- Iran mengecam keputusan AFC yang melarang dua klub mereka berkandang di dalam negeri untuk Liga Champions Asia.
- Pertandingan kandang dua klub Iran pada babak kualifikasi Liga Champions Asia digeser ke Uni Emirat Arab sebagai tempat netral.
- Iran menyebut keputusan AFC adalah tidak sportif dan politis.
SKOR.id - Keputusan AFC yang melarang dua klub Iran untuk menggelar laga kandang di negeri sendiri dikecam Iran dan masyarakatnya.
Kecaman dikeluarkan langsung oleh juru bicara Presiden Iran, Hassan Rouhani. "Itu keputusan yang tidak sportif dan langkah yang sangat tidak profesional," ujar sang juru bicara seperti dikutip kantor berita Iran, IRNA, Rabu (22/1/2020).
Baca Juga: 4 Klub Iran Siap Boikot Liga Champions Asia
AFC memindahkan laga kandang klub Shahr Khodro dan Esteghlal ke Uni Emirat Arab untuk babak kualifikasi Liga Champions Asia.
Mereka seharusnya bertanding pada Selasa (21/1/2020), tapi AFC mengundurnya hingga Sabtu (25/1/2020). Shahr Khodro menghadapi Riffa (Bahrain) dan Esteghlal melawan Kuwait SC.
AFC memindahkannya lantaran isu keamanan menyusul ketegangan politik antara Iran dengan Amerika Serikat (AS).
Kubu Teheran merespons pembunuhan tokoh Qassem Soleimani oleh AS dalam serangkaian serangan bersenjata di Irak pada 8 Januari. Balasan seketika dilancarkan Pasukan Revolusi Islam Iran dengan menembak jatuh pesawat komersial Ukraina yang mengangkut 176 orang.
Dalam pernyataan resminya, AFC mengatakan pertandingan yang melibatkan tim Iran harus digelar di tempat netral karena ada urusan keamanan dan peringatan berpergian ke negeri itu dari sejumlah negara.
Namun, pihak Iran tak bisa menerima alasan AFC. Bahkan empat klub Iran, termasuk Sepahan dan Persepolis, yang akan tampil di Liga Champions Asia mengancam untuk boikot.
Meski begitu belum ada komentar dari empat klub itu dan Federasi Sepak Bola Iran (IFF) menyusul keputusan terbaru AFC.
Sementara Menteri Pemuda dan Olahraga Iran, Masoud Soltanifar, menyatakan keputusan AFC jelas politis dan bahkan berdasarkan peringatan palsu.
Para suporter pun marah setelah mengetahui putusan AFC. Seorang suporter asal Teheran bernama Hojat Vafaee, mengatakan bahwa keputusan AFC murni politis demi menekan negara-negara Timur Tengah.
Baca Juga: Liga Champions Asia: AFC Tetap Larang Klub Iran Berkandang di Negerinya
Padahal menurut Presiden FIFA Gianni Infantino yang sempat mengunjungi Teheran pada tahun lalu, kata Vafaee, Iran adalah tempat yang spektakuler untuk sepak bola.
Ali, suporter Sepahan berusia 20- tahun, juga mengecam AFC. Ali mengatakan AFC selalu mengatakan bahwa Iran adalah tempat terbaik untuk sepak bola dan punya fans sangat hebat di Asia.
"Mereka (AFC) mendapat kredit, tapi mereka menutup mata soal perasaan jutaan penggemar sepak bola di Iran karena politik.
"Kami selalu diberi tahu bahwa politik tak punya tempat di olahraga, tapi AFC justru melakukannya," tutur Ali.