SKOR.id - Presidium Nasional Suporter Sepak bola Indonesia (PN-SSI) Jawa Barat berharap kasus penculikan yang dilakukan suporter Persib Bandung kepada suporter Persebaya Surabaya diusut tuntas.
Kejadian penculikan suporter dialami Ardi Febrianto Putro yang diculik selama empat jam oleh oknum suporter Persib yang berjaket dan memaikai atribut kaos putih berlogo tengkorak.
Belakangan ini salah satu penculik dari suporter Persib itu diketahui bernama Ahmad Fikri. Dijelaskan PN-SSI selama diculik, Ardi Febrianto mendapatkan tindakan penyiksaan dan perudungan.
Penculikan tersebut terjadi ketika Persib menjamu Persebaya pada pertandingan pekan ke-32 Liga 1 2023-2024 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, 20 April 2024.
"Pada kesempatan ini, izinkan kami menyampaikan suara hati sekaligus kekecewaan atas insiden tidak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh oknum pendukung Persib Bandung kepada penonton asal Surabaya," tulis pernyataan surat PN-SSI Jawa Timur.
"Memang, apa yang kami sampaikan ini terlihat sepele. Tapi, kami harus tetap sampaikan. Sebagai bukti bahwa, gesekan-gesekan antar suporter dalam jumlah kecil, bila tidak diselesaikan secara cepat, tepat dan proporsional, maka akan berdampak luas."
"Kami PN-SSI Jawa Timur meminta kepada seluruh stakeholder, baik di pemerintahan, kepolisian dan juga sepak bola nasional agar bisa secepatnya menyelesaikan masalah yang di alami oleh Ardi Febrianto Putro," jelas PN-SSI Jawa Timur.
Sebagai informasi, pada pertandingan tersebut Ardi datang ke Bandung untuk menyaksikan laga Persib vs Persebaya bersama teman-temannya yang berjumlah 19 orang.
Dalam penjelasannya, untuk menghargai peraturan operator kompetisi, Ardi dan teman-temannya memutuskan untuk tidak menggunakan atribut Persebaya dalam bentuk apa pun.
Berjalannya pertandingan, Persebaya sempat sempat mencetak gol untuk penyama kedudukan 1-1. Ardi dan rekan-rekannya melakukan selebrasi spontan, tapi tidak berlebihan.
Sejak saat itu, Ardi dan teman-temannya beberapa kali mendapat intimidasi dari salah satu kelompok suporter tuan rumah hingga berujung penculikan.
"Bila masalah ini bisa terselesaikan oleh negara terutama pihak kepolisian, maka secara otomatis bisa menimalisir konflik berkepanjangan di level suporter akibat saling balas membalas yang seringkali memakan korban orang-orang yang tidak bersalah," ungkap PN-SSI Jawa Timur.