkadang saat kalah, saya pulang dan menangis," ungkap Fabregas.
Pemain berusia 32 tahun tersebut merasa menderita selama beberapa saat di Arsenal bahkan setiap malam sampai tidak bisa tidur.
Dirinya mengungkapkan apabila permainanya sempat menurun dan justru rekan-rekan setimnya dulu tidak mempedulikan keadaan yang ada.
"Ini berlangsung selama beberapa tahun. Kami memainkan sepak bola yang indah dan saya menikmati hal itu, tetapi saya mulai menempatkan tekanan pada diri saya setelah memimpin, untuk melakukan segalanya dan di suatu saat saya merasa kesepian," kata Fabregas.
Baca Juga: Barcelona Siapkan 5 Nama untuk Ditukar dengan Lautaro Martinez
Tekanan yang dirasakannya ini ternyata tidak dialami Fabregas sendirian.
Pemain asal Spanyol tersebut merasa Robin van Persie dan Samir Nasri mengalami hal yang sama seperti yang dirasakan Fabregas.
Alasan lain dirinya meninggalkan Arsenal karena Arsenal tidak melakukan prekrutan pemain baru. Padahal Fabregas mengetahui banyak pemain bisa didatangkan Arsenal untuk membantu tim saat itu.
"Banyak hal yang muncul dikepala saya, saya mengakui bahwa saya sedikit kosong, saya terkuras secara mental, secara fisik, dan jiwa saya disaat memberikan segalanya serta mengetahui beberapa pemain bisa didatangkan oleh klub tetapi tidak terjadi."
Baca Juga: Gianluigi Buffon Perpanjang Kontrak di Juventus hingga 2021
Fabregas juga merasa tidak nyaman dengan beberapa mantan rekan setimnya saat di Arsenal. Hal itu, mungkin saja menjadi faktor yang melengkapi keyakinan Fabregas untuk meninggalkan Arsenal pada waktu itu.
"Melihat beberapa perilaku dari pemain tertentu atau sesuatu seperti ini membuat saya ingin berhenti dengan sesuatu yang lain. Jika bukan karena itu, saya tidak akan meninggalkan Arsenal pada waktu itu," kata Fabregas menambahkan.